Deskripsi Sampel Teknik Analisis Data

sebelum merger dan akuisisi dapat dilihat pada lampiran E. Adanya manajemen laba pada perusahaan sampel dapat diketahui dengan melihat hasil perhitungan discretionary accruals.Discretionary accruals yang positif + mengidentifikasikan bahwa manajemen laba dilakukan dengan menaikan laba. Sedangkan hasil pengukuran discretionary accruals bernilai negatif - mengidentifikasikan bahwa manajemen laba dilakukan dengan menurunkan laba Sanjaya, 2008 dalam Liani, 2010. b. Uji Normalitas Data Berikut adalah hasil uji normalitas data dari 40 perusahaan yang menjadi sampel: Tabel V.2: Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test manajemen_lab a N 40 Normal Parameters a Mean - 2.22952496212E Std. Deviation 7.096772247663 E0 Most Extreme Differences Absolute .317 Positive .299 Negative -.317 Kolmogorov-Smirnov Z 2.003 Asymp. Sig. 2-tailed .001 a. Test distribution is Normal. Dari tabel di atas diketahui nilai probabilitas Sig. 2- tailed dari manajemen laba 0,001 0,05. Maka H o ditolak atau distribusi data tidak normal. Menururt Ghozali 2006:36 outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi. Deteksi terhadap univariate outlier dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas yang akan dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara mengkonversi nilai data kedalam skor standardized atau yang biasa disebut z-score. Menurut Wuri 2012:48 misalkan di dalam pendugaan interval menggunakan interval keyakinan sebesar 95 dan error of estimate sebesar 5 maka koefesien z yang digunakan - 1,96 sampai +1,96. Sampel yang dikeluarkan sebanyak 6 perusahaan sehingga anggota sampel yang diteliti menjadi 34 perusahaan. Tabel V.3: Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test manajemen_laba N 34 Normal Parameters a Mean -1.74619430062E0 Std. Deviation 2.017858024985E0 Most Extreme Differences Absolute .169 Positive .103 Negative -.169 Kolmogorov-Smirnov Z .984 Asymp. Sig. 2-tailed .287 a. Test distribution is Normal. Sumber : Data sekunder diolah Dari tabel di atas diketahui nilai probabilitas Sig. 2- tailed dari manajemen laba 0,287 ≥ 0,05. Maka H o diterima atau distribusi data normal. c. Pengujian Hipotesis Menggunakan One Sample T-Test Untuk membuktikan ada tidaknya manajemen laba pada perusahaan pengakuisisi pada satu tahun sebelum merger dan akuisisi dilakukan pengujian statistik t satu sampel dengan level of significance α sebesar 5. Berikut hasil pengujiannya : Tabel V.4: Pengujian DA periode satu tahun sebelum merger dan akuisisi One-Sample Test Test Value = 0 t df Sig. 2- tailed Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper manajemen_laba - 5.046 33 .000 - 1.746194300618E - 2.45025825003 E0 - 1.04213035121 E0 Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai probabilitas Sig. 2-tailed 0.000 0.05 artinya H o ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan pengakuisisi melakukan manajemen laba satu tahun sebelum merger dan akuisisi. 2. Pengujian terhadap hipotesis 2 a. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Tabel V.5: Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 34 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 12.97096054 Most Extreme Differences Absolute .212 Positive .212 Negative -.170 Kolmogorov-Smirnov Z 1.235 Asymp. Sig. 2-tailed .095 a. Test distribution is Normal. Sumber : Data sekunder diolah Dari tabel di atas diketahui nilai probabilitas Sig. 2- tailed dari unstandardized residual 0,095 ≥ 0,05. Maka H o diterima atau distribusi data normal. 2. Uji Autokorelasi Tabel V.6: Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .31047 Cases Test Value 17 Cases = Test Value 17 Total Cases 34 Number of Runs 21 Z .871 Asymp. Sig. 2-tailed .384 a. Median Sumber : Data sekunder diolah Dari tabel di atas diketahui nilai probabilitas Sig. 2- tailed dari unstandardized 0,384 ≥ 0,05 maka H o diterima atau residual random tidak terjadi autokorelasi. 3. Uji Multikolinearitas Tabel V.7 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant manajemen_laba .841 1.189 ROE .646 1.548 EPS .647 1.545 DER .852 1.174 a. Dependent Variable: PER Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai tolerance dan VIF dari variabel manajemen laba adalah 0,841 lebih dari 0,10 dan 1,189 kurang dari 10, maka variabel manajemen laba tidak terjadi multikolonieritas. Nilai tolerance dan VIF dari variabel ROE adalah 0,646 lebih dari 0,10 dan 1,548 kurang dari 10, maka variabel ROE tidak terjadi multikolonieritas. Nilai tolerance dan VIF dari variabel EPS adalah 0,647 lebih dari 0,10 dan 1,545 kurang dari 10, maka variabel EPS tidak terjadi multikolonieritas. Nilai tolerance dan VIF dari variabel DER 0,852 lebih dari 0,10 dan 1,174 kurang dari 10, maka variabel DER tidak terjadi multikolonieritas. 