karena secara teoritis nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Suhardi 2006 mengatakan bahwa banyak metode dan teknik
yang telah dikembangkan dalam penilaian perusahaan diantaranya adalah pendekatan laba, arus kas, dividen, aktiva, harga saham, dan Economic
Value Added EVA.
G. Penelitian Terdahulu
Sukartha 2007 meneliti tentang pengaruh manajemen laba dan kepemilikan manajerial pada kesejahteraan pemegang saham perusahaan
target akuisisi. Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan target akuisisi melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan jumlah akrual
diskresioner saat publikasi terakhir sebelum akuisisi, manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan target akuisisi saat publikasi terakhir sebelum
akuisisi periode x lebih besar dan signifikan secara statistis dibandingkan dengan periode sebelumnya periode x-1, manajemen laba berpengaruh
positif dan signifikan secara statistis pada kesejahteraan pemegang saham perusahaan target saat publikasi terakhir sebelum akuisisi, dan kepemilikan
manajerial terhadap saham perusahaan target akuisisi berpengaruh positif dan signifikan secara statistis pada kesejahteraan pemegang saham
perusahaan target saat publikasi terakhir sebelum akuisisi. Kusuma dan Sari 2003 meneliti tentang manajemen laba oleh
perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan akuisisi di Indonesia. Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan pengakuisisi di
Indonesia tidak melakukan manajemen laba sebelum merger dan akuisisi.
Sulis 2013 meneliti tentang analisis manajemen laba dan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi
yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2008 – 2009. Penelitian ini
memberikan hasil bahwa manajemen laba dilakukan perusahaan sebelum merger dan akuisisi dengan memanfaatkan income increasing akrual dan
kinerja keuangan perusahaan yang di ukur dengan total asset turnover ratio meningkat setelah merger dan akuisisi, sedangkan net profit margin dan
return on assets menurun setelah merger dan akuisisi.
H. Kerangka Pemikiran
Menurut Riduwan 2004 : 25 kerangka berfikir adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan
telaah peneletian. Kerangka pikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian dalam kerangka pikir ini
menjelaskan antar variabel. Kerangka pemikiran menggambarkan hubungan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel independen dan variabel
dependen. Dalam penelitian ini variabel independen adalah manajemen laba dan variabel dependen adalah nilai perusahaan. Gambar 2.1 menyajikan
kerangka pemikiran untuk pengembangan hipotesis dalam penelitian ini.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
I. Perumusan Hipotesis
Penggabungan usaha dalam bentuk merger dan akuisisi adalah sebuah penggabungan beberapa perusahaan menjadi satu kesatuan, yang
memiliki makna adanya penyatuan kepemilikan yang keseluruhannya dinyatakan dalam sebuah laporan keuangan bernama laporan konsolidasi
Wild, et al, 2005 : 352-353. Adanya penyatuan seluruh aktiva, kewajiban dan modal perusahaan diharapkan menjadi sebuah kekuatan bagi
perusahaan yang bergabung untuk mendapatkan peningkatan dalam kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan tercermin dari kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Laba adalah informasi perusahaan yang paling diminati oleh investor dan kreditor Bangun dan Safei, 2011.
Ketika perusahaan ingin mengakuisisi perusahaan lain, manajemen menyadari bahwa informasi laba merupakan perhatian utama untuk
menaksir kinerja perusahaan. Informasi laba juga membantu pihak lain
Meger dan Akuisisi
Manajemen Laba
Nilai Perusahaan