Juanita 2012 melakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007
sampai 2009 dengan jumlah sampel 379. Penelitian ini menguji faktor ukuran kantor akuntan publik, kepemilikan, laba rugi, profitabilitas, dan
solvabilitas. Dari hasil uji hipotesis didapat rata-rata audit report lag pada perusahaan manufaktur tahun 2007-2009 adalah 80,34 hari. Variabel yang
mempengaruhi audit report lag adalah variabel laba rugi, sedangkan variabel ukuran perusahaan, ukuran KAP, struktur kepemilikan,
profitabilitas, solvabilitas tidak berpengaruh terhadapa audit report lag.
2.7. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran
2.7.1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Menurut Tiono dan Jogic 2013, salah
satu penyebab kemunduran penyampaian laporan keuangan adalah pelaporan laba atau rugi sebagai indikator good news atau bad news
atas kinerja manajerial. Perusahaan yang mengalami kerugian memungkinkan mengulur waktu pelaporan dengan meminta auditor
untuk mengatur waktu audit laporan keuangan lebih lama. Hal ini sejalan dengan penelitian Lianto dan Kusuma 2010, profitabilitas
menunjukan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh perusahaan merupakan berita baik yang
dimiliki dan harus segera disampaiakan kepada pengguna laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas
tinggi membutuhkan waktu yang cepat dalam penyelesaiaan audit laporan keuangan, dikarenakan perusahaan harus menyampaikan kabar
baik secepatnya kapada investor dan pengguna lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Wirakusuma dan Cindrawati
2010, yang menyatakan semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, maka semakin rendah tingkat ketidak tepatan waktu
publikasi laporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
Ha
1
: profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
2.7.2. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag
Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Solvabilitas suatu perusahaan
dapat diukur dengan membandingkan jumlah utang dengan jumlah aktiva. menurut Lianto dan Kusuma 2010, proporsi hutang yang besar
terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian auditor terhadap laporan keuangan
yang akan diaudit, sehingga penyelesaian audit atas laporan keuangan dapat mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan semakin tinggi
tingkat hutang akan meningkatkan risiko keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat
cenderung dapat melakukan salah kelola dan kebangkrutan. Menurut Kartika 2011, solvabilitas mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban perusahaan. Perusahaan dikatakan mampu apabila perusahaan mempunyai aktiva yang cukup
untuk membayar semua hutangnya. Sebaliknya, apabila proporsi hutang lebih besar dari aktiva yang dimiliki perusahaan akan mengakibatkan
kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Kehati-hatian auditor dalam
menyelesaikan audit
laporan keuangan
akan mengakibatkan
keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangan kepada publik. Dari uraian diatas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
Ha2: solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag.
2.7.3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Audit Report Lag
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. Menurut penelitian
Listiana dan Susilo 2012, menyatakan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi memiliki risiko yang lebih kecil terhadap
kemungkinan terjadinya gagal bayar atas utang jangka pendek perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi menggambarkan perusahaan
memiliki kinerja yang baik sehingga pihak manajemen meminta auditor lebih cepat dalam menyelesaikan audit terhadap laporan keuangan,
sehingga kabar baik tersebut dapat disampaikan secara tepat waktu dan berguna bagi pengguna laporan keuangan perusahaan.
Menurut Sulistyo 2010, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan
yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat likuiditas yang tinggi merupakan berita baik yang dimiliki perusahaan
sehingga perusahaan mengharuskan menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut. Ha
3
: likuiditas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.