Tingkat Pertumbuhan Profitabilitas Deskripsi Hasil Penelitian

Dari tabel di atas diketahui bahwa besarnya Rata-rata tertinggi ukuran perusahaan pada PT. Gudang Garam Tbk sebesar 7,39 . Dan analisis mulai tahun 2007-2009 rata-rata total asset setiap tahunnya juga meningkat walaupun besarnya tidak siknifikan. Sedangkan Rata-rata PT. Multi Bintang Indonesia Tbk memiliki Rata-rata terendah sebesar 5,9, dan rata-rata total asset setiap tahunnya meningkat pada tahun 2008 sebesar 0,18, tahun 2009 menurun kembali. Besarnya persentase dari total asset yang meningkat akan mempengaruhi investor untuk menanmkan modalnya, dan sangat berpengaruh pada perusahaan itu sendiri untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya di pasar global.

4.2.3. Tingkat Pertumbuhan

Pertumbuhan asset adalah perubahan peningkatan atau penurunan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan asset dihitung sebagai prosentase perubahan asset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut: 100 1 1 x TA TA TA TA t t t      Tabel 4.3: Data Tingkat Pertumbuhan Nama Tingkat Pertumbuhan No Perusahaan 2007 2008 2009 Rata-rata 1 PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 9,11 27,72 -0,46 12,12 2 PT. Sekar Laut Tbk. 92,78 10,02 1,33 34,17 3 PT. Mayora Indah Tbk. 21,87 54,40 11,07 29,11 4 PT. Siantar Top Tbk. 10,69 21,12 -5,60 8,74 5 PT. Gudang Garam Tbk. 10,10 0,60 9,80 6,83 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6 PT. Kalbe Farma Tbk. 11,11 11,01 9,83 10,65 7 PT. Sampoerna Agro Tbk. 239,27 3,26 1,36 81,30 8 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 83,26 34,.09 2,61 4,00 9 PT. Unilever Indonesia Tbk. 15,29 21,96 9,57 15,61 10 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 2,94 40,82 -10,82 10,98 Rata-rata 49,64 22,5 2,87 25,00 Sumber : Bursa Efek Indonesia laporan Keuangan Data Sudah Diolah Penulis Lampiran 2 Dari tabel di atas di ketahui bahwa besarnya Rata-rata tingkat pertumbuhan PT. Sampoerna Agro Tbk merupakan yang tertinggi diantara 9 perusahaan lainnya.Walaupun dari analisis persentase tertinggi hanya pada tahun 2007 sebesar 239,27 , tahun 2008 dan 2009 menurun . Sedangkan PT. Indoofood Sukses Makmur Tbk memiliki rata-rata terendah hanya sebesar 4,00. Persentase pada tahun 2009 menurun hingga 2,61 dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan setiap tahun keputusan perusahaan dalam alokasi dana yang mereka miliki pada berbagai bentuk investasi atau aktiva yang tergantung pada tingkat efisiensi pengggunaan asset perusahaan.

4.2.4. Profitabilitas

Profitabilitas yang mempengaruhi besar kecilnya struktur modal merupakan profitabilitas yang diharapkan manajemen yaitu laba bersih setelah pajak dibanding dengan penjualan dan dinyatakan dalam prosentase. Secara matematik dapat dirumuskan sebagai berikut: 100 pajak sesudah bersih Laba Margin Profit Net x Penjualan  Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.4: Data Profitabilitas Nama Profitabilitas No Perusahaan 2007 2008 2009 Rata-rata 1 PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 2,69 22,29 3,79 26,24 2 PT. Sekar Laut Tbk. 2,42 1,36 6,55 5,96 3 PT. Mayora Indah Tbk. 5,01 5,02 7,79 5,94 4 PT. Siantar Top Tbk. 2,60 0,77 4,00 2,46 5 PT. Gudang Garam Tbk. 5,13 6,22 10,52 7,29 6 PT. Kalbe Farma Tbk. 10,07 8,97 9,48 9,51 7 PT. Sampoerna Agro Tbk. 13,45 19,21 17,21 16,62 8 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 3,52 2,67 5,59 3,93 9 PT. Unilever Indonesia Tbk. 15,66 15,45 16,86 15,99 10 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 8,62 16,77 21,08 15,49 Rata-rata 6,91 9,88 10,29 9,03 Sumber : Bursa Efek Indonesia laporan Keuangan Data Sudah Diolah Penulis Lampiran 2 Dari tabel di atas diketahui bahwa besarnya rata-rata profitabilitas pada PT. Ultra Jaya Milk merupakan yang tertinggi sebesar 26,24, dan rata-rata terendah dimiliki PT. Siantar Top Tbk sebesar 2,46. Nilai rata-rata sebesar 9,03 artinya dari 10 Perusahaan yang dijadikan sampel selama tahun 2007- 2009, kemampuan rata-rata modal sendiri untuk menghasilkan laba adalah sebesar 9,03.

4.2.5. Struktur Kepemilikan