Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
C. Teknik Membuat Catatan
Pada saat membaca, banyak hal yang kemudian diketahui pembaca dari bacaan yang dibacanya. Hal yang diketahui tersebut dapat bersifat
tidak penting dapat juga penting. Informasi penting yang didapatkan dari sebuah bacaan tentu sayang jika dilewatkan begitu saja, apalagi hal tersebut
berguna bagi pembaca di saat sekarang atau masa akan datang atau dalam rangka membuat tulisan lain. Jika sulit untuk diingat, jalan satu-satunya
harus dicatat. Mencatat informasi dari sebuah sumber atau bacaan gunanya adalah:
1 mendokumentasikan hal-hal penting yang bermanfaat suatu saat, 2 mengumpulkan informasi untuk bahan penulisan,
3 memudahkan mengingat kembali, dan 4 sebagai bahan kutipan dalam karangan ilmiah.
Hal-hal yang perlu dicatat dan d ijadikan bahan catatan, yaitu sebagai berikut.
1 ide pokok atau gagasan sentral setiap paragraf. 2 informasi penting dan menarik untuk diketahui atau diingat.
3 katafrasakalimat yang merupakan kata kunci yang bermakna luas atau dalam, misalnya kata–kata nasihat, moto kehidupan, dan lain
sebagainya. 4 pendapat atau asumsi mengenai sesuatu.
5 detail atau fakta-fakta hasil survei atau penelitian ilmiah. 6 pemikiran, cara, atau metode baru serta tanggapan atau jalan keluar
sebuah persoalan.
Dalam catatan, jangan lupa mencantumkan indentitas sumber informasi atau bahan bacaan tempat didapatkannya hal-hal yang dicatat. Catatan tentang
sumber dapat berbentuk catatan kaki atau catatan perut. Hal-hal yang dicatat pada catatan kaki, yaitu: nama penulis atau pengarang tidak dibalik, judul
buku, tempat diterbitkan, dan nama penerbit serta tahun terbitan ditulis di dalam kurung, kemudian sertakan nomor halaman tempat informasi yang
dicatat berada. Dalam karangan ilmiah catatan kaki ditulis pada bagian bawah halaman, diberi ruangan khusus. Catatan kaki memberi keterangan sebuah
kutipan pada karangan ilmiah. Contoh penulisan catatan kaki:
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
- Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia Jakarta: Rineka Cipta, 2002. hlm. 37.
Catatan dapat berbentuk catatan perut jika sumber informasi yang harus ditulis cukup banyak. Catatan perut lebih singkat, hanya berisi
keterangan nama pengarang biasanya diambil nama belakangnya, diambil nama depan kemudian tahun terbit dan halaman. Namun pencatat harus
dapat memahami sumber lengkap dari catatan perut yang ditulis. Sesuai namanya, catatan perut ditulis setelah sebuah pendapat dikutip. Tidak ada
ruangan khusus seperti catatan kaki. Contoh penulisan catatan perut:
- -------------------------------------------------Chaer, 2002: 37
Bagaimana cara mencatat hal-hal atau informasi yang penting? Banyak orang yang tak mau repot membuat catatan khusus bagi hal yang dianggap
perlu dicatat saat membaca sumber informasi. Seseorang mungkin dapat dengan rela mencatatnya di dalam buku bacaan tersebut, memberi tanda
khusus, menggarisbawahi atau menstabilo. Namun, di samping akan membuat buku kurang bersih, juga tak semua buku dapat dicoret karena
bukan milik sendiri, misalnya. Ada cara yang aman dan dianjurkan untuk membuat catatan terhadap informasi penting tanpa harus mencoret buku
yang bersangkutan, yaitu sebagai berikut.
1 Menyediakan buku khusus untuk catatan. 2 Menyediakan lembaran
ile untuk mencatat yang akan dijadikan satu dalam map
ile. 3 Membuat kartu catatan note card dengan ukuran 10 x 15 cm. Segala
hal yang ingin dicatat, akan ditulis pada lembaran kartu tersebut. Penggunaan kartu sering dilakukan oleh mahasiswa dan kalangan
peneliti.
Contoh kartu catatan: -
Sastra - - Apresiasi adalah pengenalan suatu nilai
terhadap nilai yang lebih tinggi. -
Ada di halaman 234. Teori Sastra.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
Kelebihan sistem kartu, yaitu: 1 mudah diatur berdasarkan kelompok masalah atau tema,
2 mudah menambahkan gagasan baru atau informasi baru, 3 satu kartu berisi satu topik atau gagasan,
4 dapat dibuat variasi warna kartu, misalnya untuk topik hukum warna ungu; ekonomi, warna kuning; sastra, warna biru.
Kekurangannya adalah mudah tercecer atau tercampur baur jika tidak rapi menyimpan atau mengelolanya. Namun, hal itu dapat diatasi dengan
menyediakan map atau kotak penyimpanan khusus sesuai dengan kategori atau kelompok warna tertentu.
D. Ciri Penanda Masalah, Gaya Tulisan, Fakta, Opini, Proses, dan Hasil yang Terdapat dalam Teks