M , .
8. Menentukan matriks
transformasi dan menentukan bayangan
dari titik Px , y yaitu titik
P’x’, y’ menggunakan matriks
transformasi. 4a, 4b, 6a, 6b
Adapun soal tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 2.3.
G. Teknik Analisis Data
Setelah melaksanakan penelitian, data yang diperoleh akan dianalisis dengan beberapa cara.
1. Keterlaksanaan Proses Belajar Mengajar
Data keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Together selain akan dideskripsikan dan dipaparkan dalam
bentuk naratif sesuai dengan indikator yang diamati juga akan dianalisis dalam bentuk angka-angka bermakna. Data naratif hasil observasi
diperoleh melalui deskripsi pada lembar observasi. Apabila terdapat perbedaan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh pengamat,
maka peneliti akan menggunakan rekaman video untuk mengkonfirmasi hasil observasi dari tiga pengamat sehingga dapat ditarik kesimpulan
sesuai dengan keadaan sebenarnya. Untuk data dalam bentuk angka, pengamat memberi tanda centang
pada kolom yang disediakan dan diberi skor 1 apabila indikator yang diamati terlaksana dan tidak memberi tanda centang
pada kolom
yang disediakan dan diberi skor 0 jika indikator yang diamati tidak terlaksana. Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran akan diolah
sebagai berikut. Keterangan:
: Persentase keterlaksanaan pembelajaran tiap pertemuan : Skor keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh tiap pertemuan
: Total keseluruhan skor tiap pertemuan Untuk menentukan keberhasilan keterlaksanaan data hasil observasi
maka skor total yang telah diperoleh dikonversikan dalam beberapa kategori sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategori Keterlaksanaan Data Hasil Observasi
Persentase Kategori
− Sangat Tinggi
− Tinggi
− Sedang
− Rendah
− Sangat Rendah
Arikunto, 2009 Dalam penelitian ini keterlaksanaan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran Learning Together dikatakan terlaksana dengan baik apabila hasil observasi pada setiap pertemuan minimal
menunjukkan kategori tinggi. � =
×
2. Minat Belajar Siswa
a. Data Hasil Pengisian Angket
Data minat belajar siswa diperoleh melalui pengisian angket yang di dalamnya memuat pernyataan-pernyataan mengenai minat
belajar siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran tipe Learning Together LT. Kriteria minat
yang dipilih siswa pada tiap butir pernyataan akan dikonversikan dalam skor sesuai dengan kriteria-kriteria pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Konversi Angka Kriteria Minat Belajar Siswa
Sudjana, 1990
Data angket minat akan dianalisis secara kuantitatif yaitu dengan mengakumulasikan skor dari setiap item pernyataan yang
menjadi jawaban siswa. Skor total ini kemudian digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat minat belajar siswa. Selain untuk
menentukan tingkat minat belajar siswa, skor yang diperoleh digunakan untuk menentukan subjek yang akan diwawancara. Dalam
penelitian ini angket minat belajar siswa terdiri dari 25 pernyataan sehingga skor terendah yang mungkin diperoleh adalah 25 dan skor
tertinggi adalah 125. Untuk menentukan tingkat minat belajar siswa,
Sangat Setuju
Setuju Ragu-
Ragu Tidak
Setuju Sangat
Tidak Setuju
Pernyataan Positif 5
4 3
2 1
Pernyataan Negatif 1
2 3
4 5
Pernyataan Minat
Kategori Minat
maka skor total minat belajar yang telah diperoleh dikonversikan dalam beberapa kategori sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kategori Minat Belajar Siswa
Skor Total Kategori Minat
Belajar Siswa
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah
Dalam penelitian ini siswa dikatakan berminat apabila hasil analisis angket minat belajar siswa minimal menunjukkan kategori tinggi
. b.
Data Hasil Wawancara Sebagai salah satu data pendukung minat belajar siswa, data hasil
wawancara berupa tanggapan siswa terhadap model pembelajaran tipe Learning Together LT akan ditranskrip dan ditarik kesimpulan
berdasarkan hasil jawaban siswa, kemudian dipaparkan dalam bentuk naratif.
c. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa selain akan dideskripsikan dan dipaparkan dalam bentuk naratif sesuai dengan indikator yang diamati juga akan
dianalisis dalam bentuk angka-angka bermakna. Data naratif hasil observasi diperoleh melalui deskripsi pada lembar observasi.
