Manfaat Praktis Manfaat Penelitian

16 Sebagaimana dipaparkan oleh Sullivan dan Murray dalam Hans-Dieter Evers Urbanisme di Asia Tenggara, bahwa istilah kampung setidaknya memperlihatkan sesuatu yang terkait dengan desa dan komunitas-komunitas. Namun istilah tersebut sebenarnya tidak bisa didefinisikan sebagai komunitas usaha corporate community karena ikatan sosial yang ada umumnya adalah antar tetangga saja. Aspek komunitas dalam kampung itu telah ditunjukkan dengan baik, yaitu dalam urusan bertetangga atau neighbourship. Sullivan juga menyatakan bahwa terdapat tekanan kuat pada orang kampung agar menjadi tetangga yang baik. Tetangga yang baik neighbourliness persisnya ditetapkan dalam kampung, begitu juga sanksi-sanksi berat yang berfungsi untuk membuat anggota komunitas berperilaku sejalan dengan konvensi-konvensi yang berlaku. Sedangkan Murray dalam Evers berpendapat bahwa kampung bukanlah suatu entitas yang mampu merencanakan strategi, tetapi suatu komunitas dari orang perorang yang menyesuaikan diri mereka dengan situasi perkotaan dan kian hari kian banyak orang yang datang untuk bekerja sama dan bersaing. 12 Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa corak kehidupan kampung kota juga memiliki suatu kekhasan tersendiri yang tentu berbeda dengan pedesaan. Lebih lanjut lagi hal ini juga akan berpengaruh pada ciri dan karakteristik masyarakat di dalamnya. Oleh karena itulah masyarakat yang berdiam di perkampungan kota dikenal dengan istilah masyarakat kota. Namun demikian, terlepas dari berbagai perbedaan yang ada, perubahan sosial merupakan 12 Hans-Dieter Evers dan Rudiger Korff, Urbanisme Di Asia Tenggara Makna dan Kekuasaan Dalam Ruang-Ruang Sosial , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2002. Hal. 408 – 409. 17 suatu proses yang terjadi baik di desa ataupun di kota. Berbagai pengaruh yang masuk dalam suatu komunitas pemukiman baik di desa ataupun di kota juga turut mendorong terjadinya perubahan, baik yang sifatnya kemajuan progress ataupun kemunduran regress. Perubahan sosial tersebut biasanya terjadi tidak dalam jangka waktu yang singkat. Sebagaimana dipaparkan oleh Darwis Khudori bahwa homogenitas penduduk kampung mulai terkikis, baik dari segi agama, suku bangsa, aliran politik, mata pencaharian maupun tingkat pendapatan. Keterikatan terhadap kampung dan kehidupan pertetanggaan bagi sebagian penduduk juga berkurang seiring dengan tuntutan modernisasi. Namun ada dua kenyataan yang belum akan berubah dalam jangka waktu yang lama, yaitu pertama, bahwa kampung merupakan satu-satunya jenis pemukiman yang bisa menampung golongan penduduk Indonesia yang tingkat perekonomian dan pendidikannya paling rendah, meskipun tidak tertutup bagi penduduk dengan penghasilan dan tingkat pendidikan yang tinggi. Kedua, bahwa terdapat organisasi sosial di setiap kampung yang mengatur dan mengawasi tata tertib kehidupan kemasyarakatan warga kampung yang bersangkutan. 13 Lebih jauh lagi, Sartono berpendapat bahwa apabila dipandang dari perspektif sejarah sosial, proses sejarah dalam keseluruhannya merupakan proses 13 Darwis Khudori, Menuju Kampung Pemerdekaan Membangun Masyarakat Sipil dari Akar-akarnya Belajar dari Romo Mangun di Pinggiran Kali Code . Yogyakarta: Yayasan Podok Rakyat. 2002. Hal. 7-8.