Ancaman Simbolik Bentuk Ancaman

b. Respons Emosional Reaksi emosional kemungkinan besar menjadi negatif. Kelompok yang merasa terancam menjadi takut, cemas, marah, hina, jijik, dengki, merendahkan, tidak berdaya, takut atau panik pada kelompok lain. Terdapat juga rusaknya perasaan empati pada kelompok lain yang justru meningkatkan empati dalam kelompok. Sebuah penelitian hubungan perasaan terancam dan kurangnya rasa empati pada sebuah kelompok luar out-group disebut schadenfreude yang diartikan sebagai perasaan senang ketika melihat kelompok lain menderita Leach, Spears, Branscombe Doosje, 2003. Berbagai tipe tindakan yang muncul memunculkan perasaan yang berbeda-beda. Misalnya, ancaman merendahkan harga diri kelompok menghasilkan perasaan marah, ancaman pada keamaan fisik memunculkan perasaan takut atau ancaman pada kesehatan memunculkan perasaan jijik. c. Respons Perilaku Respons perilaku terhadap ancaman diukur dari penarikan diri, menjadi submisif dan pertimbangan kekerasan, diskriminasi, kecurangan, kebohongan, intimidasi, sabotase, protes, peperangan dan bentuk konflik lainnya. Ancaman secara langsung mengarah pada perlawanan kepada kelompok lain out-group untuk memperebutkan sumber penyebab ancaman tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Kerangka Konseptual

Keanggotaan memberikan keuntungan-keuntungan bagi individu misalnya rasa dihargai, kekuatan, hingga kepastian-kepastian yang dapat membantu individu dalam hidup sosialnya. Keanggotaan dalam sebuah kelompok memunculkan perasaan memiliki. Semakin kuat rasa kepemilikian individu terhadap kelompoknya maka semakin kuat kebersamaan yang diayomi kelompok. Dimensi ini melekat pada kebudayaan Indonesia dan dianut oleh masyarakat Yogyakarta maupun Papua. Hubungan yang muncul antar kelompok Yogyakarta dan kelompok Papua yang datang ke Yogyakarta memunculkan gesekan sosial. Berawal dari upaya untuk menjaga kohesivitas kelompok maka kehadiran kelompok lain dapat diidentifikasi sebagai ancaman. Perasaan terancam yang muncul pada suatu kelompok akan memunculkan respons baik secara kognitif, emosional maupun perilaku pada kelompok lain. Dampak dari persepsi tercaman tergantung pada bentuk ancaman yang dirasakan suatu kelompok. Cursue, dkk., 2007. Berdasarkan perasaan terancam yang berdampak pada sikap negatif antar kelompok maka penelitian ini tertarik untuk mengetahui bentuk-bentuk ancaman yang dirasakan masyarakat Yogyakarta dari kehadiran kelompok Papua. Berikut ini kerangka konseptual penelitian sesuai kriteria yang ada pada masyarakat Yogyakarta berdasarkan teori ancaman antar kelompok oleh Stephen, dkk 2009. Kerangka Konseptual Gambar 1. Kerangka berpikir Anteseden Ancaman  Budaya kolektif  Sejarah konflik  Faktor situasi  Pengetahuan out-group Merasa Terancam  Ancaman simbolik  Ancaman realistik Dampak Ancaman Respons kognitif: prasangka dan sterotip terhadap kelompok Papua Respons perilaku : intimidasi menghindari relasi dengan kelompok Papua Respons emosional: perasaan benci, takut, marah atau jijik dengan kelompok Papua.