Konstruksi dengan Paku Konstruksi Alur dan Lidah

239

3.1. Konstruksi dengan Paku

Konstruksi dengan paku adalah pilihan yang paling mudah untuk menghubungkan papan menjadi suatu kotakkubus. Paku memegang pada kepala kayu tidak begitu baik dibandingkan pada sisi memanjang kayu. Oleh sebab itu untuk membuat kotakpeti kemas atau rak pada gudang, supaya mendapatkan konstruksi yang baik maka pada sudut sambungan ditambahkan lis sebagai penguat. Paku bisa menembus sisi tebal lis sudut yang selanjutnya dibengkokkan dan dimasukkan ke dalam lis sudut Gb. 6.18. Pada mebel sebaiknya dipakai paku berkepala benam sehingga paku bisa dibenamkan dan lubang paku dapat ditutup dengan dempul atau wood filler atau bahan penutup yang lain. Ujung-ujung paku sebaiknya ditumpulkan sedikit dengan palu sebelum dipakai, karena masuknya paku mendesak serat kayu, sehingga ujung paku yang tajam dapat mengakibatkan timbulnya retak-retak. Ikatan kekuatan ujung paku hanya pada jepitan serat-serat kayu, oleh sebab itu paku hendaknya dimasukkan miring sekitar 80º. Jikalau jarak antar paku berdekatan, pemakuan hendaknya jangan dilakukan dalam garis lurus melainkan berselang-seling dan bergelombang. Tanpa lem Lis sudut Sumber : Holztechnik – Fachkunde, Dipl.-Ing. Wolfgang Nutsch, 2005. Gb. 6.18: Sudut Kotak Sambungan Paku Sumber : Holztechnik – Fachkunde, Dipl.-Ing. Wolfgang Nutsch, 2005. Gb. 6.19: Pemakuan Di unduh dari : Bukupaket.com 240 Jarak pemakuan 150 – 200 mm. Panjang paku yang masuk ke bagian papan yang kedua adalah 1½ tebal papan pertama. Sedangkan panjang paku seluruhnya adalah 2½ tebal papan pertama Gb. 6.19.

3.2. Konstruksi Alur dan Lidah

Panjang lidah minimal 410 tebal papan, sedangkan tebal lidah ¼ sampai ? tebal papan. Tebal lidah sebaiknya tidak lebih dari ? tebal papan supaya terhindar dari lepasnya bagian kepala kayu dari papan penahan. Posisi alur bisa pada papan yang mendatar maupun papan yang tegak tergantung keinginan serta posisi kepala kayu yang akan terlihat. Konstruksi Alur dan Lidah ini bisa digunakan pada sudut kotak maupun papan antara baik di bawah maupun di atas Gb. 6.20.dan 6.21. Lidah untuk Konstruksi Alur dan Lidah pada papan antara bisa berada di atas atau di bawah. Apabila lidah berada di atas dan papan antara mendapat beban kuat, maka bagian bawah papan antara akan pecah. Begitu pula kalau lidah berada di bawah dan papan antara mendapat beban kuat, maka celah pada hubungan akan terbuka. Meskipun demikian lebih baik lidah berada di bawah Gb. 6.20. Tebal lidah adalah ? tebal kayu, sedangkan dalamnya alur minimal 410 tebal kayu. Lidah ini bisa juga digantikan oleh kayu isian. Alur Lidah D4 sampai D3 Sumber : Holztechnik – Fachkunde, Dipl.-Ing. Wolfgang Nutsch, 2005. Gb. 6.20: Konstruksi Alur dan Lidah pada Sudut Kotak Isian kayu Sumber : Holztechnik – Fachkunde, Dipl.-Ing. Wolfgang Nutsch, 2005. Gb. 6.21: Konstruksi Alur dan Lidah pada Papan Antara Di unduh dari : Bukupaket.com 241

3.3. Konstruksi Sudut Verstek dengan Isian