Deiksis Ruang Jenis-jenis Deiksis

30

1.6.2.3 Deiksis Waktu

Deiksis waktu ialah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang dimaksudkan penutur dalam peristiwa bahasa Nababan, 1987:41. Bentuk deiksis waktu yang ditemukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu kata dan frase. Kata yang ditemukan yaitu kata monomorfemis. Frase yang ditemukan dibedakan menjadi dua, yaitu frase endosentrik dan frase eksosentrik.

a. Kata

Kata adalah satuan bebas yang paling kecil. Kata merupakan suatu bentuk yang dapat diujarkan tersendiri dan bermakna, yang kemudian tidak dapat dibagi-bagi atas bentuk-bentuk yang salah satu atau keduanya memiliki potensi untuk diujarkan tersendiri sebagai kata. Bentuk deiksis waktu dalam majalah Djaka Lodang edisi bulan Mei 1992 berupa kata terdiri atas satu morfem. Kata yang berunsur satu morfem disebut kata monomorfemis. Data bentuk deiksis waktu berupa kata monomorfemis yang ditemukan dalam majalah Djaka Lodang edisi bulan Mei 1992 antara lain sebagai berikut. 14 Lan pasaran mau saliyane ana DIY uga ana sing nate dikirim menyang Aceh Sumatra. Djaka Lodang, 9 Mei 1992: 7. „Dan dijual di pasar selain DIY pernah dikirim ke Aceh Sumatera‟. 15 Akeh para winasis kang ngarani jaman saiki iki Jaman Globalisasi utawa Jaman Informasi. Djaka Lodang, 16 Mei 1992: 26. „Banyak orang pandai yang menyebut bahwa saat ini adalah zaman Globalisasi atau z aman Informasi‟. 31

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu i pengumpulan data, ii analisis data, dan iii pemaparan hasil analisis data.

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah deiksis bahasa Jawa ngoko dalam Majalah Djaka Lodang edisi Mei 1992. Objek penelitian ini berada dalam tuturan deiksis dalam bahasa Jawa ngoko. Dengan demikian, data penelitian ini tuturan-tuturan tertulis yang mengandung jenis deiksis dalam bahasa Jawa ngoko. Data diperoleh dari majalah Djaka Lodang edisi Mei 1992. Penyediaan data lisan dilakukan dengan metode simak. Metode simak adalah metode yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa Sudaryanto, 1993:133. Untuk melaksanakan metode simak digunakan teknik sadap dan teknik catat. Teknik catat adalah menuliskan atau menyalin apa yang sudah ditulis atau diucapkan orang lain, teknik sadap adalah mendengarkan merekam informasi rahasia, pembicaraan orang lain dengan sengaja tanpa sepengetahuan orangnya.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar bahasa, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993:13. Metode padan teknik pilah unsur penentu dengan daya pilah pembeda referen digunakan untuk membagi satuan lingual kata menjadi berbagai jenis. Perbedaan 32 referen yang dituju oleh kata itu harus diketahui lebih dahulu, untuk mengetahui perbedaan referen itu, daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti harus digunakan. Metode padan khusus referensial adalah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referent bahasa dan metode padan pragmatis yang alat penentunya adalah mitra wicara. Daya pilah itu dipandang sebagai alat, sedangkan penggunan alat yang bersangkutan dapat dipandang sebagai tekniknya. Contoh data deiksis waktu sebagai berikut: 16 Satwa mau asale tuku apa hadhiah. Djaka Lodang, 9 Mei 1992: 6. „Asal satwa itu didapat dari membeli atau hadiah‟. 17 Pak Tono saiki dilantik dadi lurah neng desane. „Pak Tono sekarang dilantik menjadi lurah di desanya‟. 18 Aku mengko lunggo neng Wonosari. „Aku nanti pergi ke Wonosari‟. Kata mau „tadi‟, saiki „sekarang‟ dan mengko „nanti‟ merupakan kata-kata yang memiliki jangkauan waktu yang berbeda-beda, berdasarkan satuan waktu kata mau termasuk dalam jenis waktu lampau dengan jangkauan dekat tidak pasti, kata saiki termasuk dalam jenis waktu kini dengan jangkauan peristiwa sedang berlangsung dan kata mengko „nanti‟ termasuk dalam jenis waktu akan datang dengan jangkauan dekat ke depan tidak pasti.