v
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
BAB 1 MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI LAFAL,
TEKANAN, INTONASI, DAN JEDA YANG LAZIM BAKU DAN YANG TIDAK.
1. Judul setiap bab merupakan kompetensi dasar yang sesuai
silabus.
2. Setiap halaman bab diberikan pokok penjabaran materi pada
bab tersebut berikut tujuan pembelajaran yang diharapkan
tercapai setelah pembelajaran.
3. Setiap halaman bab disuguhkan bacaan yang diharapkan berguna
bagi siswa untuk: menambah wawasan penge-
tahuan memberikan motivasi positif
memperkaya pengalaman ba- tin.
melatih kemampuan mem- baca efektif KEM
4. Masing-masing subjudul dalam setiap bab disajikan sesuai taha-
pan indikator atau materi pem- belajaran pada silabus. Materi
diuraikan secara tuntas dengan contoh-contoh yang sesuai.
I. Penyajian Buku
Buku ini disajikan dengan perincian sebagai berikut :
Cara Penyajian dan Penggunaan Buku
Pada Bab ini, kita akan mempelajari unsur-unsur bunyi dan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaannya seperti, lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
yang lazim atau baku serta yang tidak. Tujuannya agar kita dapat menunjukan reaksi kinetik, seperti memperhatikan, mencatat, serta mengomentari lafal,
tekanan, intonasi, dan penggunaan jeda yang lazimbaku dan yang tidak terhadap wacana yang dibacakan. Di samping itu, dalam bab ini kita juga
akan mempelajari ciri Bahasa Indonesia Baku.
A.
Tujuan Menyimak
Salah satu keterampilan bahasa ialah menyimak. Menyimak
menggunakan indera pendengaran, namun bukan berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang menyimak.
Sesungguhnya proses menyimak tidak sekedar mendengar, tapi lebih dari itu, yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian
kepada objek yang disimak. Proses menyimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam rangka mencapai maksud-
maksud tertentu. Maksud-maksud tersebut misalnya, untuk tujuan belajar, mengapresiasi sebuah karya, mendapatkan informasi khusus,
memecahkan masalah, atau untuk memahami aspek-aspek sebuah bahasa.
Kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mempelajari aspek- aspek bahasa meliputi:
a. Pengenalan dan pemahaman tentang unsur-unsur bunyi dan hal yang membentuknya seperti alat ucap yang disebut dengan
ilmu fonetik dan fonemik. b. Proses pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan unsur-
unsur kalimat. c. Pembagian kosa kata dan hal yang menyangkut makna.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
vi 5.
Tugas kelompok diberikan untuk dikerjakan secara berkelompok
agar dapat mengolah kompetensi secara bersama-sama.
6. Tugas mandiri diberikan untuk mengasah kompetensi secara
individual sesuai materi dan tujuan pembelajaran.
7. Rangkuman berisi ringkasan materi dalam setiap bab.
8. Setiap bab diberikan uji kompetensi dengan model soal
pilihan ganda dan esai, untuk dapat menguji pemahaman
pembelajaran dalam satu bab.
TUGAS KELOMPOK:
Bentuklah kelompok dengan anggota 5 orang. Satu orang membacakan cerpen berjudul ”Kesabaran Berbuah Singa” di atas dengan lafal,
tekanan, intonasi, dan jeda yang tepat. Kemudian empat orang lainnya mencatat lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak baku. Bahaslah
bagaimana bentuk yang bakunya. Setelah selesai bacalah juga bacaan berjudul ”Apakah Kamu Perokok Pasif?” di halaman depan, lalu catatlah
lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak baku. Bahaslah bagaimana bentuk yang bakunya.
Untuk melatih cara melafalkan kata dengan artikulasi yang jelas, bacalah wacana di halaman
awal bab ini dengan artikulasi yang jelas, lalu mintalah teman sebangku Anda mengoreksinya.
Lakukan bergantian
TUGAS MANDIRI:
RANGKUMAN A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia
Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia
dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Setiap bunyi mempunyai ciri khas tersendiri, setiap lambang bunyi tersebut
disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan.
Lambang bunyi dihasilkan karena adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan mempengaruhi pita suara serta getaran
di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan
menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tapi diucapkan
dengan enam fonem a, i, u, e, , o. bentuk ucapan e ada
yang lemah ə dan e lebar atau . Sedangkan bentuk gabungannya,
disebut dengan di ong. Di ong adalah gabungan dua vocal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh di ong yaitu: au, ai, oi
yang dibaca aw, ay, oy. Proses bunyi ujar yang dihasilkan karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan.
Proses itu terdiri atas :
UJI KOMPETENSI I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pernyataan di bawah ini
1. Kalimat-kalimat di bawah ini baku, kecuali ..... a. Indonesia adalah negara kesatuan.
b. Hati-hati, jalan berlobang. c. Hastuti bekerja sebagai seorang apoteker.
d. Para sastrawan Indonesia ikut serta dalam acara tersebut. e. Gubernur akan mengesahkan peraturan yang baru.
2. Kalimat di bawah ini yang terdapat kata tidak baku adalah ..... a. Para importir sedang menggalakkan komoditas agro industri.
b. Keberhasilan perusahaan itu ditunjang dengan manajemen yang baik.
II. Petunjuk Penggunaan Buku