68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Siswa SMP
Remaja atau adolescene berasal dari bahasa Latin adolescere yang berarti Tumbuh atau Tumbuh Menjadi Dewasa. Istilah ini
mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Menurut Piaget, secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Masa remaja adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang dewasa melainkan berada
dalam tingkatan yang sama, sekurang- kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam masyarakat, mempunyai banyak aspek efektif, kurang
lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok, transformasi yang khas dari cara berpikir
remaja memunginkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari
periode perkembangan. Dilihat dari siklus kehidupan, masa remaja merupakan masa yang
paling sulit untuk dilalui oleh individu. Masa ini dikatakan sebagai masa yang paling krisis bagi perkembangan pada tahap- tahap kehidupan
selanjutnya. Dikatakan demikian dikarenakan pada masa inilah terjadi begitu banyak perubahan dari individu baik itu perubahan fisik maupun
psikologis. Perubahan dari ciri kanak- kanak menuju pada kedewasaan. Pada wanita ditandari dengan mulainya menstruasi atau buah dada yang
membesar. Pada pria antara lain ditandai dengan perubahan suara, otot yang semakin membesar serta mimpi basah Dariyo, 2001: 25.
Masa remaja merupakan masa yang sangat sulit dalam melakukan penyesuaian sosial. Kesulitan yang dialami oleh individu antara lain
kurang dapat membuka diri dengan orang lain. Pada umumnya mereka berusia antara 12 - 15 tahun, yang berada pada tahap perkembangan masa
akhir anak- anak dan mulai menginjak masa remaja. Remaja yang termasuk dalam kategori tersebut biasanya dapat ditemui pada jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP.
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Informan
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan lima informan yaitu remaja yang tercatat bersekolah di SMPK St. Stanislaus II Surabaya
dengan tingkat keterbukaan diri self disclosure yang tinggi beserta guru BK dari sekolah tersebut.
Adapun identitas informan yang dimiliki berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya:
Informan 1
Informan pertama merupakan putri ke lima dari tujuh bersaudara. Bernama lengkap Keren Shekinah Falisya Lieve dan akrab disapa Keren.
Ketika senggang dara kelahiran Manado, 30 Agustus tahun 2000 ini
senang mendengarkan musik dan bermain game melalui tablet. Selain hobi mendengarkan musik dan bermain game, Keren juga menyukai fotografi.
Bahkan ia mengaku ingin menekuni fotografi di bangku kuliah dan bercita- cita menjadi seorang fotografer professional.
Putri pasangan Stevanus Lieve dan Maria Monalisa Tulenan ini mengaku kepada peneliti masih bingung akan melanjutkan SMA dan
kuliah dimana, sambil tertawa. Stevanus Lieve dan Maria Monalisa Tulenan berprofesi sebagai seorang pendeta dan pemilik sebuah panti
asuhan. Tak seperti anak remaja seusianya yang senang pergi untuk cangkruk; sudah lama Keren aktif membantu mengasuh anak- anak panti
asuhan dari GPDI Anggur Baru, yang dikelola sang ayah. Keren termasuk salah satu siswi yang pernah melakukan
pelanggaran di sekolah. Bahkan ia juga pernah dipanggil ke ruang BK oleh Lannie. Sesuai penuturan Lannie, Keren termasuk anak yang suka
membolos dan terlambat.
Informan 2
Informan kedua bernama William Emmanuel P, yang berusia 14 tahun. Sulung diantara dua bersaudara ini lahir pada tanggal 5 Mei 2000 di
Bekasi, Jawa Barat. Web, sapaan akrabnya, berdomisili di Kalikepiting Jaya 8A 21A. Bocah bertubuh kurus ini gemar bermain game online
seperti Clash of Clans dan Point Blank. Selain hobi bermain game online, Web juga menggemari permainan bola basket.
Web mengaku diantar sang kakek atau bahkan membawa sepeda motor sendiri ketika akan berangkat menuju sekolah. Ketika peneliti
menanyakan cita- citanya, Wep nampak ragu- ragu dan akhirnya mengatakan ingin menjadi seorang Polisi atau detektif seperti di
permainan Point Blank yang kerap ia mainkan. Web merupakan anak dari keluarga Broken Home. Sudah sejak
kecil kedua orang tuanya bercerai. Sejak itu pula ia dan adiknya dititipkan di rumah bibinya. Ibu Web bekerja di Amerika. Begitu pula dengan sang
ayah, namun tidak diketahui lokasi persisnya.
Informan 3
Informan ketiga bernama Valensia Stefin Kristsyella Poernomo. Gadis berusia 13 tahun ini adalah siswi SMPK Santo Stanislaus II kelas
delapan yang senang menonton film kartun Upin- Ipin. Stefin, panggilan
akrabnya, memiliki cita- cita untuk menjadi seorang pengacara yang handal.
Beberapa bakat dan hobi yang dimiliki Stefin pantas diacungi jempol, seperti bermain biola dan bermain basket. Sejak dua tahun yang
lalu, ia aktif membela nama sekolahnya dibeberapa pertandingan basket. Bungsu dari dua bersaudara ini mengaku senang memainkan Cookie Run
dan Clash of Clans melalui tablet dikala senggang. Stefin termasuk salah seorang siswa yang sangat rajin mendatangi
ruangan Bimbingan Konseling. Hal yang paling sering ia ceritakan adalah hubungannya dengan sang pacar, Keflin. Selain itu ia juga sesekali
membahas keadaan keluarganya.
Informan 4
Informan keempat bernama Michael Aprilius Setiawan, saat ini berusia 14 tahun. Putra kedua dari Andreas Setiawan ini, memiliki hobi
bermain basket. Siswa kelas 8A ini bercita- cita menjadi seorang wirausaha yang meneruskan usaha orang tuanya.
Mike, mengaku senang mengikuti bakti sosial yang diadakan oleh klub sepeda motornya. Meskipun tidak setiap malam minggu ia berkumpul
bersama anggota klub motornya di jalan Basuki Rahmat. Bocah kelahiran Surabaya, 19 April 2000 ini menjelaskan bahwa kedua orang tua nya
sangat mendukung dirinya ketika bergabung dengan klub motor Safety Riding, karena dengan demikian ia bisa memberi contoh yang baik kepada
teman- temannya. Mike termasuk anak yang suka dimanja atau ngalem-an. Kepada
guru Bimbingan Konseling dan peneliti, ia bersikap seolah seorang anak dan adik. Meskipun begitu, ia tidak banyak menghabiskan kata- kata untuk
menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan. Ia hanya menjawab seperlunya saja.
Informan 5
Informan kelima bernama M. G. Lannie, berusia 62 tahun. Berprofesi sebagai guru Bimbingan Konseling sejak tahun 1985. Lannie
mengawali karirnya sebagai guru SD pada tahun 1974 di SD Dapena, Jalan Sumatra. Wanita yang menerima gelar sarjana pada tahun 1978 ini
memiliki hobi traveling. Bahkan ia mengaku pernah mengunjungi DIY Jogjakarta dengan mengendarai sepeda motor bersama sahabatnya.
Selain sibuk menjadi guru Bimbingan Konseling di SMPK Santo Stanislaus II, Lannie juga sibuk menjadi aktivis di dalam gereja. Wanita
dengan zodiak Scorpio ini lahir di Surabaya, pada 12 Desember 1952. Saat ini Lannie berdomisili di jalan Pacar Keling 2 14 bersama sahabatnya
Hartuti.
4.2.2 Self Disclosure Siswa SMP