Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
I. Perumusan Hipotesis
Penggabungan usaha dalam bentuk merger dan akuisisi adalah sebuah penggabungan beberapa perusahaan menjadi satu kesatuan, yang
memiliki makna adanya penyatuan kepemilikan yang keseluruhannya dinyatakan dalam sebuah laporan keuangan bernama laporan konsolidasi
Wild, et al, 2005 : 352-353. Adanya penyatuan seluruh aktiva, kewajiban dan modal perusahaan diharapkan menjadi sebuah kekuatan bagi
perusahaan yang bergabung untuk mendapatkan peningkatan dalam kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan tercermin dari kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Laba adalah informasi perusahaan yang paling diminati oleh investor dan kreditor Bangun dan Safei, 2011.
Ketika perusahaan ingin mengakuisisi perusahaan lain, manajemen menyadari bahwa informasi laba merupakan perhatian utama untuk
menaksir kinerja perusahaan. Informasi laba juga membantu pihak lain
Meger dan Akuisisi
Manajemen Laba
Nilai Perusahaan
dalam menaksir nilai perusahaan di masa yang akan datang. Adanya kecenderungan lebih memperhatikan laba ini disadari oleh manajemen.
Sehingga mendorong manajemen untuk melakukan manajemen laba sebelum melakukan merger dan akuisisi. Terdapat suatu kondisi yang
mendukung adanya tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi sebelum melakukan penggabungan usaha
Adnyana dan Gerianta, 2008. Oleh karena itu hipotesis yang di rumuskan sebagai berikut :
H
a1
: Perusahaan pengakuisisi melakukan manajemen laba satu tahun sebelum Merger dan Akuisisi.
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai laporan keuangan karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk
merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau
sebagai dasar ukuran penilaian yang lain. Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi juga penting sebagai
informasi pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Pada umunya, ukuran yang sering kali digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya
manajemen suatu perusahaan adalah dengan melihat laba yang diperoleh perusahaan Utomo, 1999. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan terutama pengaruhnya terhadap tingkat laba adalah manajemen laba. Manajemen
laba yang dilakukan oleh manajemen bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan karena laba digunakan oleh investor untuk menentukan pilihan