Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal

2.2.6.7. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Pada umumnya profitabilitas dilihat dari angka laba, hal demikian berarti dari jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang yang dipertimbangkan adalah net profit margin. Profitabilitas dari sudut manajemen menyangkut efektifitas manajemen dalam menggunakan total aktiva seperti yang tercatat dalam neraca. Efektivitas dinilai dengan menghubungkan laba bersih yang didefinisikan dengan berbagai cara terhadap aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Mengenai hal ini, Weston dan Brigham 1986:475 menyatakan pendapatnya bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, umumnya menggunakan hutang dalam jumlah relatif sedikit. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk melakukan permodalan dengan sisa laba ditahan saja. Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Pada umumnya perusahaan dengan tingkat pengembalian yang naik atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Menurut Lukas 2003:274, pada umumnya perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan hutang yang relatif kecil karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Semakin tinggi tingkat pengembalian yang dimiliki oleh perusahaan, maka akan semakin rendah struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga profitabilitas mempunyai hubungan yang negatif dengan struktur modal perusahaan.

2.2.6.8. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal

Struktur kepemilikan ownership structure adalah struktur kepemilikan saham, yaitu perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam insiders dengan jumlah saham yang dimiliki oleh investor Jahera dan Aurburn, 1996 dalam Saidi 2004. Semakin banyak manajer yang mempunyai saham dalam perusahaan, maka semakin tinggi hutang perusahaan. Sehingga struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Pemegang saham mayoritas mempunyai kemampuan untuk melakukan monitoring terhadap keputusan manajemen perusahaan Brailsford, Oliver dan Pua, 1999 dalam Titik Indrawati dan Suhendro 2006 dan memiliki hak suara yang lebih kuat dibandingkan dengan pemegang saham publik. Oleh karena itu, pemegang saham mayoritas bisa menguasai dan mengawasi dewan komisaris, di mana salah satu fungsinya adalah mengawasi dewan direksi secara langsung. Sementara itu pemegang saham publik secara individu tidak mempunyai suara signifikan untuk mempengaruhi manajemen atau menempatkan perwakilannya pada dewan komisaris. Kecuali apabila terjadi koalisi antara pemegang saham Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. publik satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan hak suara yang signifikan, namun koalisi ini akan membutuhkan biaya penggalangan koalisi. Oleh karena itu, koalisi hanya akan terjadi apabila keuntungan yang timbul akan lebih besar daripada biaya koalisi Ariyanto, 2002 dalam Titik Indrawati dan Suhendro 2006. Penelitian Brailsford, Oliver dan Pua 1999 dalam Titik Indrawati dan Suhendro 2006 mendapatkan hasil bahwa struktur kepemilikan berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. Penelitian Saidi 2004 dalam Titik Indrawati dan Suhendro 2006 mengemukakan bahwa semakin banyak manajer yang mempunyai saham dalam perusahaan, maka semakin tinggi hutang perusahaan. Struktur kepemilikan akan mengurangi agency problem, apabila banyak pemegang saham yang menjadi manajer perusahaan maka agency problem akan rendah, perusahaan akan memilih berhutang untuk mengembangkan perusahaannya. Penelitian Saidi 2004 dalam Titik Indrawati dan Suhendro 2006 mendapatkan hasil bahwa struktur kepemilikan berpengaruh positif yang signifikan terhadap struktur modal.

2.2.6.9. Pengaruh Ukuran Perusahaan , Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas, dan struktur