Laporan keuangan sangat berkepentingan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan juga sangat diperlukan
oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah.
f. Buruh
Dengan melihat laporan keuangan di mana mereka bekerja, maka akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan
jaminan sosial yang lebih baik. Selain itu, para buruh dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan sehubungan
dengan kelangsungan kerjanya. Laporan keuangan akan lebih penting lagi bagi buruh terutama untuk perusahaan yang biasa memberikan
bonus atau premi tiap-tiap akhir periode. 2.2.5 Rasio Likuiditas
2.2.5.1 Pengertian Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio likuiditas yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya. Rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar Harahap,
2001:301-302. Menurut Husnan 1992:204, rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial
jangka pendeknya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jadi, rasio likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat
membantu bagi management untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, juga penting bagi kreditor jangka panjang
dan pemegang saham yang akhirnya atau setidak-tidaknya ingin mengetahui prospek dari dividen dan pembayaran bunga di masa yang
akan datang Munawir, 2010:71.
2.2.5.2 Jenis-jenis Rasio Likuiditas
Menurut Sutrisno 2001:247, jenis-jenis rasio likuiditas yang sering digunakan adalah :
1. Current Ratio
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan. Hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel jangka pendek, hutang jangka panjang yang akan
jatuh tempo pada tahun ini, hutang pajak, dan hutang-hutang lainnya terutama hutang gajiupah. Current ratio merupakan ukuran yang
paling umum dari kelancaran solvency jangka pendek, karena rasio tersebut menunjukkan seberapa jauh tagihan para kreditor jangka
pendek bisa ditutup oleh aktiva yang secara kasar bisa berubah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menjadi kas dalam jangka waktu yang sama dengan tagihan tersebut Husnan, 1992:204.
Menurut Munawir 2010:72, ratio paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan adalah current ratio
yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio 200 kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu
perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada beberapa faktor, suatu standar atau rasio yang umum tidak dapat
ditentukan untuk seluruh perusahaan. Current ratio 200 hanya merupakan kebiasaan rule of thumb dan akan digunakan sebagai titik
tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa lebih lanjut. Menurut Munawir 2010:104, rumus yang digunakan adalah :
Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan margin of safety kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang
perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak meguntungkan. Current ratio yang terlalu
tinggi menunjukkan kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya Aktiva Lancar
Current Ratio = Hutang Lancar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang atau tingkat likuiditas yang rendah daripada aktiva lancar dan sebaliknya Munawir,
2010:72.
2. Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya alat
likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar, sebab untuk menjadi uang tunai kas memerlukan dua langkah
yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi kas. Menurut Munawir 2010:104, formulasi untuk menghitung quick ratio adalah :
3. Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Aktiva
lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah surat berharga atau efek. Dengan demikian, menurut Munawir 2010:104, rumus untuk
menghitung cash ratio adalah sebagai berikut : Aktiva Lancar - Persediaan
Quick Ratio = Hutang Lancar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6 Suku Bunga
2.2.6.1 Pengertian Suku Bunga
Menurut Boediono 1989:76, Bunga merupakan harga dari penggunaan dana yang dipinjam. Sedangkan, menurut Puspopranoto
2004:69, Suku bunga adalah sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman kreditor.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat bunga merupakan suatu harga dari penggunaan sejumlah dana selama kurun
waktu tertentu. Tingkat bunga merupakan variabel penting karena
berpengaruh pada keputusan yang diambil. 2.2.6.2
Fungsi Suku Bunga
Menurut Sunariyah 2003:62, tingkat suku bunga di pasar uang mempunyai beberapa fungsi pada suatu perekonomian, antara lain :
a. Sebagai daya tarik bagi para penabung baik individu, institusi
atau lembaga yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. Dana berlebihan yang ada di tangan masyarakat
Kas + Efek Cash Ratio =
Hutang Lancar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan suatu perekonomian.
b. Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat kontrol bagi
pemerintah terhadap dana langsung atau investasi pada sektor- sektor ekonomi. Dalam hal pemerintah memberi dukungan
kepada suatu sektor ekonomi, pemerintah membuat suatu kebijakan tingkat bunga yang lebih rendah untuk sektor
ekonomi tersebut. Tujuannya, untuk mempercepat pertumbuhan disektor ekonomi tersebut.
c. Tingkat bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam
rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah
mendukung pertumbuhan suatu sektor industri maka perusahaan-perusahaan dari industri tersebut yang akan
meminjam dana diberi fasilitas. Maksudnya pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor
lain. d.
Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk meningkatkan produksi, sebagai akibat tingkat bunga dapat
digunakan untuk mengkontrol tingkat inflasi. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu
perekonomian. Misalnya, kebijakan politik menegaskan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemerintah diharuskan mendukung sektor industri dalam negeri, maka pemerintah memberlakukan kebijakan tingkat
bunga yang lebih rendah. Kebijakan ini akan mendorong produksi menjadi lebih tinggi. Dengan adanya peningkatan
produksi tersebut, diharapkan mampu menurunkan laju inflasi. Pemerintah dapat mengendalikan permintaan dan penawaran
dengan menetapkan bunga dari bank melalui Bank Indonesia. Dalam hal ini bunga bisa disesuaikan adjust oleh pemerintah.
Pada saat permintaan uang terlalu tinggi, sirkulasi uang di masyarakat terlalu besar, maka pemerintah dapat menaikkan
tingkat bunga, agar penawaran uang meningkat dan permintaan uang turun.
2.2.6.3 Macam-macam Suku Bunga