4. Uji Heteroskedastisitas Tabel V.8 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan tabel scatterplot di atas dapat dilihat grafik scatterplot yang meghasilkan titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu dan tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpukan model regresi bebas heteroskedastisitas. b. Analisis Regresi Tabel V. 9 Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.533 5.977 .926 .362 manajemen_laba .940 1.302 .123 .722 .476 ROE .415 .180 .447 2.306 .028 EPS -.012 .015 -.152 -.786 .438 DER 7.147 3.229 .374 2.214 .035 a. Dependent Variable: PER Sumber : Data sekunder diolah Dengan melihat Tabel V.8 diatas maka dapat ditentukan : 1. Konstanta Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 5,533 menunjukan bahwa jika variabel independen manajemen laba, ROE, EPS, dan DER adalah nol, maka besarnya nilai perusahaan adalah sebesar konstanta 5,533. 2. Koefesien Regresi Manajemen Laba Nilai koefesien regresi variabel manajemen laba sebesar 0,940 menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan manajemen laba akan mengakibatkan kenaikan nilai PER sebesar 0,940. Nilai koefesien b1 dari variabel manajemen laba bernilai psitif yaitu 0,940 menunjukan pengaruh yang searah dengan PER. 3. Koefesien Regresi Return on Equity ROE Nilai koefesien variabel ROE sebesar 0,415 menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan ROE akan mengakibatkan kenaikan PER sebesar 0,415. Nilai koefesien b2 dari variabel ROE bernilai positif yaitu 0,415 menunjukan pengaruh yang searah dengan PER. 4. Koefesien Regresi Earning per Share EPS Nilai koefesien variabel EPS sebesar -0,12 menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan EPS akan mengakibatkan kenaikan PER sebesar -0,12. Nilai koefesien b3 dari variabel EPS bernilai negatif yaitu -0,12 menunjukan pengaruh yang berlawanan dengan PER. 5. Koefesien Regresi Debt to Equity Ratio DER Nilai koefesien variabel DER sebesar 7,147 menunjukan bahwa setiap peningkatan satu satuan DER akan mengakibatkan kenaikan PER sebesar 7,147. Nilai koefesien b4 dari variabel DER bernilai positif yaitu 7,147 menunjukan pengaruh yang searah dengan PER. c. Koefesien Determinasi R 2 Tabel V.10 Koefesien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .545 a .297 .200 13.83662 a. Predictors: Constant, DER, ROE, manajemen_laba, EPS Sumber : Data sekunder diolah Tabel IV.9 nilai R Square menunjukan besarnya prosentase pengaruh variabel independen yaitu manajemen laba, Return on Equity ROE, Earning per Share EPS, dan Debt to Equity Ratio DER terhadap variabel dependen yaitu Price Earning Ratio PER. Dari hasil tabel V.7 nilai R Square sebesar 0,297 atau 29,7 yang berarti variabel independen yaitu manajemen laba, Return on Equity ROE, Earning per Share EPS, dan Debt to Equity Ratio DER mempengaruhi Price Earning Ratio PER dan sisanya sebesar 70,3 dipengaruhi faktor diluar manajemen laba, Return on Equity ROE, Earning per Share EPS, dan Debt to Equity Ratio DER. d. Uji F Tabel V.11 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2341.195 4 585.299 3.057 .032 a Residual 5552.112 29 191.452 Total 7893.307 33 a. Predictors: Constant, DER, ROE, manajemen_laba, EPS b. Dependent Variable: PER Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan tabel V.11, nilai F hitung diperoleh 3,923 dan nilai probabilitas 0,032 ≤ 0,05. H o ditolak, manajemen laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan. e. Uji T Tabel V.12 Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.533 5.977 .926 .362 manajemen_laba .940 1.302 .123 .722 .476 ROE .415 .180 .447 2.306 .028 EPS -.012 .015 -.152 -.786 .438 DER 7.147 3.229 .374 2.214 .035 a. Dependent Variable: PER Sumber : Data sekunder diolah Berdasarkan tabel V.12 pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen diketahui adalah sebagai berikut : 1. Manajemen laba : t hitung 0,722 dengan signifikan t sebesar 0,476 2. Return on Equity ROE : t hitung 2,306 dengan signifikan t sebesar 0,028 3. Earning per Share EPS : t hitung -0,786 dengan signifikan t sebesar 0,438 4. Debt to Equity Ratio DER : t hitung 2,214 dengan signifikan t sebesar 0,035 Keputusan : 1. Manajemen laba : nilai signifikansi 0,476 0,05 maka H o1 diterima. Manajemen laba tidak berpengaruh signfikan terhadap nilai perusahaan. 2. Return on Equity ROE : nilai signifikansi 0,028 0,05 maka H o2 ditolak. Return on Equity ROE berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. 3. Earning per Share EPS : nilai signifikansi 0,438 ≥ 0,05 maka H o3 diterima. Earning per Share EPS tidak berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. 4. Debt to Equity Ratio DER : nilai signifikansi 0,035 0,05 maka H o4 ditolak. Debt to Equity Ratio DER berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

