membandingkan kelompok-kelompok pada periode waktu tertentu Elo Kyngas, 2007. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis isi
deduktif antara lain: 1.
Persiapan Tahap preparasi diawali dengan tahap pemilihan jawaban yang dianalisis. Hal
ini dapat berupa kata atau tema tergantung detail penelitian dan pertimbangan sampling yang sangat penting Cavanagh dalam Elo Kyngas, 2007.
Pertimbangan sampling seperti memberi batasan kemungkinan diperlukan ketika data yang diperoleh terlalu luas untuk dianalisis.
2. Kategorisasi
Proses selanjutnya dalam analisis isi pendekatan deduktif ialah membuat matriks atau sistem pengelompokkan data berdasarkan detail penelitian
berbasis teori sebelumnya. Matriks yang sistematis akan membantu peneliti untuk mengoptimalkan objektivitas analisis. Matriks pada tahap kategorisasi
akan mengelompokkan jawaban partisipan sesuai teori yang sudah ada sebelumnya. Tahap ini membutuhkan pemikiran kritis dan diskusi untuk
memperoleh pemahaman yang jelas di mana hal ini berkaitan dengan pengkodean dan reliabilitas analisis. Setelah mengembangkan matriks, tahap
selanjutnya adalah membuat transkip jawaban partisipan dan melakukan pengkodean sesuai struktur matriks sehingga hanya aspek yang cocok dengan
matriks yang selanjutnya akan dianalisis Patton dalam Elo dan Kyngas, 2007.
3. Analisis
Tahap kategorisasi akan dilanjutkan dengan tahap terakhir yaitu analisis. Tahap ini dilakukan sebagai upaya memahami data secara lebih luas dan
mendalam. Downne-Wamboldt dalam Cavanagh, 1997 menjelaskan analisis berupaya mengungkapkan makna, kehendak, konsekuensi dan konteks
fenomena. Analisis dilakukan berdasarkan hasil kategorisasi yang berisi pola atau nuansa jawaban para partisipan terhadap fenomena yang diteliti.
F. Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Reproduksibilitas
Reproduksibilitas sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengganti konsep reliabilitas. Reproduksibilitas adalah sebuah bentuk dari
inter-coder reliabilitas biasa dikenal inter-rater dan digunakan untuk mengetahui sejauh
mana seorang coder secara mandiri mampu
mengelompokkan jawaban seperti coder lain yang lebih tinggi derajatnya dalam melakukan pengkodean. Uji reliabilitas dengan cara ini membuat
peneliti harus memastikan instruksi pengkodean dan kesepakatan pedoman koding.
2. Kredibilitas
Konsep kredibilitas akan menggantikan konsep validitas pada penelitian kualitatif. Sebagaimana konsep validitas dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana derajat ketepatan, kebermaknaan, dan kegunaan hasil penelitian maka kredibilitas yang digunakan dalam penelitian kualitatif akan
mengacu pada keberhasilan penelitian tersebut dalam mencapai tujuannya. Salah satu ukuran kredibilitas dalam penelitian kualitatif adalah adanya
deskripsi merinci dam mendalam untuk menjelaskan aspek-aspek yang terkait dalam penelitian tersebut dan bagaimana dinamika antar aspek-aspek
penelitian tersebut Poerwandari, 2005. Penelitian ini akan menggunakan validitas argumentatif. Validitas
argumentatif dicapai melalui penjabaran hasil temuan dan kesimpulan yang bersifat logis dan rasional yang dapat dibuktikan dengan cara melihat kembali
ke data mentah yang diperoleh sebelumnya. Selain itu, validitas ekologis juga akan menunjang keakuratan temuan dari penelitian ini. Validitas ekologis
merujuk pada sejauh mana penelitian yang dilakukan berada dalam kondisi alamiah partisipan. Penelitian ini melibatkan partisipan dengan tidak
memberikan perlakuan apapun yang berkaitan dengan fokus penelitian Poerwandari, 2005.
G. Uji Kelayakan
Berdasarkan hasil pengumpulan data ditemukan terdapat 14 sub-aspek. Selanjutnya, 14 sub-aspek temuan dikategorisasikan dan hasil kategorisasi
diberikan kepada rekan sejawat untuk menguji relevansi tiap sub-aspek dan aspeknya. Berikut ini adalah langkah-langkah uji kelayakan kategorisasi yang
nantinya menjadi pedoman koding dan analisis. Tabel 3
Aspek dan Sub-Aspek Kategorisasi
Aspek Sub-aspek
Keamanan adalah bebas dari rasa takut atau cemas dari sesuatu yang
mengganggu atau
berbahaya, ketentraman.
Kerusuhan Konflik
Kekerasan Kriminalitas
Gangguan Kenyamanan Melanggar Peraturan
Kesehatan adalah keadaan fisik dan psikologis
seseorang yang
memungkinkannya hidup produktif secara sosial, biologis dan psikis.
Aborsi
Kerugian materi
adalah tidak
mendapatkan manfaat
atau Pengrusakan
Vandalisme PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI