Penggabungan Usaha Motif Penggabungan Usaha

diversifikasi; 6 mempercepat masuk ke pasar; 7 mencapai skala ekonomis; 8 memperoleh manfaat pajak. Harus juga diakui beberapa alasan tidak nyata untuk penggabungan usaha. Dalam beberapa kasus, ketidaknyataan ini merupakan penjelasan terbaik atas biaya tinggi yang terjadi. Alasan ini meliputi gengsi manajemen, kompensasi, dan hak istimewa. Meskipun demikian, penggabungan usaha juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan citra perusahaan, anggapan potensi pertumbuhan, atau kesejahteraannya, serta dapat digunakan untuk meningkatkan laba Wild, et al, 2005 : 358.

C. Bentuk Penggabungan Usaha

1. Merger a. Pengertian merger Merger adalah salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata merger Latin yang berarti bergabung, bersama, berkombinasi yang menyebabkan hilangnya identitas akibat penggabungan ini. Merger didefinisikan sebagai penggabungan usaha dari dua atau lebih perusahaan yang pada akhirnya bergabung ke dalam salah satu nama perusahaan yang melakukan merger. Dengan kata lain, merger adalah kesepakatan dua atau lebih perusahaan untuk bergabung yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitas atau bubar Moin, 2003. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1988 mendefinisikan merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Merger statutori statutory merger atau cukup disebut merger adalah jenis penggabungan usaha di mana hanya satu dari perusahaan yang bergabung yang bertahan dan perusahaan lainnya dibubarkan. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi, dan perusahaan yang diakuisisi dibubarkan atau dilikuidasi liquidated. Setelah merger, operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah sekarang berada di bawah satu entitas Baker, et al, 2005:11. b. Jenis-jenis merger Penggabungan badan usaha dalam bentuk merger dapat dikelompokkan menjadi empat, yang meliputi Defrimarika, 2009 : 13: 1. Horizontal merger. Merger jenis ini terjadi apabila satu Merger ini adalah bentuk penggabungan perusahaan menggabungkan diri dengan perusahaan lain dalam jenis usaha yang sama. 2. Vertical merger. Merger ini adalah bentuk penggabungan perusahaan yang memiliki keterkaitan antara input, output, maupun pemasaran perusahaan. 3. Congeneric mergerdua perusahaan yang sejenis atau dalam industri yang sama tetapi tidak ada keterkaitan dengan penyediaan barang. 4. Conglomerate merger. Merger ini adalah bentuk penggabungan dua atau lebih perusahaan dari industri yang berbeda. 2. Akuisisi a. Pengertian akuisisi Akuisisi berasal dari kata acquisitio Latin dan acquisition Inggris, secara harfiah akuisisi mempunyai makna membeli atau mendapatkan sesuatuobyek untuk ditambahkan pada sesuatuobyek yang telah dimiliki sebelumnya dalam teminologi bisnis. Akuisisi dapat diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah Moin, 2003. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

8 137 102

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 3 9

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISIPADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 2 12

MANAJEMEN LABA, MERGER DAN AKUISISI ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 5 24

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indones

0 0 14

Manajemen laba dan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi : studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011.

0 0 113

Manajemen laba dan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011

0 1 111

ANALISIS MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2013

0 0 17