Bentuk Penggabungan Usaha Pengaruh manajemen laba terhadap nilai perusahaan sebelum merger dan akuisisi (studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013).
menggabungkan diri dengan perusahaan lain dalam jenis usaha yang sama.
2. Vertical
merger. Merger
ini adalah
bentuk penggabungan perusahaan yang memiliki keterkaitan
antara input, output, maupun pemasaran perusahaan.
3. Congeneric mergerdua perusahaan yang sejenis atau
dalam industri yang sama tetapi tidak ada keterkaitan
dengan penyediaan barang.
4. Conglomerate merger. Merger ini adalah bentuk
penggabungan dua atau lebih perusahaan dari industri
yang berbeda.
2. Akuisisi
a. Pengertian akuisisi
Akuisisi berasal dari kata acquisitio Latin dan acquisition Inggris, secara harfiah akuisisi mempunyai
makna membeli atau mendapatkan sesuatuobyek untuk ditambahkan pada sesuatuobyek yang telah dimiliki
sebelumnya dalam teminologi bisnis. Akuisisi dapat diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas
saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa baik perusahaan pengambilalih atau yang
diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah Moin, 2003. Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.27 tahun 1998 tentang penggabungan, peleburan dan pengambilalihan perseroan terbatas mendefinisikan akuisisi
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan untuk mengambi alih baik seluruh atau
sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut. PSAK
No.22 mendefinisikan akuisisi sebagai suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan yaitu pengakuisisi
sehingga akan mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih tersebut. Biasanya perusahaan
pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan terakuisisi. Kendali perusahaan yang
dimaksud dalam pengendalian adalah kekuatan untuk Karyawati, 2009 : 5:
a. Mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan. b. Mengangkat dan memberhentikan manajemen.
c. Mendapat hak suara mayoritas dalam rapat redaksi. Pengendalian
ini yang
memberikan manfaat
kepada perusahaan pengakuisisi. Akuisisi berbeda dengan merger
karena akuisisi tidak menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam
akuisisi secara yuridis masih tetap berdiri dan beroperasi
secara independen tetapi telah terjadi pengalihan oleh pihak pengakuisisi.
b. Klasifikasi berdasarkan bentuk dasar akuisisi
Penggabungan usaha dalam bentuk akuisisi dapat dikelompokkan menjadi dua, yang meliputi Baker, et al, 2005
: 14: a.
Akuisisi aktiva Kadang-kadang satu perusahaan mengakuisisi
aktiva perusahaan lain melalui negosiasi langsung dengan
manajemen. Perjanjian
juga dapat
menyebabkan perusahaan pengakuisisi menanggung kewajiban dari perusahaan lain. Perusahaan penjual
umumnya mendistribusikan ke pemegang sahamnya aktiva atau efek yang diterimanya dalam penggabungan
usaha dari perusahaan pengakuisisi dan likuidasi, sehingga hanya perusahaan pengakuisisi sebagai entitas
legal yang bertahan. Perusahaan pengakuisisi mencatat penggabungan usaha dengan mencatat tiap aktiva yang
diperoleh, tiap kewajiban yang ditanggungnya, dan aktiva atau efek yang diberikan dalam pertukaran.
b. Akuisisi saham
Penggabungan usaha yang dilakukan melalui akuisisi saham tidak harus melibatkan akuisisi semua
saham berhak suara yang beredar. Bagi satu perusahaan untuk
mengendalikan perusahaan
lain melalui
kepemilikan saham, hanya diperlukan kepemilikan mayoritas lebih dari 50 dari saham berhak suara
yang beredar. Akuisisi saham berhak suara kurang dari mayoritas
biasanya tidak
dianggap sebagai
penggabungan usaha. Ketika satu pemegang saham memegang kepemilikan mayoritas dalam saham berhak
suara, saham lain yang tersisa disebut sebagai kepemilikan
minoritas minority
interest atau
kepemilikan nonpengendali noncontrolling interest. c.
Berdasarkan keterkaitan operasinya Akuisisi dikelompokkan sebagai berikut Husan, 1998 : 648-
651 : 1.
Akuisisi Horisontal Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan lain yang
mempunyai bisnis atau bidang usaha yang sama. Perusahaan yang diakuisisi dan yang mengakuisisi bersaing
untuk memasarkan produk yang mereka tawarkan. 2.
Akuisisi Vertikal Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada
pada taahap proses produksi yang berbeda. Misalnya,
perusahaan rokok mengakuisisi perusahaan perkebunan tembakau.
3. Akuisisi Konglomerat
Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak mempunyai keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang
menghasilkan food product oleh perusahaan computer, dapat dikatakan sebagai akuisisi konglomerat.