Deskripsi Sampel Teknik Analisa Data

7. Pengujian statistik deskriptif

Pengujian statsitik deskriptif dilakukan dengan membandingkan nilai minimum, nilai maksimum dan rata-rata sampel. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari audit report lag sebagai variabel dependen, dan profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, opini audit sebagai variabel independen. Statistik deskriptif dari variabel-variabel penelitian tersebut dapat dilihat di tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation AURL 76 13 153 78.78 25.900 Profitabilitass 76 -172,90 39,16 -4,3870 31,69468 Solvabilitass 76 ,09 11,84 1,0503 1,76817 Likuiditas 76 ,01 1,00 ,6036 ,28978 Ukuran_Perusahaan 76 9.71 14.01 12.329 7 .95206 Opini_Audit 76 1 .92 .271 Valid N listwise 76 Sumber : Data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5.1, jumlah hari audit report lag menunjukan nilai minimum sebesar 13 hari dan nilai maksimum sebesar 153 hari. Adapun rata-rata audit report lag adalah 78,78 hari dengan standar deviasi sebesar 25,900. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif, rata-rata audit report lag perusahaan sampel masih dibawah 90 hari, yang merupakan batas waktu penyampaian yang ditetapkan BAPEPAM dalam penyampaian laporan keuangan. Rata- rata audit report lag pada sampel penelitian perusahaan jasa ini lebih besar dibandingkan hasil rata-rata audit report lag pada sampel perusahaan manufaktur dalam penelitian Kartika 2011 sebesar 71,9102 dan penelitian Permatasari 2012 sebesar 71,8130 hari. Berdasarkan rata-rata nilai audit report lag dapat dilihat bahwa perusahaan manufaktur memiliki nilai lebih kecil dari rata-rata audit report lag perusahaan jasa. Audit report lag tercepat selama 13 hari dimiliki oleh PT. Wahana Pronatural Tbk pada tahun 2011, sedangkan audit report lag terlama dimiliki oleh PT. Bakrieland Development Tbk dengan jumlah hari audit report lag selama 153 hari pada tahun 2013. Rasio profitabilitas yang diukur menggunakan ROA pada hasil perhitungan statistik deskriptif menunjukan nilai minimum -172,90 dan nilai maksimum 39,16. Adapun rata-rata rasio profitabilitas adalah -4,3870 dengan standar deviasi sebesar 31,69468. Pada perhitungan ini terdapat nilai yang negatif menunjukan bahwa dalam periode sampel terdapat perusahaan yang mengalami kerugian. Rasio terendah dimiliki oleh PT. Rimo Catur Lestari Tbk dengan nilai ROA -172,90 pada tahun 2011, sedangkan nilai tertinggi dimiliki oleh PT. Matahari Department Store Tbk pada tahun 2013. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui rasio solvabilitas memiliki rentang nilai 0,09 sampai 11,84 dengan rata-rata 1,0503 dan standar deviasi sebesar 1,76817. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata hutang yang dimiliki perusahaan sangat besar dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas terendah adalah PT. Hanson International Tbk dan perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas tertinggi adalah PT. Rimo Catur Lestari Tbk. Rasio likuiditas yang diukur menggunakan current ratio menunjukan nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar 1,00. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif, rasio likuiditas memiliki nilai rata-rata sebesar 0,6036 dan standar deviasi sebesar 0,28978. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terendah adalah PT. Steady Safe Tbk dan perusahaan dengan rasio likuiditas tertinggi adalah PT. Duta Anggada Realty Tbk dan PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif, variabel ukuran perusahaan mempunyai rentang nilai 9,71 sampai 14,01, dengan nilai rata-rata 12,329 dan standar deviasi 0,95206. Berdasarkan nilai rata- rata ukuran perusahaan, perusahaan sampel merupakan perusahaan yang berpenghasilan cukup besar jika dilihat dari aset perusahaannya. Perusahaan yang memiliki aset minimum adalah PT. Rimo Catur Lestari Tbk pada tahun 2013 dan perusahaan yang memiliki total aset maksimum adalah PT. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2013. Variabel opini audit yang menggunakan variabel dummy pengujian dilakukan secara terpisah. Variabel opini audit dilihat dari dua kategori, termasuk dalam opini wajar tanpa pengecualian atau opini selain wajar tanpa pengencualian. Berikut hasil pengujian statistik deskriptif yang telah dilakukan. Tabel 5.2. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif untuk Variabel dengan Skala OPINI AUDIT Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0 6 7.9 7.9 7.9 1 70 92.1 92.1 100.0 Total 76 100.0 100.0 Keterangan: 0 Opini selain wajar tanpa pengecualian 1 Opini wajar tanpa pengecualian Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5.2, perusahaan yang mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian ada 6 perusahaan, dan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian ada 70 perusahaan.

8. Pengujian Asumsi Klasik

a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov, normal atau tidak suatu distribusi data ditentukan dari taraf signifikansi hasil perhitungan data. Tabel 5.3. Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 76 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 22.43351654 Most Extreme Differences Absolute .123 Positive .107 Negative -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.072 Asymp. Sig. 2-tailed .201 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Berdasarkan pengujian Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa taraf signifikansi variabel independen sebesar 0,201 setelah ditransformasi data. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah nilai residual terdistribusi secara normal dan model penelitian memenuhi kriteria asumsi klasik.

b. Pengujian Multikolonieritas

Hasil pengujian multikolonieritas yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 5.4. Hasil Pengujian Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Profitabilitas .931 1.074 Solvabilitas .912 1.097 Likuiditas .797 1.254 Ukuran_Perusahaan .885 1.130 Opini_Audit .839 1.191 a. Dependent Variable: AURL Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Model regresi dikatakan bebas multikolonieritas apabila hasil uji multikolonieritas diperoleh nilai Variance Inflation Factor VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1. Berdasarkan pengujian multikolonieritas, semua model regresi memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF kurang dari 10 yaitu: profitabilitas 1,074, solvabilitas 1,097, likuiditas 1,254, ukuran perusahaan 1,130, dan opini audit 1,191. Berdasarkan hasil pengujian multikolonieritas, semua model regresi memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1 yaitu profitabilitas 0,931, solvabilitas 0,912, likuiditas 0,797, ukuran perusahaan 0,885, dan opini audit 0,839. Pengujian multikolonieritas menunjukan bahwa model regresi bebas dari multikolonieritas.

c. Pengujian Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bahwa dalam regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot. Berikut ini hasil pengujian heteroskedastisitas yang telah dilakukan. Gambar 5.1. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Gambar 5.1 menunjukan bahwa grafik plot tidak menunjukan pola tertentu atau titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y. Pengujian heteroskedastisitas menunjukan bahwa model regresi bebas dari heteroskedastisitas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Pada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

6 13 129

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern

0 6 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 7 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS TERHADAP OPINI AUDIT GOING Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

1 6 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Goin

0 3 19

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ANAK PERUSAHAAN, PROFITABILITAS PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG.

0 0 18

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PERGANTIAN MANAJEMEN, KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN DAN REPUTASI KAP TERHADAP AUDIT REPORT LAG

0 1 16

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT REPORT LAG - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDIT REPORT LAG HALAMAN PERSETUJUAN SIAP DIUJI

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG

0 1 154