Ukuran perusahaan, dan pertumbuhn berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal perusahaan. Secara parsial variabel profitabilitas
berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal perusahaan. Dan secara parsial variabel struktur kepemilikan berpengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal perusahaan.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Modal
Masalah modal dalam sebuah perusahaan merupakan persoalan yangn tak akan berakhir , mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak
dan berbagai rupa aspek. Tersedianya modal yang memadai bagi perusahaan akan mendorong kelancaran usahanya. Hal ini berarti bahwa kebutuhan modal bagi
setiap perusahaan adalah sangatlah penting, karena modal merupakan salah satu faktor produksi. Dan apabila suatu perusahaan tidak didukung oleh tersedianya
faktor produksi modal tersebut, maka perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Menurut Riyanto 1995 : 17 mengemukakan bahwa pengertian modal menurut pandangan klasik diartikan secara fisik, yaitu hasil produksi yang
digunakan untuk memproduksi lebih lanjut, dan dalam perkembangan selanjutnya ternyata pengertian modal mulai bersifat non fisik, dimana antara lain pengertian
modal ditekankan pada nilai, daya beli, atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Munawir 1997 : 19 pengertian modal diartikan sebagai hak atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal atau
modal saham, surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
Dari beberapa pengertian modal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa modal adalah suatu kekayaan yang ditekankan pada nilai, daya beli, atau
kekuasaaan memakai atau menggunakan, berada di neraca sebelah kredit dan diinvestasikan dalam barang-barang modal yang berada di neraca sebelah debet
serta digunakan untuk menghasilkan kekayaan selanjutnya.
2.2.2 Jenis - Jenis Modal
1. Modal asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan hutang, yang pada saat jatuh tempo harus dibayar kembali. Modal asing atau hutang dapat digolomgkan menjadi
tiga, yaitu : a.
Modal asing atau hutang jangka pendek short-term debt adalah hutang yang jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari satu tahun. Adapun jenis-
jenis daripada modal asing hutang atau kredit jangka pendek yang terutama adalah kredit rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari
pembeli, dan kredit wesel.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Modal asing atau hutang jangka menengah intermediate-term debt adalah b.
hutang yang jangka waktunya antara satu tahun sampai sepuluh tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah yaitu term loan dan
leasing. c.
Modal asing atau hutang jangka panjang long-term debt adalah hutang yang jangka waktunya panjang, umumny lebih dari sepuluh tahun.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari hutang jangka panjang adalah pinjaman obligasi bond payables dan pinjaman hipotik mortgage.
2. Modal sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak
tertentu lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri
selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri dalam perusahaan.
Modal sendiri di dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas PT terdiri atas :
a. Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT. Adapun jenis-jenis saham adalah saham biasa, saham preferen,
dan saham kumulatif.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Cadangan
Cadangan yang dimaksud adalah sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa kurun waktu yang
lampau dari tahun yang berjalan reserve that are surplus. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri adalah cadangan ekspansi, cadangan
modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan untuk menampung hal- hal yang tidak terduga sebelumnya cadangan umum.
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan.
Perusahaan yang belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan
yang ditahan retained earning, Riyanto 1995 : 224-227.
2.2.3 Sumber-sumber Penawaran Modal