Self Disclosure Informan Kedua

Alasan dari pelanggaran- pelanggaran dapat dikategorikan dalam Ruang Tersembunyi.

b. Self Disclosure Informan Kedua

Web merupakan anak sulung dari dua bersaudara yang tidak terlalu peduli dengan hal- hal disekitarnya. Alasannya karena kedua orang tuanya telah bercerai dan kini ia beserta adiknya kurang mendapatkan perhatian. Ketika peneliti melakukan proses wawancara, informan kedua ini terkesan menjawab dengan cuek. Menurut penuturan informan kelima; beberapa kali Web melakukan pelanggaran dengan membuat kegaduhan saat proses belajar- mengajar. Melalui proses wawancara dengan informan kedua, peneliti berusaha mencari tahu bagaimana keterbukaan dirinya dengan guru BK. Beberapa kali Web menekankan bahwa ia akan menjawab semua yang ditanyakan oleh guru BK, asal tidak memasuki area privasinya. “Ada yang jujur, ada yang enggak.. Hehehe.. Ada yang privasi, ada yang enggak..” Interview : Jumat, 06 Juni 2014. Pukul 09.22 WIB. Lokasi : Ruangan Bimbingan Konseling SMPK St. Stanislaus II Surabaya Peneliti sempat memberikan contoh pelanggaran kepada Web; Seandainya ia tertangkap mencontek ketika ujian, lalu ia ditanyai alasan melakukan pelanggaran tersebut oleh guru BK. Dengan gaya nya yang cuek dan tidak terlalu ambil pusing, informan ke dua ini langsung menjawab, “Nggak bisa soalnya.” Peneliti beberapa kali berusaha mencari tahu, hal apakah yang termasuk privasi atau rahasia bagi informan kedua ini. Hingga akhirnya informan kedua mengungkapkannya meskipun tidak terlalu detail. “Ya misalnya, contoh privasinya ya.. Gimana aku sama temenku.. gini.. yang deket gitu lho.. Ndeketin cewek siapa..” “Iya. Keluarga juga..” Interview : Jumat, 06 Juni 2014. Pukul 09.22 WIB. Lokasi : Ruangan Bimbingan Konseling SMPK St. Stanislaus II Surabaya Ketika peneliti mengajukan pertanyaan yang sama dengan pertanyaan informan pertama; Kira- kira menurutmu, sama Bu Lannie bakal dibocorin nggak pengakuanmu itu? Informan langsung menjawab; “Gak tau.. Don’t care..” Interview : Jumat, 06 Juni 2014. Pukul 11.02 WIB. Lokasi : Halaman SMPK St. Stanislaus II Surabaya Persis seperti yang telah peneliti sampaikan di awal. Informan kedua tidak terlalu peduli atau ambil pusing soal hal- hal disekitarnya. Dapat diartikan bahwa informan kedua tidak mengetahui atau memahami bahwa Lannie harus ‘membocorkan’ hal- hal seputar pelanggaran Web, kepada guru- guru terkait. Ruang Buta II dari informan pertama adalah ketidaktahuannya atas tindakan dan alasan guru BK ‘membocorkan’ alasan pelanggarannya. Tabel 4.2 Hasil Wawancara Peneliti Mengenai Self Disclosure Informan Kedua Dari proses wawancara dengan informan kedua ini, peneliti menyimpulkan bahwa ia justru akan lebih berkata seadanya seputar pelanggaran yang dilakukan. Itu berarti Ruang Terbuka I informan kedua kepada guru BK adalah pelanggaran- pelanggarannya. Akan berbeda jika yang menjadi topik pembicaraan antara informan kedua dengan informan kelima adalah masalah pribadi seperti keluarga, lawan jenis pacar, dan pertemanan. Topik- topik pembicaraan yang menurut informan kedua adalah privasi, dapat dimasukkan dalam kategori Ruang Tersembunyi. Kita Ketahui Tidak Kita Ketahui Publik Guru Bimbingan Konseling Terbuka I Alasan pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan : - Mencontek - Memukul Teman Buta II Alasan maupun tujuan tindakan guru BK: - Membocorkan alasan pelanggaran Privat Tersembunyi III Permasalahan seputar pertemanan dan keluarga: - Pendekatan dengan lawan jenis Tidak Dikenali IV

4.2.2.2 Self Disclosure Siswa SMP Yang Mendatangi Ruang BK

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25