Menerapkan komponen inlay Memahat Permukaan Kayu untuk Penerapan Komponen Inlay 1.

2.2. Menerapkan komponen inlay

Lubang atau alur yang sudah dipastikan bisa dimasuki komponen inlay, selanjutnya diberi lem kayu secara tipis dan merata, supaya komponen inlay bisa melekat dengan baik. Usahakan pengeleman hanya pada lubang atau alurnya saja, jangan sampai berlebihan hingga permukaan kayu di luar alur. Dalam merakit atau menerapkan komponen inlay pada alur yang telah diberi lem, gunakan palu plastik untuk memukulnya sedikit demi sedikit sampai seluruh komponen tersebut masuk pada alur dengan posisi yang rata. Supaya komponen inlay bisa masuk dengan rata, maka gunakanlah klos kayu sebagai landasan untuk memukul sehingga komponen inlay bisa masuk secara rata dan rapat. Masukkan sedikit demi sedikit secara merata dengan pukulan yang tidak terlalu keras, supaya komponen inlay tidak rusak. Gb. 9.17. Mengelem Alur Inlay Gb. 9.18. Menerapkan Komponen Inlay Gb. 9.19. Klos Penjepit Di unduh dari : Bukupaket.com Setelah seluruh komponen inlay masuk secara rata, selanjutnya guna mendapatkan hasil yang lebih rata dan rapat, maka bisa diklem menggunakan klem F dan diberi klos kayu. Hasil penerapan atau perakitan komponen inlay yang telah kering, selanjutnya bisa dibersihkan seluruh permukaannya. Gunakanlah amplas kasar untuk mengamplas permukaan komponen inlay. Lakukan pengamplasan searah serat kayu untuk membersihkan permukaan komponen inlay yang telah terpasang dengan baik tersebut. Setelah penerapan atau perakitan komponen inlay berhasil baik. Selanjutnya dilakukan penghalusan menggunakan amplas dengan blok amplas yang lunak, sehingga seluruh permukaan kayu halus dan rata. Pengamplasan dilakukan searah serat kayu dengan tekanan yang sedang supaya tidak merusak permukaan kayu. Gb. 9.20. Penjepit Klem F Gb. 9.21. Hasil Perakitan Gb. 9.22. Penghalusan Di unduh dari : Bukupaket.com Untuk mengerjakan teknik inlay tatah kayu yang baik, maka harus memperhatikan warna dan tekstur kayu atau bahan yang digunakan sehingga mendapatkan kombinasi yang serasi dan baik. Salah satu kombinasi warna kayu yang dipilih bisa dilihat pada hasil penerapan komponen inlay seperti pada Gambar 9.23. Pada prinsipnya komponen inlay bisa diterapkan pada sebagian besar pekerjaan kayu, khususnya pada mebel dan interior. Salah satu penerapan inlay yang terlihat artistik dan menarik seperti pada Gambar 9.24. dengan berbagai motif dan warna kayu yang berbeda. Hal ini bisa meningkatkan nilai tambah mebel tersebut. Gb. 9.23. Penerapan Inlay dengan Motif Kaligrafi Gb. 9.24. Penerapan Inlay pada Bangku dengan Motif Alami Di unduh dari : Bukupaket.com 313

BAB X MELAKSANAKAN PEKERJAAN FINISHING KAYU

Pada bab ini diuraikan beberapa hal yang meliputi tentang pengetahuan dasar finishing, persiapan permukaan kayu, bahan finishing kayu, metode aplikasi finishing, finishing dengan teknik oles politur, teknik penyemprotan dengan spray-gun, faktor-faktor penyebab kegagalan finishing kayu, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Standar Kompetensi pada Bab X adalah Melaksanakan Pekerjaan Finishing, yang mempunyai enam Kompetensi Dasar sebagai berikut:

1. Menyiapkan Pekerjaan Finishing 2. Menyiapkan Permukaan untuk Finishing

3. Mengerjakan Finishing dengan Teknik Oles 4. Mengerjakan Finishing dengan Teknik Semprot 5. Menyesuaikan Warna Cat dengan Spesifikasi 6. Mengerjakan Finishing Akhir top coating

7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Menyiapkan Pekerjaan Finishing Kayu 1.1. Pengertian Pekerjaan Finishing Kayu Pekerjaan finishing kayu adalah rangkaian terakhir dari seluruh proses produksi di dalam industri perabot kayu, rotan, dan juga bagian bangunan yang menggunakan bahan dari kayu. Yang dimaksud dengan pekerjaan finishing kayu adalah melakukan pelapisan atau pengolesan resin atau suatu zat ke permukaan kayu sehingga mendapatkan manfaat tertentu. Beberapa proses terakhir dari produksi perabot, ada yang melakukan suatu pelapisan dengan lembaran melamine atau melapiskan dengan formica dan lembaran tipis dari bahan sejenis aluminium, serta bahan- bahan lembaran jadi hasil produksi pabrik bahan pelapisan yang pada umumnya dilakukan dengan madia lem sebagai perekat. Pelapisan lembaran permukaan bidang benda kerja dengan media lem tersebut, tidak termasuk dalam pembahasan pekerjaan finishing kayu. Manfaat dari pekerjaan finishing kayu adalah meningkatkan nilai: keindahan substrat kayu; keawetan bahan kayu; keteguhan gesek dan pukulan; guna bahan kayu; dan komersial kayu. Agar manfaat finishing dapat dicapai secara maksimal, maka perlu mengantisipasi hal-hal yang sangat merugikan selama proses aplikasi, yaitu: a. Pengahalang daya lekat bahan finishing. b. Pengganggu penampilan keindahan. c. Penentuan detail perabot atau benda kerja yang perlu dan tak perlu di-finishing. Di unduh dari : Bukupaket.com