PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER LT PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI DITINJAU DARI MINAT
BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN 2 SMKN 1 DEPOK TAHUN AJARAN 20162017
.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ada beberapa masalah yang berkaitan dengan pembelajaran di SMKN 1 Depok. Adapun masalah-
masalah tersebut, antara lain : 1.
Penerapan model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional atau ceramah.
2. Kurangnya penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
interaksi antarsiswa, sehingga interaksi yang nampak dalam pembelajaran adalah antara guru dan siswa tertentu.
3. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran karena peran guru
lebih dominan dalam memberikan ceramah dan kurang adanya kerja sama dalam proses pembelajaranz.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti ingin membatasi masalah yang akan diteliti yakni sejauh mana penerapan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together LT
pada materi transformasi geometri ditinjau dari minat belajar dan hasil belajar siswa di kelas XI Administrasi Perkantoran 2 SMKN 1 Depok.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keterlaksanaan pembelajaran matematika pada materi
transformasi geometri menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together LT di kelas XI Administrasi Perkantoran 2 SMKN 1
Depok tahun ajaran 20162017?
2. Bagaimanakah minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together LT
pada materi transformasi geometri?
3. Bagaimanakah hasil belajar siswa terhadap pembelajaran matematika
dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together LT
pada materi transformasi geometri?
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti perlu memberikan batasan istilah,
antara lain : 1.
Belajar Belajar adalah
proses perubahan tingkah laku pada diri individu untuk memperoleh pengetahuan dan sikap yang baru karena adanya respon
terhadap suatu situasi sehingga menghasilkan perubahan-perubahan pada aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan bersifat permanen.
2. Pembelajaran
Miasro 1993 menyatakan bahwa “pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaanya terkendali
” dalam Siregar dan Hartini, 2014: 12.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
Isjoni 2009:15 menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan terjemahan dari istilah cooperative learning.
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Sedangkan menurut Sanjaya 2010 : 242
model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkantim kecil yaitu
antara 4 sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda heterogen.
4. Learning Together LT
Learning Together LT
merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dengan kelompok heterogen beranggota empat atau lima
orang dalam menangani suatu tugas Suyatno, 2009:105.
Diawali dengan penyampaian materi pelajaran oleh guru, kemudian guru membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-6 siswa yang yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku yang berbeda.
Kemudian masing-masing kelompok menerima lembar tugas sebagai bahan diskusi
dan
menyelesaikannya. Selama proses diskusi berlangsung, guru membimbing kelompok-kelompok
dalam mengerjakan
tugas. Untuk
mengecek pemahaman siswa terkait materi yang telah dipelajari, guru meminta
beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. 5.
Minat Belajar Menurut William dalam Usman, 2003: 27, minat belajar merupakan
ketertarikan siswa terhadap pembelajaran sebagai faktor yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa.
6. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang diartikan
sebagai suatu keberhasilan dalam mempelajari materi tertentu yang diperoleh dari hasil tes dan dinyatakan dalam bentuk skor.
Dari penjelasan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, maka dapat disimpulkan arti dari judul penelitian yang akan dilakukan adalah
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan adanya pembentukan kelompok diskusi yang heterogen kemudian masing-masing kelompok menerima lembar
tugas sebagai bahan diskusi dan menyelesaikannya. Selama proses diskusi
berlangsung, guru membimbing kelompok-kelompok dalam mengerjakan tugas.
Untuk mengecek pemahaman siswa terkait materi yang telah dipelajari, guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok. Dengan adanya pelaksanaan pembelajaran demikian, diharapkan
siswa belajar bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, memiliki rasa
percaya diri dalam menyampaikan pendapat, serta belajar untuk bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
F. Tujuan Penelitian