Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

diukur menggunakan jumlah hari. Audit report lag adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang dilihat dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit.

3.6. Teknik Analisa Data

Sebelum melakukan teknik analisa data maka perlu menghitung data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan hari audit report lag 2. Menghitung profitabilitas perusahaan 3. Menghitung solvabilitas perusahaan 4. Menghitung likuiditas perusahaan 5. Menghitung total asset perusahaan 6. Menentukan opini audit Dalam menentukan opini audit dapat digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu, wajar tanpa pengecualian unqualified opinion dan selain opini wajar tanpa pengecualian. Variabel opini audit ini dihitung dengan menggunakan variabel dummy yaitu : a. Jika perusahaan mendapat opini wajar tanpa pengecualian maka diberi kode 1. b. Jika perusahaan mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian diberi kode 0. 7. Melakukan pengujian statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum Ghozali, 2007: 19. 8. Melakukan uji asumsi klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah variabel dependen dan variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka signifikansi, dengan ketentuan : a. Jika angka signifikansi sig ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Jika angka signifikansi sig 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen Ghozali 2006 : 91. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multikolonieritas apabila hasil uji multikolonieritas diperoleh nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam model regeresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, dapat disebut homoskedastisitas dan yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas Gozali, 2006: 105. Dalam mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik plot, antara lain prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titi-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teraturbergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Dalam penelitian ini digunakan uji Run Test untuk menentukan uji autokorelasi. Run test sebagai bagian dari statistika non- parametik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antara residual terdpat korelasi yang tinggi. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis. Ada atau tidaknya korelasi ditentukan dari signisfikansi koefisien parameter residual. Jika signifikansi autokorelasi. 9. Menentukan Model Regresi Regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Ghozali, 2007: 82. Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda merupakan pengembangan dari anlisis regresi linear sederhana dimana terdapat lebih dari satu variabel independen Uyanto 2009:243. Model regresi dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut: Keterangan : Y = audit report lag X1 = profitabilitas X2 = solvabilitas X3 = likuiditas X4 = ukuran perusahaan X5 = opini auditor 10. Melakukan Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis Simultan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05.Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai probabilitas p 0,05, maka seluruh variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai probabilitas p ≥ 0,05, maka seluruh variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. b. Uji Hipotesis Parsial Uji t Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2007: 87. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis H 01 Profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag Ha 1 Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag H 02 Solvabilitas tidak berpengaruh positif terhadap audit report lag Ha 2 Solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag H 03 Likuiditas tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag Ha 3 Likuiditas berpengaruh negatif terhadap audit report lag H 04 Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag Ha 4 Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag H 05 Opini audit tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag Ha 5 Opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag 2. Memilih tingkat signifikansi Pengujian hipotesis dalam penelitian ini ditentukan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Menurut Sudaryono 2012: 215-216, penelitian dalam bidang ilmu sosial secara empiris menetapkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan pengertian bahwa pada taraf signifikansi 0,05 ada kemungkinan lima diantara seratus atau satu diantara dua puluh keputusan penolakan hipotesis nol adalah keputusan keliru. 3. Mengambil keputusan a. Jika nilai probabilitas p 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika nilai probabilitas p ≥ 0,05 maka Ho berhasil diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 4. Menarik kesimpulan a. Jika Ha 1 ditolak, maka profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag. b. Jika Ha 1 diterima, maka profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag. c. Jika Ha 2 ditolak, maka solvabilitas tidak berpengaruh positif terhadap audit report lag. d. Jika Ha 2 diterima, maka solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag. e. Jika Ha 3 ditolak, maka likuiditas tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag. f. Jika Ha 3 diterima, maka likuiditas berpengaruh negatif terhadap audit report lag. g. Jika Ha 4 ditolak, maka ukuran perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag. h. Jika Ha 4 diterima, maka ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit report lag. i. Jika Ha 5 ditolak, maka opini audit tidak berpengaruh negatif terhadap audit report lag. j. Jika Ha 5 diterima, maka opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag. 45

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia merupakan penggabungan antara Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek Surabaya dan berpusat di Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190. Sampai dengan tahun 2013 perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 279 emiten. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri dari 3 sektor usaha pokok. a. Sektor-sektor Primer Ekstraktif: 1. Sektor 1, yaitu Pertanian 2. Sektor 2, yaitu Pertambangan b. Sektor-sektor Sekunder Industri Pengolahan dan Manufaktur: 1. Sektor 3, yaitu Industri Dasar dan Kimia 2. Sektor 4, yaitu Aneka industri 3. Sektor 5, yaitu Industri Barang Konsumsi c. Sektor-sektor Tersier Jasa: 1. Sektor 6, yaitu Property dan Realestate 2. Sektor 7, yaitu Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi 3. Sektor 8, yaitu Keuangan 4. Sektor 9, yaitu Perdagangan, Jasa dan Investasi

4.2. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan jasa yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Dari 278 emiten yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hanya 173 emiten yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. 47 Berikut daftar nama emiten yang akan dijadikan sampel: Tabel 4.1. Daftar perusahaan yang memenuhi kriteria. No Kode Nama Emiten Alamat Perusahaan Industri Sub Industri 1 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 Keuangan Asuransi 2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk Jl. Puri Kencana No.1 Meruya Kembangan, Jakarta 11610 Perdagangan, Jasa dan Investasi Perdagangan Eceran 3 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Jl. HR Rasuna Said Blok X2 No. 1, Jakarta 12950 Keuangan Bank 4 AHAP PT. Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Jl. Balikpapan Raya No. 9 jakarta 10130 Keuangan Asuransi 5 AIMS Akbar Indomakmur Stimec Tbk Jl. H. Juanda III No. 32 Lantai 3- 10, Jakarta Pusat 10120 Perdagangan, Jasa dan Investasi Perdagangan Besar barang produksi 6 AKRA AKR Corporindo Tbk Jl. Panjang No. 5, Jakarta Barat 11530 Perdagangan, Jasa dan Investasi Perdagangan Besar barang produksi 7 AKSI Majapahit Securities Tbk Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1A, Jakarta 12980 Keuangan Perusahaan Efek 8 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk Jl. Jend. Sudirman, senayan Jakarta 10270 Keuangan Asuransi 9 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Jl. MH. Thamrin No. 9 cikokol, Tangerang 15117 Perdagangan, Jasa dan Investasi Perdagangan Eceran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern

0 6 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 7 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 6 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Goin

0 3 19

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ANAK PERUSAHAAN, PROFITABILITAS PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG.

0 0 18

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PERGANTIAN MANAJEMEN, KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN DAN REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT REPORT LAG

0 1 16

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT REPORT LAG - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT REPORT LAG HALAMAN PERSETUJUAN SIAP DIUJI

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG

0 1 154