d. Ha4 diterima, maka ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
e. Ha5 diterima, maka opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
5.3. Pembahasan 1.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil pengujian parsial Uji T, profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika 2011 dan Permatasari 2012 yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini tidak sesuai dengan logika teori yang ada, dengan demikian perusahaan yang memiliki
tingkat profitabilitas tinggi atau rendah akan menyampaikan informasi tersebut secara tepat waktu. Hal ini disebabkan bahwa perusahaan yang
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia harus melaporkan laporan keuangannya secara tepat waktu sesuai peraturan BAPEPAM. Baik itu
informasi good news atau bad news bagi investor informasi tersebut harus disampaikan tepat waktu agar investor dapat mengambil
keputusan yang diperlukan.
2. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, solvabilitas tidak berpengaruh positif terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Juanita 2012 yang menyatakan bahwa
variabel solvabilitas tidak mempengaruhi audit report lag perusahaan. Hal ini disebabkan bahwa auditor dalam melaksanakan prosedur audit
bagi perusahaan baik yang memiliki total utang yang besar maupun kecil tidak akan mempengaruhi proses penyelesaian audit laporan
keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan auditor yang ditunjuk pasti telah menyiapkan waktu dan kemampuan untuk melakukan proses
penaguditan utang. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori yang ada, dengan demikian perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang
tinggi maupun rendah tidak mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.
3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, likuiditas tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Listiana dan Susilo 2012 dan Sulistyo 2010 yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap
audit report lag. Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan logika teori yang ada, dengan demikian perusahaan yang tepat waktu maupun yang
tidak tepat waktu tidak mempertimbangkan tingkat likuiditas yang dimiliki perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan yang memiliki
tingkat likuiditas tinggi tentu menyampaikan laporan keuanganya secara tepat waktu begitu juga pada perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas rendah ingin segera melaporakan laporan keuangan secara tepat waktu, hal ini bertujuan agar piihak kreditor dapat mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar pinjaman kreditor. Bagi kreditor semakin lama perusahaan menyampaikan laporan keuangan
mengindikasikan ada suatu masalah yang terjadi pada perusahaan.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis,
ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hasil koefisien regresi menunjukan nilai negatif yang berarti bahwa semakin besar sutau
perusahaan maka semakin cepat proses audit yang dilakukan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Muharly 2012 yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini dikarenakan semakin besar perusahaan, maka
perusahaan tersebut telah memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian
laporan keuangan yang memudahkan auditor dalam melaksanakan tugas auditnya. Hal ini sejalan dengan landasan teori yang menyatakan
bahwa semakin besar nilai aktiva perusahaan, maka akan semakin cepat penyampaian laporan keuangan auditan. Namun penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lianto dan Kusuma 2010 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap audit report lag perusahaan. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia senantiasa diawasi oleh para investor, regulator,
dan berbagai pihak yang memiliki kepentingan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk dapat meyelesaikan proses audit laporan