14
F. Kerangka Teori
Sejarah yang analitis bukan sekedar memaparkan suatu peristiwa masa lalu dan hanya bersifat naratif yang hanya mengandalkan common sense semata,
tetapi juga membutuhkan pendekatan dari ilmu-ilmu sosial yang lain.
9
Dengan demikian penelitian suatu peristiwa sejarah yang dihasilkan nantinya merupakan
suatu penjelasan yang analitis dan mendalam. Pendekatan ilmu-ilmu sosial sangat dibutuhkan dalam penulisan sejarah.
Rapproachement atau proses saling mendekati antara ilmu sejarah dan ilmu-ilmu
lain salah satunya disebabkan karena penulisan sejarah deskriptif-naratif sudah tidak lagi memuaskan untuk menjelaskan pelbagai masalah atau gejala yang serba
kompleks.
10
Ilmu-ilmu sosial yang dimaksud dapat berupa Ilmu Politik, Sosiologi, Antropologi, Psikologi, Geografi, Ekonomi, dan lain sebagainya. Selain untuk
memperkaya khasanah pemikiran, ilmu bantu dari cabang-cabang ilmu sosial yang lain tersebut juga dapat membantu dalam memberikan eksplanasi dan
penjelasan yang lebih mendalam atas suatu peristiwa sejarah yang sedang menjadi
9
Sartono Kartodirjo, op. cit. hal. 121
10
Ibid,. hal. 120- 121. Terkait dengan proses saling mendekati antara ilmu
sejarah dan ilmu-ilmu sosial yang lain itu, Sartono memaparkan bahwa penyebab yang lainnya antara lain; 1 pendekatan multidimensional atau social scientific
adalah yang paling tepat untuk dipergunakan sebagai cara menggarap permasalahan atau gejala yang ada. 2 ilmu-ilmu sosial telah mengalami
perkembangan pesat, sehingga dapat menyediakan teori dan konsep yang merupakan alat analitis yang relevan sekali untuk keperluan analisis historis, 3
Lagi pula, studi sejarah tidak terbatas pada pengkajian hal-hal informatif tentang apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana, tetapi juga ingin melacak pelbagai
struktur masyarakat, pola kelakuan, kecenderungan proses dalam pelbagai bidang, dan lain-lain. Kesemuanya itu menuntut adanya alat analitis yang tajam dan
mampu mengekstrapolasikan fakta, unsur, pola, dan sebagainya.
15
bahan kajian. Sehingga pada akhirnya tulisan sejarah yang akan dihasilkan pun lebih bersifat analitis dan ilmiah.
Terkait dengan masalah di atas, maka tulisan ini juga mencoba untuk menggunakan pendekatan dari ilmu sosial yang lain. Sebagaimana telah
dijabarkan sebelumnya bahwa tema besar yang diambil sebagai fokus dalam penelitian ini adalah tentang perubahan sosial. Oleh karena itu, pendekatan yang
akan digunakan adalah teori-teori yang relevan dengan perubahan sosial. Ada begitu banyak teori yang telah dihasilkan oleh para ahli baik dari
dalam atau luar negeri sehubungan dengan perubahan sosial. Sebagaimana diungkapkan oleh Sartono Kartodirdjo bahwa perubahan sosial merupakan tema
yang luas cakupannya. Kedatangan agama Islam beserta sistem politiknya ke wilayah Indonesia, masuknya bangsa Barat dengan proses modernisasi
westernisasi; dan peningkatan proses modernisasi sejak abad ke-19 merupakan
peristiwa-peristiwa yang sarat akan perubahan sosial. Hal ini berdampak pada berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
11
Salah satu lapisan kehidupan masyarakat yang terkena dampak dari proses modernisasi yang melanda bangsa Indonesia sejak abad ke-19 tersebut adalah
kampung. Kata kampung sendiri tentu saja tidak asing dan sudah sangat lazim digunakan. Dalam penulisan karya ini pun subyek yang menjadi obyek penelitian
adalah Kampung Prawirataman di Yogyakarta, dalam kurun waktu 1920-1975. Oleh karena itu, terlebih dahulu akan diuraikan tentang definisi kampung itu
sendiri.
11
Ibid., hal. 145.