Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
Contoh : - Perampokan serta pembunuhan terjadi di rumah seorang pengusaha
karpet yang membuat gempar penduduk sekitarnya. - Perampokan serta pembunuhan terjadi di rumah seorang pengusaha
karpet. Kejadian itu membuat gempar penduduk sekitarnya. Dalam bahasa lisan, aspek yang menjadi unsur gramatikal cenderung
tersirat. Faktor pendukung yang digunakan adalah pola tekanan, intonasi, nada, irama, dan jeda selain ekspresi dan gerakan. Penggunaan tekanan,
intonasi, nada, irama, dan jeda yang tepat membuat kalimat yang diucapkan mudah dipahami serta terhindar dari kesalahpahaman atau salah nalar.
Pengucapan kalimat dengan tekanan, intonasi, nada, dan irama serta jeda yang tepat sesuai maksud yang ingin diungkapkan membuat kalimat
menjadi jelas, lancar, bernalar, dan wajar.
B. Membaca Indah
Kata-kata yang indah merupakan ciri laras bahasa sastra. Yang termasuk sastra ialah prosa, puisi, dan drama. Ketiga bentuk sastra tersebut tidak saja
dapat dibaca untuk diri sendiri, tapi juga dibacakan untuk orang lain atau dipertunjukkan. Selain pementasan drama, banyak akhir-akhir ini yang
mengadakan acara pembacaan puisi atau cerpen.
Di samping dibutuhkan penghayatan terhadap isi atau kandungan karya sastra, pembacaan karya sastra juga perlu memahami tokoh, watak,
gaya bahasa, dan maksud setiap ucapan tokohnya dalam percakapan atau dialog.
Saat membacakan percakapan atau dialog penggunaan tekanan, intonasi, nada, irama, dan jeda harus diperhatikan. Penggunaan tekanan,
intonasi, nada, irama, dan jeda yang tepat membuat pendengar dapat menikmati pembacaan karya sastra dengan memahami jalan cerita serta
unsur-unsur intrinsiknya seperti tema, tokoh, watak tokoh, seting, amanah, sudut pandang, dan gaya bahasa.
Khusus karya sastra berbentuk puisi, pembacaannya harus memer- hatikan unsur-unsur pembangun puisi, misalnya diksi pilihan kata, gaya
bahasa, tipograi, persajakan rima, dan pencitraan. Di dalam puisi, tokoh biasanya tersembunyi sehingga pembaca puisi harus memahami terlebih
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
dahulu tema puisi dan pesan yang ingin diungkapkan dalam puisi tersebut. Tema dan kandungan isi dapat ditelaah lewat judul, pilihan kata, dan
simbol-simbol yang digunakan pada puisi. Pemakaian kata dalam puisi tidak sepenuhnya bermakna denotasi, tapi dapat bermakna konotasi atau
kias. Kata-kata bermakna kias atau idiom serta bentuk ungkapan metaforis lainnya harus dipahami terlebih dahulu. Pemahaman terhadap isi puisi
dan kata-kata yang digunakan, mendorong seseorang untuk terampil memberikan tekanan, intonasi, nada, dan irama pada pembacaan setiap
larik puisi. Demikian pula pada kata atau kelompok kata yang merupakan kesatuan arti, pembaca dituntut berhati-hati dalam memberikan jeda atau
penghentian sehingga tidak mengaburkan arti.
Berikut ini, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membaca puisi. 1. Bacalah secara keseluruhan puisi tersebut untuk menangkap kandungan
maknanya secara umum. 2. Pahami maksud dari setiap lirik.
3. Pahami suasana puisi yaitu, haru, kecewa, semangat, dan sedih. 4. Perhatikan rima persamaan bunyi.
5. Perhatikan perulangan kata yang ada bentuk repetisi. 6. Berikan tanda jeda pada kata-kata, frasa, atau klausa yang mengandung
kesatuan arti. 7. Berikan aksen pada kata yang diulang.
8. Perhatikan kata-kata yang bermakna kias. Contoh penandaan aksentuasi pada puisi :
DOA Kepada pemeluk teguh
Tuhanku Dalam termangu
Aku masih menyebut nama Mu Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Semenjana Kelas X
Caya Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku Aku hilang bentuk
remuk Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing Tuhanku
Di pintu Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling
DCD, 1959 : 13
C. Membaca Teks Pengumuman