pemegang saham lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam ini biasanya dilakukan
dalam jumlah besar block sale.
2.2.2 Investasi 2.2.2.1 Pengertian Investasi
Menurut Jogiyanto 2003:5, Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode
waktu yang tertentu. Sedangkan menurut Sunariyah 2003:4, Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Dari definisi tersebut maka investasi dapat diartikan sebagai penundaan konsumsi sekarang yang digunakan untuk menempatkan dana
pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi.
2.2.2.2 Klasifikasi Investasi
Menurut Halim 2003:2, Investasi dibagi menjadi dua, yaitu : a.
Investasi pada Financial Assets yaitu investasi yang dilakukan di pasar uang, misalnya commercial papper, surat berharga di pasar uang, dan
lain sebagainya, atau dilakukan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, opsi dan lainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Investasi pada Real Assets yaitu investasi dalam bentuk pembelian
assets produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan lain sebagainya.
Investasi keuangan dikategorikan dalam dua bentuk Jogiyanto, 2003:7, yaitu :
a. Investasi langsung, merupakan investasi yang dapat dilakukan oleh
seorang investor dengan pembelian langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan yang diperjual-belikan atau yang tidak diperjual-
belikan. b.
Investasi tidak langsung, merupakan investasi yang dilakukan oleh seorang investor dengan pembelian saham dari perusahaan investasi
yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain.
2.2.2.3 Tujuan Investasi
Pada dasarnya, tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Tujuan investasi yang lebih luas adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Menurut Tandelilin 2001:5, alasan seseorang melakukan investasi adalah :
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b. Mengurangi tekanan inflasi.
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai
kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi. c.
Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat
mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada
bidang-bidang usaha tertentu.
2.2.2.4 Proses Keputusan Investasi