Untuk data dalam bentuk angka, pengamat memberi tanda centang
pada kolom yang disediakan dan diberi skor 1 apabila indikator yang diamati terlaksana dan tidak memberi tanda centang
pada kolom yang disediakan dan diberi skor 0 jika indikator yang diamati tidak terlaksana. Data hasil observasi keterlaksanaan
aktivitas siswa akan diolah sebagai berikut.
Keterangan: : Persentase keterlaksanaan aktivitas siswa tiap pertemuan
: Skor aktivitas siswa yang diperoleh tiap pertemuan : Total keseluruhan skor tiap pertemuan
Untuk menentukan keberhasilan keterlaksanaan data hasil observasi maka skor total yang telah diperoleh dikonversikan dalam beberapa
kategori keterlaksanaan data hasil observasi pada tabel 3.5. Dalam
penelitian ini aktivitas siswa dikatakan terlaksana dengan baik apabila rata-rata persentase hasil observasi pada setiap pertemuan
minimal menunjukkan kategori tinggi. 3.
Hasil Belajar Siswa Data tes hasil belajar terbagi menjadi dua data yaitu data kuantitatif
dan data kualitatif. Untuk teknik analisis data kualitatif tes hasil belajar siswa, peneliti akan memaparkan data dalam bentuk naratif dari hasil
pekerjaan siswa yang dideskripsikan berdasarkan indikator soal yang � =
×
telah disusun sebelumnya kemudian akan dianalisis secara kuantitatif menggunakan skor. Tujuan dianalisis secara kuantitaif adalah untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa serta menentukan subjek yang akan diwawancara.
Tahapan dalam menganalisis data kualitatif menggunakan pedoman dari Miles dan Huberman 1992: 16 yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berikut adalah tahapan menganalisis data kualitatif tes hasil belajar siswa.
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa direduksi dengan cara merangkum, memilih dan memfokuskan data pada hal-hal
yang sesuai pada tujuan penelitian. Reduksi yang dilakukan adalah memisahkan hasil pekerjaan siswa yang mampu mengerjakan soal
dengan benar dan siswa yang belum mampu mengerjakan soal dengan benar, kemudian akan dideskripsikan dan dipaparkan dalam
bentuk naratif. b.
Penyajian Data Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk dalam
bentuk tabel kemudian dianalisis dalam bentuk naratif. c.
Penarikan Kesimpulan Setelah melakukan reduksi dan menyajikan data, peneliti akan
menarik kesimpulan dari data yang telah diperoleh.
Dalam menganalisis tes hasil belajar siswa secara kuantitatif peneliti menggunakan skor. Peneliti memberikan skor pada tiap butir soal
yang sesuai dengan rubrik penskoran. Pemberian skor pada tiap butir soal akan disesuaikan dengan ketetapan skor tiap butir soal yang telah
ditentukan sebelumnya. Setelah diberikan skor untuk tiap butir soal maka nilai yang diperoleh tiap siswa akan dihitung mengggunakan rumus
berikut :
Keterangan:
�
: Nilai akhir siswa
�
: Total skor yang diperoleh siswa : Total skor maksimum
dengan rentang nilai 0-100. Untuk melihat ketuntasan hasil belajar tiap siswa maka nilai hasil belajar siswa akan dikonversikan dalam beberapa
kategori sebagai berikut.
Tabel 3.8 Kategori Norma Hasil Belajar Siswa
Kategori Norma Interval
Sangat Baik SB B + C X B + C
Baik B B + C X B + C
Cukup Baik CB B + C X B + C
Kurang Baik B + C X B + C
Sangat Kurang Baik SKB B X B + C
Keterangan: �: Nilai akhir siswa
: Nilai Tertinggi �
�
=
�
×
: Nilai Terendah : Selisih, yaitu
− 5
Tabel 3.9 Kategori Hasil Belajar Seluruh Siswa
Jumlah Persentase Kategori Hasil Belajar Siswa Kategori
Keseluruhan SB
SB+B SB+B+
CB SB+B+
CB+KB SB+B+
CB+KB+ SKB
SB B
CB KB
SKB
Kartika Budi, 2001
H. Validitas Instrumen Penelitian