28
Bentuk jamak persona kedua dalam bahasa Indonesia dinyatakan dengan kamu sekalian tidak ada bentukengkau sekalian, atau kalian. Kata sekalian juga dapat
dirangkaikan dengan mereka: mereka sekalian.
1.6.2.2 Deiksis Ruang
Deiksis ruang tidak semua leksem ruang dapat bersifat deikstis dan tidak ada leksem ruang yang berupa nomina. Nomina baru dapat menjadi lokatif apabila
dirangkaikan dengan preposisi hal ruang. Leksem ruang dapat berupa adjektiva, adverbia , atau verba. Pembahasan mengenai leksem yang tidak deiktis didahulukan
agar dengan demikian hal yang deiktis menjadi lebih jelas, dan agar tampak bahwa leksem yang tidak deiktis menjadi deiktis apabila dirangkaikan dengan leksem persona.
Leksem ruang seperti dekat, jauh, tinggi, pendek tidak bersifat deiktis, seperti tampak pada contoh-contoh
Sala dekat dengan Yogya. Bagi kereta api Indonesia jarak itu terlalu jauh.
Menurut ukuran orang Indonesia si Du termasuk tinggi. Dalam rangkaian dengan bentuk persona leksem ruang yang tidak deiktis itu
menjadi deiktis. Rumah si Dul dekat dengan rumah saya.
Tempat itu terlalu jauh baginya, meskipun bagimu tidak. Menurut saya si Dul itu pendek, tetapi menurut si Yem tinggi.
29
Hal ruang, seperti yang dapat ditunjukkan oleh preposisi dalam bahasa Indonesia, dapat bersifat statis menggambarkan hal yang diam dan dapat bersifat
dinamis menggambarkan hal yang bergerak. Untuk hal yang bergerak itu perlu dibedakan antara pengertian tempat asal gerakan TA dan tempat tujuan gerakan TT.
Atau, dengan memakai peristilahan dalam penelitian ini: ke- memasalahkan tempat tujuan TT, sedangkan dari memasalahkan tempat asal TA.
Ketiga preposisi itu disebut „dasar‟ karena dapat dirangkaikan dengan kata lain, dan bersama dengan kata itu juga merupakan preposisi. Kata penuntuk tempat sini, situ,
sana masing-masing dapat dirangkaikan dengan preposisi di-, ke-, atau dari. Kata mari, yang apabila dirangkaikan dengan ke-, bersinonim dengan sini, tidak dapat dirangkaikan
dengan di- atau dari di mari, ke maridari mari. Dalam banyak bahasa, preposisi hanya dapat diikuti oleh nomina. Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia, kecuali dapat
diikuti oleh nomina, preposisi juga dapat disusul adjektiva: dengan mudah, dengan baik, meskipun tidak semua preposisi dalam bahasa Indonesia dapat dipakai dalam rangkaian
seperti ini. Pronomina lokatif dalam bahasa Indonesia juga dapat dipergunakan sebagai kata
ganti persona: sini, sebagai kata ganti persona pertama, situ kata ganti persona kedua, dan sana kata ganti persona ketiga. Contohnya:
Sini sudah setuju, tinggal situ bagaimana. Tentang pendapat sana nanti bagaimana, itu terserah kepada mereka.
30
1.6.2.3 Deiksis Waktu
Deiksis waktu ialah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang dimaksudkan penutur dalam peristiwa bahasa Nababan, 1987:41.
Bentuk deiksis waktu yang ditemukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu kata dan frase. Kata yang ditemukan yaitu kata monomorfemis. Frase yang ditemukan
dibedakan menjadi dua, yaitu frase endosentrik dan frase eksosentrik.
a. Kata
Kata adalah satuan bebas yang paling kecil. Kata merupakan suatu bentuk yang dapat diujarkan tersendiri dan bermakna, yang kemudian tidak dapat dibagi-bagi atas
bentuk-bentuk yang salah satu atau keduanya memiliki potensi untuk diujarkan tersendiri sebagai kata.
Bentuk deiksis waktu dalam majalah Djaka Lodang edisi bulan Mei 1992 berupa kata terdiri atas satu morfem. Kata yang berunsur satu morfem disebut kata
monomorfemis. Data bentuk deiksis waktu berupa kata monomorfemis yang ditemukan dalam majalah Djaka Lodang edisi bulan Mei 1992 antara lain sebagai berikut.
14
Lan pasaran mau saliyane ana DIY uga ana sing nate dikirim menyang Aceh
Sumatra. Djaka Lodang, 9 Mei 1992: 7. „Dan dijual di pasar selain DIY pernah dikirim ke Aceh Sumatera‟.
15
Akeh para winasis kang ngarani jaman saiki iki Jaman Globalisasi utawa
Jaman Informasi. Djaka Lodang, 16 Mei 1992: 26. „Banyak orang pandai yang menyebut bahwa saat ini adalah zaman Globalisasi
atau z aman Informasi‟.