245
3.2. Konstruksi Ekor Burung Memanjang
Konstruksi Ekor
Burung Memanjang baik untuk konstruksi
yang menahan tarikan dan menerima beban.
Jarak Konstruksi
Ekor Burung
Memanjang dengan tepi ujung kayu pasangannya minimal 30mm.
Untuk hubungan di tengahantara adalah seperti Konstruksi Alur dan
Lidah.
Kedalaman Konstruksi
Ekor Burung Memanjang adalah ?
tebal papan, dan kemiringan ekor burung antara 75º - 80º Gb. 6.27.
Titik henti alur ekor burung dari ujung tepi papan adalah 7 mm,
karena bila terlalu lebar maka hubungan pada bagian ini akan
terbuka kalau kayu menyusut.
3.3. Konstruksi Ekor Burung Tersembunyi
Konstruksi Ekor Burung Tersembunyi secara prinsip
hampir sama dengan Konstruksi Ekor Burung Terbuka hanya pada
bagian depan ekor burung ada pelindungnya sehingga
tersembunyi. Pelindung ekor burung tersebut
berukuran antara ¼ sampai ? tebal papan.
Dengan adanya pelindung ini, maka pengerjaannya lebih
dibutuhkan keterampilan dari pada mengerjakan Konstruksi Ekor
Burung Terbuka. Konstruksi ini biasanya dipakai
pada papan penutup laci, atau pada hubungan sudut yang ingin
dilihat dari satu sisi saja.
Antara alur dan pen dilonggarkan sekitar 2 mm
Sumber : Holztechnik – Fachkunde, Dipl.-Ing. Wolfgang Nutsch, 2005.
Gb. 6.27: Konstruksi Ekor Burung Memanjang
Pelindung ekor burung
Sumber : Holztechnik – Fachkunde, Dipl.-Ing. Wolfgang Nutsch, 2005.
Gb. 6.28: Konstruksi Ekor Burung Tersembunyi
Di unduh dari : Bukupaket.com
246 Pengerjaan Konstruksi Ekor Burung Tersembunyi setelah digambari
adalah sebagai berikut:
Pertama, mengerjakan bagian papan yang digunakan sebagai
pen dengan cara menggergaji bagian-bagian tersebut dengan gergaji belah atau gergaji punggung sampai batas pelindung ekor burung dan
berpedoman pada garis kerja gambar yang telah ada. Hal ini harus dilakukan dengan teliti dan cermat supaya garis kerjanya bisa
dipedomani.
Kedua, memahat papan hasil penggergajian tersebut dari sisi
dalam papan tepat pada garis kerja terus menjauh sampai mendekati garis kerja pelindung ekor burung.
Ketiga, berikutnya memahat pada arah kepala kayu sampai batas
garis kejapelindung ekor burung terbentuk satu demi satu, sehingga bersih dan rapi sesuai dengan garis kerja.
Keempat, bagian papan yang digunakan sebagai pen telah
dikerjakan pada langkah kedua dan ketiga dimalkan pada sisi dalam papan pasangannya dengan cara menggoreskan kraspen penggores
secara tepat dan segaris dengan pen yang dimalkan.
Kelima, memotong dada ekor burung dengan berpedoman siku-
siku yang diletakkan pada sisi tebal kayu lalu digergaji dengan gergaji belah atau gergaji punggung secara tepat. Selanjutnya bagian dada ekor
burung sisi lainnya dipotong seperti cara kerja sebelumnya sehingga bersih dan rapi sesuai dengan garis kerja.
Keenam, menyetel bagian ekor burung dengan bagian pen yang
berposisi tegak-lurus dengan memukul bagian ekor burung menggunakan palu kayu secara hati-hati sehingga seluruh bagian ekor burung
berhimpitan dengan bagian pen menjadi rapat ,rapi, dan tegak lurus. Demikianlah pengerjaan sambungan ekor burung tersembunyi tersebut.
Penggores Memotong dada ekor
burung
Pertama Ketiga
Kelima
Keenam Keempat
Kedua
Siku-siku
Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Dipl.-Ing. Wolfgang Nutsch, 2005.
Gb. 6.29: Pengerjaan Konstruksi Ekor Burung Tersembunyi
Di unduh dari : Bukupaket.com
247
3.4. Konstruksi Ekor Burung Mesin