Jenis Data Variabel Penelitian
�
��
�
��−
=
�
�
��−
+
�
∆ �
��
�
��−
+
� ��
�
��−
+∈
��
Total akrual untuk periode t dinyatakan dalam persamaan : �
��
= �
��
−
��
Keterangan : TA
it
= Total acrruals perusahaan i pada tahun t ∆REV
it
= Pendapatan bersih perusahaan i pada tahun ke t dikurangi pendapatan bersih pada tahun t-1
PPE
it
= Aktiva tetap gross perusahaan i pada tahun t A
it-1
= Total assets total aktiva perusahaan i pada tahun t-1
∈
��
= Nilai residu perusahaan i pada tahun t �
it
= Laba bersih Net Income perusahaan i pada tahun t
it
= Arus kas Operating Cash Flow perusahaan i pada tahun t
Dari persamaan diatas, Non Discreationary Accruals NDA dapat dihitung dengan memasuk
kan kembali koefisien α dalam persamaan Adnyana dan Gerianta, 2008 :
�
��
=
�
�
��−
+
�
∆ �
��
− ∆
��
�
��−
+
� ��
�
��−
Setelah melakukan regresi model di atas, Discretionary Accruals yang dilakukan oleh setiap perusahaan dapat dihitung
dengan persamaan Adnyana dan Gerianta, 2008 :
�
��
�
��−
= �
��
�
��−
− [ �
��−
+
�
∆ �
��
− ∆
��
�
��−
+
� ��
�
��−
]
Atau �
��
= �
��
− �
��
Keterangan : NDA
it
= Non Discreationary Accruals perusahaan i pada tahun t
DA
it
= Discreationary Accruals i pada tahun t 3.
Variabel Kontrol Variabel kontrol atau variabel pelengkap yaitu untuk
melengkapi atau mengkonrol hubungan kausal supaya lebih baik untuk mendapatkan model empiris yang lebih baik atau lebih
lengkap Jogiyanto 2010: 157. Pada penelitian ini variabel kontrol digunakan untuk mengontrol nilai perusahaan yang diukur
menggunakan Price Earning Ratio PER. Didalam penelitian ini menggunakan tiga variabel kontrol, yaitu Return on Equity ROE,
Earning per Share EPS, dan Debt to Equity Ratio DER. a.
Return on Equity ROE Semakin besar nilai ROE maka tingkat pengembalian yang
diharapkan investor juga besar. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan. Perusahaan
yang memiliki profitable investment opportunities, maka pasar akan memberikan reward berupa PER yang tinggi Sartono,
2001 dalam Ramadhani 2013.
Rumus yang digunakan untuk mengukur ROE adalah sebagai berikut Hery, 2001:230 :
= �
ℎ
b. Earning per Share EPS
Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividen
atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham di masa datang.
Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. EPS adalah
jumlah laba yang menjadi hak untuk setiap pemegang satu lembar saham biasa. EPS hanya dihitung untuk saham biasa
Prastowo dan Juliaty, 2002 : 92-99. Rumus yang digunakan untuk menghitung EPS adalah sebagai
berikut : =
ℎ ℎ
ℎ ℎ � �
c. Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio menggambarkan perbandingan antara total hutang dan total ekuitas perusahaan yang digunakan
sebagai pendanaan usaha. Meningkatnya hutang akan mengakibatkan peningkatan risiko sehingga kepercayaan pasar
terhadap prospek pertumbuhan perusahaan menjadi berkurang
dan menciptakan harga saham yang rendah dan mengakibatkan price earning ratio semakin kecil
. Semakin tinggi prosentase
DER cenderung semakin besar resiko keuangannya baik bagi kreditor maupun bagi pemegang saham Sawir, 2001 dalam
Rahma, 2014. Secara matematis DER dapat dirumuskan sebagai berikut
Sartono, 2010:121: =
