Merupakan harga tertinggi yang terjadi dalam satu hari. g.
Harga Terendah Harga ini merupakan lawan dari harga tertinggi yaitu harga yang
terjadi di bursa, pada suatu saham mencapai harga yang terendah. h.
Harga Rata-rata Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.
Harga ini juga bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau tahunan.
Mengetahui ketiga harga ini harga tertinggi, terendah, dan rata- rata cukup penting, sebab disini dapat diketahui seberapa jauh kekuatan
dan kelemahan suatu saham dalam satu hari bursa, satu bulan, atau satu tahun bursa.
Dalam penelitian ini yang dimaksud harga saham adalah harga saham penutupan, karena harga saham pada penutupan merupakan harga
akhir yang mejadi kesepakatan antara penjual dan pembeli, sehingga investor yang membeli dan menjual saham suatu perusahaan sebesar harga
penutupannya.
2.2.8 Risiko dan Return Saham
2.2.8.1 Risiko Saham
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Halim 2003:38, risiko saham merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected
return dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata actual return. Sementara itu menurut Tandelilin 2001:48, risiko saham
merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Menurut Tandelilin 2010:55, risiko
investasi saham dapat dirumuskan sebagai berikut :
Standar Deviasi σ = Σ R
ij
– E R
i 2
n – 1 Keterangan :
R
ij
= Tingkat keuntungan yang terjadi pada kondisi j E R
i
= Tingkat keuntungan yang diharapkan Risiko dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Risiko Sistematis
Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya ada perubahan tingkat bunga, kurs valas, kebijakan pemerintah, dan
sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Risiko Tidak Sistematis
Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan.
Risiko ini juga dikenal dengan risiko spesifik, adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan.
Ada beberapa jenis risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu saham, antara lain :
1. Risiko Tingkat Bunga
Merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan
harga-harga instrument pasar modal. Artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula sebaliknya,
jika suku bunga menurun, maka harga saham akan naik. 2.
Risiko Pasar Merupakan risiko yang timbul akibat kondisi perekonomian negara
yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain. Risiko pasar disebut juga risiko sistematis, karena fluktuasi pasar
biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Risiko pasar berhubungan erat degan perubahan harga
saham jenis tertentu yang disebabkan oleh antisipasi investor terhadap perubahan tingkat pengembalian yang diharapkan. Untuk mengukur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
risiko ini dapat digunakan dengan beta yang menjelaskan return saham yang diharapkan Suharli, 2005:100.
3. Risiko Inflasi
Merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya
beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi.
4. Risiko Bisnis
Merupakan risiko yang timbul akibat menurunnya profitabilitas perusahaan emiten.
5. Risiko Finansial
Merupakan risiko yang berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modelnya.
6. Risiko Likuiditas
Merupakan risiko yang berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami
kerugian yang berarti. 7.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar
mata uang domestik dengan mata uang negara lain. Risiko ini juga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dikenal sebagai risiko mata uang currency risk atau risiko nilai tukar exchange rate risk. Menurut Keown, dkk 2000:896, risiko nilai
tukar atas aset yang tetap dapat diukur paling baik dengan efek perubahan kurs terhadap arus pendapatan masa depan perusahaan,
yaitu menjadikan risiko ekonomis. Dimana risiko ekonomis adalah dampak keseluruhan dari perubahan kurs terhadap nilai perusahaan
dan meliputi tak hanya dampak strategis perubahan dalam hubungan yang muncul dari
perubahan kurs, tapi juga dampak ekonomi risiko transaksi dan jika ada, risiko translasi.
8. Risiko Negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang
beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko
negara yang tinggi. Dengan demikian terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan
investor, yaitu tingkat return yang diharapkan dan risiko yang memiliki hubungan terhadap perubahan nilai tukar. Dimana risiko nilai tukar
berkaitan dengan ketidakpastian pergerakan nilai tukar antara mata uang domestik dan mata uang luar negeri dimana investasi tersebut dilakukan.
Jadi, risiko nilai tukar ini akan berkaitan dengan ketidakpastian “tingkat”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
nilai tukar exchange rate aliran kas dalam bentuk mata uang asing ke dalam mata uang domestic dimana investor tersebut berasal.
Sementara itu, risiko politik sebagai bentuk risiko tambahan investasi akan terkait dengan ketidakpastian “kemampuan” investor
mengkonvesikan aliran kas hasil inveti yang dilakukannya kedalam mata uang domestik, yang disebabkan oleh ketidakpastian perkembangan politik
di suatu negara, dan peraturan yang selalu berubah-ubah atau kebijakan pajak yang terlalu memberatkan. Maka, akan mempengaruhi kemampuan
investor untuk menghasilkan return dari investasi yang dilakukannya. Tandelilin, 2001:339
Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko, menurut Halim 2003:38, maka risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Investor yang suka terhadap risiko risk seeker
Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan
risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar.
2. Investor yang netral terhadap risiko risk neutrality
Merupakan investor yang akan menerima kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko.
3. Investor yang tidak suka terhadap risiko risk averter
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan
risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil.
2.2.8.2 Return Saham