Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Analisis Data

33 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data, yaitu mengatur dan mengurutkan data yang sudah terkumpul. Setelah data terumpul dilakukan analisis terhadap tiap-tiap data, dan dikelompokkan berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Data diklasifikasikan dana diseleksi berdasarkan kriteria-kriteria, yaitu data dianalisis berdasarkan pada kriteria bentuk deiksis waktu dan tempat berupa data dalam bentuk kata dan frase. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data, yaitu mengatur dan mengurutkan data yang sudah terkumpul. Setelah data terkumpul dilakukan analisis terhadap tiap-tiap data, dan dikelompokkan berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Data diklasifikasikan berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini.  Data dianalisis berdasarkan pada kriteria bentuk deiksis waktu dan tempat berupa data dalam bentuk kata dan frase.

1.7.3 Metode Pemaparan Hasil Analisis Data

Metode pemaparan hasil analisis data yang digunakan adalah metode pemaparan hasil analisis data informaldan formal. Pemaparan hasil analisis data informal adalah pemaparan analisis data dengan menggunakan kata-kata Sudaryanto, 1993: 145. Dalam pemaparan ini, penulis memaparkan rumus dan kaidah penggunaan deiksis bahasa Jawa ngoko dalam majalah Djaka Lodang edisi Mei 1992 dengan menggunakan kata-kata. Pemaparan data formal yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemaparan data dengan menggunakan tabel. 34

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini disusun dalam tiga bab, yaitu Bab I, Bab II, dan Bab III. Bab I berupa pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sisitematika penyajian, Bab II Pembahasan yang berisi jenis- jenis deiksis dan fungsi- fungsi deiksis, dan Bab III Penutup yang berisi simpulan. 35 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis Deiksis

Dalam bab ini dikemukakan tiga jenis deiksis dalam bahasa Jawa ngoko, yaitu i deiksis persona, ii deiksis ruang, dan iii deiksis waktu.

2.1.1 Deiksis Persona

Deiksis persona adalah salah satu jenis deiksis yang berupa kata ganti persona yang memiliki referen berpindah-pindah sesuai dengan konteks percakapan. Contohnya, aku „saya‟, kowe „kamu‟, awake dhewe „kita‟, dheweke „dia‟. Berikut ini dikemukakan contohnya. 19 Lan cetha menawa njalari pengerahan massa sing kebangetan lan nuwuhake swasana sing kurang nyenengake, anane mung dadi poyok-poyokan, ngala-ala OPP liya, ngalem awake dhewe. Djaka Lodang, 9 Mei 1992: 3. „Dan jelas apabila dilakukan pengerahan massa yang terlalu banyak dan menumbuhkan suasana yang tidak enak, yang akhirnya terjadi saling ejek, menjelek- jelekkan OPP lain, dan memuji diri sendiri‟. 20 “Ing pagelaran drama mau, aku dadi sutradara serta pemain Gadis Ratna”, tambahe kanthi mesem lan nerangake yen bapak lan ibune nyengkutung banget marang karir teatere. Djaka Lodang, 9 Mei 1992: 12.