Self Disclosure Informan Ketiga

Informan 4 “Nyaman” “Apa yaa.. Bisa diajak curhat ” Interview : Jumat, 06 Juni 2014. Pukul 09.41 WIB. Lokasi : Ruangan Bimbingan Konseling SMPK St. Stanislaus II Surabaya Selain itu peneliti sempat menanyakan kepada kedua informan; mengapa mereka mau membuka diri kepada guru Bimbingan Konseling mereka. Kedua murid SMPK St. Stanislaus II Surabaya ini, memiliki alasan yang sama, yaitu: Lannie, bukanlah guru yang suka membocorkan rahasia mereka kepada teman, guru, maupun orang tua mereka sendiri. Dari kutipan- kutipan penjelasan informan ketiga dan keempat, dapat kita ketahui bahwa mereka telah mempercayai Lannie selaku guru Bimbingan Konseling mereka. Kepercayaan dan rasa nyaman merupakan salah satu langkah dasar dari keterbukaan diri mereka.

a. Self Disclosure Informan Ketiga

Stefin adalah anak bungsu dari dua bersaudara yang mengaku hampir setiap hari mendatangi ruang BK untuk menemui Lannie. Sudah sejak kelas delapan semester satu, Stefin menjalankan rutinitas tersebut. Stefin sering menceritakan kepada Lannie mengenai permasalahannya seputar pertemanan, keluarga, dan pacar. Meskipun Stefin juga melakukan keterbukaan diri terhadap teman sekolahnya, ia tetap menyukai terbuka dengan Lannie selaku guru BK. Karena Lannie tidak hanya hadir sebagai pendengar tetapi juga sebagai sosok orang dewasa yang dapat memberi solusi atas masalahnya. “Ya masalah sama temen- temen.. Trus masalah sama keluarga, sama pacar juga. Hihihi..“ “Ehh.. Bu Lanny juga, orangnya seru. Bisa.. ngasihin solusi juga, kalo aku ada masalah.” Interview : Jumat, 06 Juni 2014. Pukul 09.30 WIB. Lokasi : Ruangan Bimbingan Konseling SMPK St. Stanislaus II Surabaya. Berdasarkan hasil percakapan dengan Lannie, Stefin memang salah satu murid yang suka mendatanginya dan menceritakan permasalahannya. Hal yang paling sering diceritakan oleh Stefin adalah hubungannya dengan sang pacar. Beberapa kali mereka putus- nyambung karena kekasihnya itu berselingkuh. Bahkan Stefin pernah mengaku bahwa ia melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum beberapa butir obat sekaligus. Dengan demikian dapat dilihat bahwa Ruang Terbuka informan ketiga ini adalah permasalahannya dengan pacar. Tanpa paksaan Stefin mau membuka diri kepada Lannie seputar permasalahannya ini. Bahkan Stefin sangat yakin bahwa Lannie tidak akan membocorkannya kepada siapapun termasuk kedua orang tuanya. “Udah banyak juga yang cerita sama Bu Lanny, tapi ngga ada yang bocor..” Interview : Jumat, 06 Juni 2014. Pukul 09.30 WIB. Lokasi : Ruangan Bimbingan Konseling SMPK St. Stanislaus II Surabaya Stefin tidak mengetahui bahwa beberapa permasalahan yang ia sampaikan, terpaksa harus dibocorkan oleh Lannie kepada kedua orang tuanya. Tentu saja itu demi kebaikannya sendiri. Informan 5 “Oh, tidak- tidak. Selama anak ini berpacarannya sehat. Kayak seperti tempo hari dia Stefin mau bunuh diri. Ketika saya bertemu orang tuanya, saya buka. Karena itu menyangkut nyawanya gitu lho. Walaupun saya resikonya, misalnya: ‘Oh, Bu Lannie ini lambene atau mulute ember dan sebagainya.’ Tidak. Tapi saya punya dasar kuat gitu lho. Kalo itu saya rahasiakan, yo mati tenan arek itu. Ya sing dosa yo aku. Ya kan? “ Interview : Senin, 30 Juni 2014. Pukul 18.57 WIB. Lokasi : Rumah M. G. Lannie, Pacar Keling 2 1A Surabaya Ketidaktahuan Stefin inilah yang memposisikan dia pada Ruang Buta. Ruang Buta atau Kuadran II; meliputi semua hal mengenai diri seseorang yang dirasakan orang lain tetapi tidak dirasakan sendiri. Stefin tidak mengetahui jika Lannie membocorkan keterbukaan dirinya mengenai hal- hal yang dirasa sangat berbahaya. Seperti halnya ketika Stefin mencoba untuk bunuh diri karena hubungannya dengan sang pacar berakhir. Meskipun Stefin sering kali terbuka kepada Lannie, Stefin memiliki beberapa rahasia yang tidak ia sampaikan. Peneliti mengajukan wawancara ini secara pribadi, di luar ruangan BK. “Ada..” “Masalah keluarga..” “Ada beberapa sih cerita.. Tapi ya ndak semuanya” Interview : Jumat, 06 Juni 2014. Pukul 10.00 WIB. Lokasi : Depan Kantin SMPK St. Stanislaus II Surabaya Ruang Tersembunyi yang dimiliki oleh informan ketiga ini adalah seputar keluarga. Beberapa permasalahan seputar keluarganya memang ia sampaikan kepada Lannie. Namun ada kalanya Stefin menyembunyikan permasalahan tersebut. Tabel 4.3 Hasil Wawancara Peneliti Mengenai Self Disclosure Informan Ketiga Kita Ketahui Tidak Kita Ketahui Publik Guru Bimbingan Konseling Terbuka I Permasalahan dengan teman, pacar, dan keluarga : - Putus atau bertengkar dengan pacar Buta II Alasan maupun tujuan tindakan guru BK: - Membocorkan keterbukaan diri informan ketiga

b. Self Disclosure Informan Keempat

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25