Jumlah volume yang keluar Jumlah pelapisan dan me tode tumpang lapis

352 Misalnya hasil perhitungan 40 kali atau setara dengan 40 meter per menit, maka penyemprotan kita masih terlalu cepat. Jika benar-benar untuk menyemprot bahan finishing melamine hasilnya akan kasar. Perlambat setengah kali, sehingga mendekati kecepatan 20 meter per menit atau satu menit sebayak 20 kali melewati garis yang kita buat. Untuk itu diperlukan latihan sacara kontinyu pada papan latih yang bergaris, sampai didapatkan kecepatan yang cocok, dan sampai dirasa menyatu dengan perasaan. Setelah melatih dan berpraktik dengan sungguh-sungguh sekitar 70 jam, maka keterampilan meyemprot dapat dikuasai.

4.7.5. Jumlah volume yang keluar

Bahan yang keluar sebagai partikel lembut aan melapisi permukaan benda kerja sehingga memberikan ketebalan tertentu. Ketebalan ini berkaitan erat dengan jumlah volume bahan finishing yang disemprotkan oleh pistol semprot. Banyak sedikitnya volume bahan yang keluar dapat diatur dengan cara memutar baut pengatur jarak jarum penutup. Dengan memutar ke kiri, jarak antara lubang percik dengan ujung jarum lebih kasar, sehingga cat atau bahan finishing keluar lebih banyak. Sumber: Reka Oles Mebel Kayu, Agus Sunaryo, 1997 Gb. 10.28. Mengukur Volume Bahan yang Keluar Di unduh dari : Bukupaket.com 353 Jumlah volume keluaran yang ideal untuk jarak dan kecepatan semprot diatas adalah 75 – 100 ml per menit. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara mengisi lubang semprot dengan air atau thinner sebayak 300 ml. Kemudian putar baut pengatur keluaran ke kiri satu putaran. Semprotkan air atau thinner sambil menghitung stop watch atau jarum detik pada arloji selama satu menit. Selanjutnya ukur sisa yang masih tertinggal di dalam tabung dengan tabung ukur atau gelas ukur, sehingga akan diketahui berapa milimeter banyaknya volume keluaran semprotan. Dengan mengukur dan mengatur ulir berkali-kali akan dengan mudah diketahui barapa putaran ke kiri harus dilakukan.

4.7.6. Jumlah pelapisan dan me tode tumpang lapis

Pelapisan harus diperhitungkan agar tidak terlalu tebal atau terlalu tipis sehingga kemampuan menutup bahan tidak sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang benar. Dengan pistol semprot konvensional, misalnya jenis tabung alir jumlah pelapisannya boleh mencapai tiga lapis keseluruhan, dengan memperhatikan setiap garis semprot harus ada bagian yang tumpang lapis over laping. Metode tumpang lapis ini harus separuh dari bidang pancar yang disemprotkan sebelumnya. Dengan kata lain, tumpang lapis atau over lapingnya sebanyak 50 seperti pada ilustrasi berikut. Sumber: Reka Oles Mebel Kayu, Agus Sunaryo, 1997 Gb. 10.29. Penyemprotan dengan Metode Tumpang Lapis Di unduh dari : Bukupaket.com 354

4.7.7. Tekanan angin yang diperlukan