Risiko Saham Landasan Teori .1 Pasar Modal

Merupakan harga tertinggi yang terjadi dalam satu hari. g. Harga Terendah Harga ini merupakan lawan dari harga tertinggi yaitu harga yang terjadi di bursa, pada suatu saham mencapai harga yang terendah. h. Harga Rata-rata Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah. Harga ini juga bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau tahunan. Mengetahui ketiga harga ini harga tertinggi, terendah, dan rata- rata cukup penting, sebab disini dapat diketahui seberapa jauh kekuatan dan kelemahan suatu saham dalam satu hari bursa, satu bulan, atau satu tahun bursa. Dalam penelitian ini yang dimaksud harga saham adalah harga saham penutupan, karena harga saham pada penutupan merupakan harga akhir yang mejadi kesepakatan antara penjual dan pembeli, sehingga investor yang membeli dan menjual saham suatu perusahaan sebesar harga penutupannya.

2.2.8 Risiko dan Return Saham

2.2.8.1 Risiko Saham

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Halim 2003:38, risiko saham merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata actual return. Sementara itu menurut Tandelilin 2001:48, risiko saham merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Menurut Tandelilin 2010:55, risiko investasi saham dapat dirumuskan sebagai berikut : Standar Deviasi σ = Σ R ij – E R i 2 n – 1 Keterangan : R ij = Tingkat keuntungan yang terjadi pada kondisi j E R i = Tingkat keuntungan yang diharapkan Risiko dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Risiko Sistematis Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya ada perubahan tingkat bunga, kurs valas, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Risiko Tidak Sistematis Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan. Risiko ini juga dikenal dengan risiko spesifik, adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Ada beberapa jenis risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu saham, antara lain : 1. Risiko Tingkat Bunga Merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrument pasar modal. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula sebaliknya, jika suku bunga menurun, maka harga saham akan naik. 2. Risiko Pasar Merupakan risiko yang timbul akibat kondisi perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain. Risiko pasar disebut juga risiko sistematis, karena fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Risiko pasar berhubungan erat degan perubahan harga saham jenis tertentu yang disebabkan oleh antisipasi investor terhadap perubahan tingkat pengembalian yang diharapkan. Untuk mengukur Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. risiko ini dapat digunakan dengan beta yang menjelaskan return saham yang diharapkan Suharli, 2005:100. 3. Risiko Inflasi Merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi. 4. Risiko Bisnis Merupakan risiko yang timbul akibat menurunnya profitabilitas perusahaan emiten. 5. Risiko Finansial Merupakan risiko yang berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modelnya. 6. Risiko Likuiditas Merupakan risiko yang berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti. 7. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik dengan mata uang negara lain. Risiko ini juga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dikenal sebagai risiko mata uang currency risk atau risiko nilai tukar exchange rate risk. Menurut Keown, dkk 2000:896, risiko nilai tukar atas aset yang tetap dapat diukur paling baik dengan efek perubahan kurs terhadap arus pendapatan masa depan perusahaan, yaitu menjadikan risiko ekonomis. Dimana risiko ekonomis adalah dampak keseluruhan dari perubahan kurs terhadap nilai perusahaan dan meliputi tak hanya dampak strategis perubahan dalam hubungan yang muncul dari perubahan kurs, tapi juga dampak ekonomi risiko transaksi dan jika ada, risiko translasi. 8. Risiko Negara Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang tinggi. Dengan demikian terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan investor, yaitu tingkat return yang diharapkan dan risiko yang memiliki hubungan terhadap perubahan nilai tukar. Dimana risiko nilai tukar berkaitan dengan ketidakpastian pergerakan nilai tukar antara mata uang domestik dan mata uang luar negeri dimana investasi tersebut dilakukan. Jadi, risiko nilai tukar ini akan berkaitan dengan ketidakpastian “tingkat” Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. nilai tukar exchange rate aliran kas dalam bentuk mata uang asing ke dalam mata uang domestic dimana investor tersebut berasal. Sementara itu, risiko politik sebagai bentuk risiko tambahan investasi akan terkait dengan ketidakpastian “kemampuan” investor mengkonvesikan aliran kas hasil inveti yang dilakukannya kedalam mata uang domestik, yang disebabkan oleh ketidakpastian perkembangan politik di suatu negara, dan peraturan yang selalu berubah-ubah atau kebijakan pajak yang terlalu memberatkan. Maka, akan mempengaruhi kemampuan investor untuk menghasilkan return dari investasi yang dilakukannya. Tandelilin, 2001:339 Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko, menurut Halim 2003:38, maka risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Investor yang suka terhadap risiko risk seeker Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar. 2. Investor yang netral terhadap risiko risk neutrality Merupakan investor yang akan menerima kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. 3. Investor yang tidak suka terhadap risiko risk averter Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil.

2.2.8.2 Return Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

3 91 112

Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 41 76

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah /Us$ Dan Tingkat Suku Bunga Sbi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2007 – 2009

1 35 78

Pengaruh Tingkat Pengembalian Modal Dan Tingkat Likuiditas Terhadap Risiko Investasi Saham Di Perusahaan Manufaktur Tembakau Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2001-2010

0 2 104

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI TUKAR VALUTA ASING (KURS), TINGKAT INFLASI, TINGKAT LIKUIDITAS, DIVIDEND PAYOUT DAN LEVERAGE TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM YANG TERDAFTAR PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 10 67

PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 12

Pengaruh Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM ( Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar Pada Jakarta Islamic Index) ARTIKEL ILMIAH

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM YANG TERDAFTAR PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN JAKARTA ISLAMIC INDEX YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 24