Social Identity dan Group Behavior

bagian-bagian kelompok Triandis dalam Stephan, dkk., 2009. Anggota dari kelompok kolektivis lebih menitikberatkan kebersamaan anggota kelompok daripada kelompok individualis sehingga kemungkinan untuk mengalami perasaan terancam dari luar kelompok lebih besar. Budaya yang ketat atau penuh aturan tight culture menekankan pentingnya nilai konformitas dalam mematuhi norma dan nilai kelompok, sedangkan budaya yang longgar atau bebas, relatif lebih toleran pada perbedaan norma-norma sosial sehingga kelompok yang banyak peraturan dan selalu menginginkan kepastian cenderung mudah cemas atau terancam.

c. Faktor Situasional Situational Factors

Semua aspek dinamika antar kelompok terikat oleh situasi waktu dan tempat. Situasi sangat mungkin menciptakan persepsi ancaman di mana orang-orang menjadi tidak yakin untuk bertindak sebagaimana mestinya. Situasi konflik politik, sejarah antar kelompok atau sistem kekuasaan misalnya, individu percaya bahwa kelompoknya tidak didukung lingkungan di mana mereka berada, lalu meningkatkan kekuatannya untuk melawan dan bertahan sebab merasa kelompoknya lebih rendah daripada kelompok lain. Hasilnya, kelompok menjadi lebih waspada terhadap kelompok lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Variabel Perbedaan Individu Individual Differences Variables

Identifikasi sosial mengambil peran penting dalam pembentukan persepsi ancaman, maka individu yang sangat kuat mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota kelompok in-group kemungkinan besar mudah menerima kelompok lain out-group sebagai ancaman. Mengidentifikasi diri dalam kelompok in-group berhubungan secara positif terhadap tindakan kolektif. Budaya kolektif lebih rentan mengalami perasaan terancam. Identifikasi sosial yang berfokus pada dalam kelompok membentuk persepsi luar kelompok menjadi terbatas. Pengetahuan dibentuk oleh persepsi, sehingga pengetahuan suatu kelompok juga menjadi mediator anteseden ancaman. Sebaliknya, bila sebuah kelompok in-group semakin memiliki pengetahuan tentang kelompok lain out-group maka semakin kecil kemungkinan mereka merasa terancam dari kelompok lain.

2. Bentuk Ancaman

Stephan, dkk., 2009 dalam Intergroup Threat Theory menyebutkan ada dua bentuk ancaman yaitu ancaman simbolik symbolic threat dan ancaman realistis realistic threat.

a. Ancaman Simbolik

Bentuk ancaman simbolik adalah bentuk-bentuk ancaman yang menyasar pada agama kelompok, nilai-nilai, sistem kepercayaan, ideologi,