Manajemen Laba Pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan sebelum merger dan akuisisi (studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013).

yang diperoleh secara alami dari pencatatan akuntansi dengan mengikuti satndar akuntansi yang diterima secara umum. Atas dasar pemikiran bahwa komponen total accruals yang bebas dipermainkan dengan kebijakan manajerial adalah discretionary accruals, maka manajemen laba diproksikan dengan discretionary accruals Sulistyanto, 2008 : 164. Menurut Sulistyanto 2008 manajemen laba dilakukan dengan 3 pola, yaitu income increasing, income decreasing, dan income smoothing. Penaikan laba income increasing merupakan upaya perusahaan mengatur agar laba periode berjalan menjadi lebih tinggi daripada laba sesungguhnya. Income decreasing merupakan tindakan untuk menurunkan laba periode berjalan. Income smoothing merupakan upaya untuk mengatur laba perusahaan agar relatif stabil selama beberapa periode. Beberapa hal yang memotivasi seorang manajer untuk melakukan manajemen laba antara lain insentif perjanjian, dampak harga saham, dan insentif lain Wild, et al, 2005 : 122 : 1. Insentif Perjanjian Banyak perjanjian yang menggunakan angka akuntansi. Misalnya, perjanjian kompensasi manajer biasanya mencakup bonus berdasarkan laba. Perjanjian bonus biasanya memiliki batas atas dan bawah, artinya manajer tidak mendapat bonus jika laba lebih rendah dari batas bawah dan tidak mendapatkan bonus tambahan saat laba lebih tinggi dari batas atas. Hal ini berarti manajer memiliki insentif untuk meningkatkan atau mengurangi laba berdasarkan tingkat laba yang belum diubah terkait dengan batas atas dan bawah. Jika laba yang belum diubah berada di antara batas atas dan bawah, manajer memiliki insentif untuk meningkatkan laba. Saat laba lebih tinggi dari batas atas atau lebih rendah dari batas bawah, manajer memiliki insentif untuk menurunkan laba dan membuat cadangan untuk bonus masa depan. 2. Dampak Harga Saham Manajer dapat meningkatkan laba untuk menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadiaan tertentu seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi. Manajer juga melakukan perataan laba untuk menurunkan persepsi pasar akan risiko dan menurunkan biaya modal. Salah satu insentif manajemen laba yang terkait lainnya adalah untuk melampaui ekspektasi pasar. 3. Insentif Lain Laba seringkali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah misalnya untuk ketaatan undang-undang antimonopoli dan IRS. Selain itu perusahaan dapat menurunkan laba untuk memperoleh keuntungan dari pemerintah, misalnya subsidi atau proteksi dari persaingan asing.

F. Nilai Perusahaan

Pengertian nilai perusahaan menurut Husnan dan Pudjiastuti 2007:7 menyatakan bahwa “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan”. Pengertian nilai perusahaan menurut Sartono 2008:487 “Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi”. Memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham tidak identik dengan memaksimumkan laba per lembar saham Earning per Share, EPS. Hal ini karena disebabkan oleh Indriani, et al, 2014: a. Memaksimumkan EPS mungkin memusatkan pada EPS saat ini. b. Memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang. c. Tidak memperhatikan faktor risiko. Perusahaan mungkin memperoleh EPS yang tinggi pada saat ini, tetapi apabila pertumbuhannya diharapkan rendah, maka dapat saja harga sahamnya lebih rendah apabila dibandingkan dengan perusahaan yang saat ini mempunyai mempunyai EPS yang lebih kecil. Dengan demikian memasimumkan nilai perusahaan juga tidak identik dengan memaksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi yang dilihat dalam laporan rugi laba perusahaan. Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan identik dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi economic profit. Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin Indriani, et al, 2014. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Fama 1978 dalam Wahyudi dan Pawestri 2006, nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai perusahaan. Harga saham didasarkan pada penilaian dari eksternal perusahaan terhadap aset perusahaan serta pertumbuhan pasar saham. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual di saat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap sebagai cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Peningkatan nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan, sehingga pemilik perusahaan akan mendorong manajer agar bekerja lebih keras dengan menggunakan berbagai intensif untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang baik dapat menggambarkan kinerja perusahaan yang meningkat. Nilai perusahaan dapat tercermin dari nilai sahamnya. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham Brigham dan Gapenski, 1996. Tandelin 2001 mengatakan hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham bisa juga dipakai sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai suatu saham, karena secara teoritis nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Suhardi 2006 mengatakan bahwa banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penilaian perusahaan diantaranya adalah pendekatan laba, arus kas, dividen, aktiva, harga saham, dan Economic Value Added EVA.

G. Penelitian Terdahulu

Sukartha 2007 meneliti tentang pengaruh manajemen laba dan kepemilikan manajerial pada kesejahteraan pemegang saham perusahaan target akuisisi. Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan jumlah akrual diskresioner saat publikasi terakhir sebelum akuisisi, manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target akuisisi saat publikasi terakhir sebelum akuisisi periode x lebih besar dan signifikan secara statistis dibandingkan dengan periode sebelumnya periode x-1, manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan secara statistis pada kesejahteraan pemegang saham perusahaan target saat publikasi terakhir sebelum akuisisi, dan kepemilikan manajerial terhadap saham perusahaan target akuisisi berpengaruh positif dan signifikan secara statistis pada kesejahteraan pemegang saham perusahaan target saat publikasi terakhir sebelum akuisisi. Kusuma dan Sari 2003 meneliti tentang manajemen laba oleh perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan akuisisi di Indonesia. Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan pengakuisisi di Indonesia tidak melakukan manajemen laba sebelum merger dan akuisisi.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

8 137 102

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 3 9

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISIPADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 2 12

MANAJEMEN LABA, MERGER DAN AKUISISI ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 5 24

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indones

0 0 14

Manajemen laba dan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi : studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011.

0 0 113

Manajemen laba dan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011

0 1 111

ANALISIS MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2013

0 0 17