C. Hasil Penelitian dan Interpretasi

1. Perusahaan pengakuisisi melakukan manajemen laba satu tahun sebelum Merger dan Akuisisi. Berdasarkan hasil perhitungan discretionary accruals menggunakan Model Jones yang dimodifikasi yang terdapat di lampiran E, maka dapat diketahui nilai discretionary accruals dari masing-masing perusahaan. Dengan melihat hasil discretionary accruals perusahaan-perusahaan yang menghasilkan nilai positif + dan negatif -, maka dapat mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki nilai discretionary accruals positif + melakukan manajemen laba dengan cara menaikan laba, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai discretionary accruals negatif - melakukan manajemen laba dengan cara menurunkan laba. Untuk membuktikan ada tidaknya praktik manajemen laba pada periode satu tahun sebelum merger dan akuisisi maka digunakan alat ukur uji t satu sampel. Pada tabel V.4 ditemukan bahwa signifikansi 0,05 0,000 0,05, oleh karena itu hipotesis yang menyatakan perusahaan pengakuisisi melakukan manajemen laba satu tahun sebelum Merger dan Akuisisi diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Adnyana dan Gerianta 2008 mengenai analisis manajemen laba dan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah merger dan akuisisi menyatakan bahwa perusahaan pengakuisisi melakukan tindakan manajemen laba sebelum pelaksanaan merger dan akuisisi dengan cara income increasing accrual. 2. Manajemen laba tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan satu tahun sebelum Merger dan Akuisisi Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukan bahwa hasil pengujian statistik uji t manajemen laba memberikan hasil yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 0,05. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis regresi yang menyatakan bahwa nilai signifikansi manajemen laba sebesar 0,476 dan t hitung 0,722 yang membuktikan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan satu tahun sebelum merger dan akuisisi. 3. Variabel kontrol a. Return on equity ROE berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukan bahwa hasil pengujian statistik uji t diperoleh nilai t hitung 2,306 dan signifikansi 0,028 0,05 maka H o2 ditolak. Artinya Return on equity ROE berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan price earning ratio PER. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani 2013 yang menyimpulkan variabel return on equity berpengaruh negatif signifikan terhadap price earning ratio. b. Earning per share EPS tidak berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan t hitung Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukan bahwa hasil pengujian statistik uji t diperoleh nilai t hitung -0,786 dengan signifikansi 0,438 ≥ 0,05 maka H o3 diterima. Artinya earning per share EPS tidak berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur menggunakan price earning ratio PER. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahma 2014 yang menyimpulkan bahwa variabel earning per share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap price earning ratio. c. Debt to equity ratio DER berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukan bahwa hasil pengujian statistik uji t

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

8 137 102

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 3 9

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISIPADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 2 12

MANAJEMEN LABA, MERGER DAN AKUISISI ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI PADA BIDDING FIRM (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014).

0 5 24

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM MERGER DAN AKUISISI DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indones

0 0 14

Manajemen laba dan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi : studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011.

0 0 113

Manajemen laba dan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi studi empiris perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011

0 1 111

ANALISIS MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2013

0 0 17