pengawasan pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, maka pada perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat
luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang
kecil Riyanto, 1995:299. Perusahaan yang besar biasanya lebih berani dalam memiliki hutang yang
tinggi dan mempunyai intensif untuk memiliki proyek yang lebih berisiko daripada yang aman. Ini karena perusahaan dengan kewajiban hutang tetap
menikmati sisi baik, tapi disisi buruknya perusahaan tidak sepenuhnya biasa membayar kembali hutangnya jika hasil investasi buruk. Sehingga ukuran
perusahaan mempunyai hubungan yang positif terhadap struktur modal perusahaan.
2.2.6.6. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal
Pertumbuhan bagi suatu perusahaan merupakan suatu yang harus dimaksimalkan. Bila pertumbuhan perusahaan meningkat maka pangsa pasar dan
keuntungan perusahaan meningkat pula. Untuk memperluas pangsa pasar atau ekspansi perusahaan selanjutnya maka memerlukan modal dalam jumlah yang
besar. Apabila modal atau dana yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi maka perusahaan harus mencari tambahan dana untuk keperluan tersebut. Hal ini juga
dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan oleh Weston dan Brigham 1986:475 yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Biaya pengambangan pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi
obligasi. Dengan demikian, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang obligasi dibanding perusahaan
yang lambat pertumbuhannya. Menurut Sartono 2001:248, semakin cepat pertumbuhan perusahaan
maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan
perusahaan untuk menahan laba. Menurut Lukas 2003:274, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang
tinggi pada umumnya lebih tergantung pada modal dari luar perusahaan. Pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, kebutuhan modal baru
relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada
perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah. Dengan demikian perusahaan yang tingkat pertumbuhannya cepat lebih
banyak menggunakan hutang sehingga memperbesar struktur modal, sedangkan perusahaan yang pertumbuhannya lambat lebih sedikit menggunakan hutang
sehingga memperkecil struktur modal, karena tingkat pertumbuhan mempunyai hubungan yang positif terhadap struktur modal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6.7. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal