Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.9: Uji Heterokedastisitas Standardized Residual Spearman’s rho Ukuran perusahaan X1 Correlation Coefficient Sig. 2 tailed N -0.188 0.319 30 Tingkat pertumbuhan X2 Correlation Coefficient Sig. 2 tailed N 0.244 0.195 30 Profitabilitas X3 Correlation Coefficient Sig. 2 tailed N -0.158 0.405 30 Struktur kepemilikan X4 Correlation Coefficient Sig. 2 tailed N -0.060 0.752 30 Standardized Residual Correlation Coefficient Sig. 2 tailed N 1.000 30 Sumber : Data Hasil Olahan SPSS Lampiran 5 Hasil analisis ini menunjukkan bahwa pada variabel untuk ukuran perusahaan X 1 sebesar 0,319, tingkat pertumbuhan sebesar 0,195 X 2 , profitabilitas X 3 sebesar 0,405 dan struktur kepemilikan X 4 sebesar 0,752 tidak mempunyai korelasi yang signifikan antara residual dengan variabel bebasnya, maka analisis ini dapat disimpulkan bahwa semua penelitian nilai signifikansi 0,05. Dengan demikian variabel penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.4.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Dari data-data yang terhimpun pada deskriptif hasil penelitian dapat disimpulkan penulis menduga bahwa ada hubungan yang kuat antara faktor- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. faktor: ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap struktur modal pada Perusahaan Consumers Good yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan asumsi BLUE Best Linier Unbiased Estimator. Persamaan yang harus bersifat BLUE, artinya bahwa dalam pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh terjadi bias, maksudnya dalam pengujian tidak boleh melanggar tiga asumsi dasar, yaitu: tidak boleh terjadi autokorelasi, tidak boleh terjadi multikolinearitas dan tidak boleh terjadi heteroskedastisitas. Apabila ada salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah diajukan, maka dilakukan hipotesis dengan diuji Regresi Linier Berganda sebagai berikut: Y =  + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 X 4 +  i Dimana : Y : Struktur Modal  : Konstanta B 1…4 : Koefisien Regresi X 1 : Ukuran Perusahaan X 2 : Tingkat Pertumbuhan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. X 3 : Profitabilitas X 4 : Struktur Kepemilikan  i : Variabel Pengganggu Analisis regresi linear berganda ini dilakukan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari ukuran perusahaan, tingkat perubahan, profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap variabel terikat yaitu struktur modal. Dari hasil analisis perhitungan komputer menggunakan program SPSS, diperoleh hasil berikut: Tabel 4.10 : Koefisien Regresi Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta Constant -179.366 178.379 Ukuran_perusahaan 44.000 26.140 .398 Tingkat_pertumbuhan .063 .311 .038 Profitabilitas -1.411 2.319 -.116 1 Struktur_kepemilikan 2.075 2.725 .182 a. Dependent Variable: Struktur_modal Sumber : Data Hasil Olahan SPSS Lampiran 5 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .342 a .117 -.025 78.28599 Sumber : Data Hasil Olahan SPSS Lampiran 5 Dari tabel di atas dapat dilihat hasil dari perhitungan sebagai berikut: 1. Hasil regresi R adalah sebesar 0.342 Artinya dalam penelitian ini variabel terikat Y struktur modal perusahaan mempunyai korelasi atau hubungan yang cukup kuat dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. variabel bebas ukuran perusahaan X 1 , tingkat pertumbuhan X 2 , profitabilitas X 3 dan struktur kepemilikan X 4 . 2. R Square adalah sebesar 0.117 Yang merupakan pengkuadratan dari keofisien korelasi. Menunjukkan bahwa struktur modal dapat diterangkan oleh variabel bebas ukuran perusahaan X 1 , tingkat pertumbuhan X 2 , profitabilitas X 3 , struktur kepemilikan X 4 sebesar 11.7 sedangkan sisanya yaitu 100 - 11.7 sebesar 88.3 diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. 3. Adjusted R Square sebesar -0.025 Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat, bila variabel bebasnya lebih dari satu dan telah dibebaskan dari pengaruh derajat bebasnya, dipergunakan koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar -0.025 hal ini berarti bahwa sumbangan naik turunnya variabel bebas terhadap naik turunya variabel terikat sebesar -2.50. Sedangkan sisanya 102.5 disebabkan oleh variabel lain yang bersama-sama variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada Perusahaan Consumers Good yang Go Publik di BEI. 4. Standar Error of the Estimate SEE sebesar 78.28599 semakin kecil nilai SEE maka semakin baik dan estimasi terhadap variabel Y semakin akurat. Bentuk model persamaan ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap struktur modal pada Consumers Good yang Go Public di BEI. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 +  i Y = -179.336 + 44.000 X 1 + 0.063 X 2 – 1.411 X 3 + 2.075 X 4 Maka jika diintepretasikan persamaan regresi linier tersebut adalah sebagai berikut: a. Konstanta α = -179.366 Nilai konstanta sebesar -179.366 menunjukkan apabila variabel ukuran perusahaan X 1 , tingkat pertumbuhan X 2 , profitabilitas X 3 dan struktur kepemiikan X 4 besarnya nol atau konstan, maka nilai struktur modal adalah sebesar -179.366. b. Koefisien regresi ukuran perusahaan β 1 = 44.000 44.000 menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan berpengaruh positif dapat diartikan apabila ada kenaikan pada ukuran perusahaan maka struktur modal perusahaan mengalami kenaikan dan begitu sebaliknya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan sebesar satu satuan maka akan berdampak pada kenaikan struktur modal perusahaan sebesar 44.000. c. Koefisien regresi tingkat pertumbuhan β 2 = 0.063 0.063 menunjukkan bahwa faktor tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Maka dapat diartikan apabila ada kenaikan pada tingkat pertumbuhan maka struktur modal perusahaan akan mengalami kenaikan dan begitu sebaliknya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan sebesar satu satuan maka akan berdampak pada kenaikan struktur modal perusahaan sebesar 0.063. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Koefisien regresi profitabilitas β 3 = -1.411 -1.411 menunjukkan bahwa faktor profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan, maka dapat diartikan apabila ada kenaikan pada profitabilitas maka struktur modal perusahaan akan mengalami penurunan dan begitu sebaliknya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan sebesar satu satuan, maka akan berdampak pada penurunan struktur modal perusahaan sebesar -1.411. e. Koefisien regresi struktur kepemilikan β 4 = 2.075 2.075 menunjukkan bahwa faktor struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan, maka dapat diartikan apabila ada kenaikan pada struktur kepemilikan maka struktur modal perusahaan akan mengalami kenaikan dan begitu sebaliknya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan sebesar satu satuan maka akan berdampak pada kenaikan struktur modal perusahaan sebesar 2075.

4.4.3 Pengujian Hipotesis