pelanggaran dari peraturan Bursa Efek dikenakan sanksi oleh Bursa Efek dengan ketentuan:
a. Peringatan tertulis I, keterlambatan penyampaian laporan keuangan 30 hari terhitung sejak lampaunya batas tanggal
penyampaian laporan. b. Peringatan tertulis II dan denda Rp 50.000.000, apabila hari
kalender ke-31 hinga hari kalender ke-60 perusahaan belum menyampaikan laporan keuangan sesuai ketentuan.
c. Peringatan tertulis III dan dendan tambahan sebesar Rp 150.000.000, apabila sejak hari kalender ke-61 hinga hari
kalender ke-91 sejak batas lampaunya penyampaian laporan keuangan
perusahaan belum
memenuhi kewajiban
penyampaian laporan keuangannya. d. Penghentian sementara perdagangan efek perusahaan
tercatat di Bursa, apabila dimulai dari hari kalender ke-91 perusahaan belum memenuhi kewajiban penyampaian
laporan keuangan pada Bursa Efek.
2.3. Pengauditan Auditing
2.3.1. Pengertian Pengauditan Auditing
Pengauditan adalah suatu proses sistimatis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak- pihak yang berkepntingan Jusup 2001: 11.
Menurut Halim 1995:1, pengertian audit dapat diartikan sebagai berikut:
“Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-
asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomik untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.”
2.3.2. Tujuan Audit
Secara umum dilakukannya pengauditan atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Dalam melaksanakan
tujuan audit, auditor memerlukan komponen bukti yang cukup dengan mengidentifikasi dan menyusun tujuan audit secara khusus untuk setiap
akun laporan keuangan. Tujuan khusus audit ditentukan berdasarkan asersi-asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam
laporan keuangan Halim 1995: 113.
2.3.3. Jenis Audit
Menurut Jusup 2001: 15-16, terdapat tiga jenis audit berdasarkan tujuan dilaksanakannya audit yaitu:
a. Audit Laporan Keuangan Financial Statement Audit Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan
oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Kriteria yang ditetapkan oleh auditor dalam menilai kewajaran laporan keuangan klien adalah prinsip akuntansi
berterima umum PABU. b. Audit Kesesuaian Complience Audit
Audit kesesuaian adalah audit yang dilakukan oleh auditor atas laporan keuangan klien untuk menentukan
apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang yaitu
seperti manajemen, kreditor, dan lembaga pemerintah. c. Audit Operasional Operational Audit
Audit operasional adalah pengkajian atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektifitas, dan kehematan operasional. Hasil akhir audit operasional yang
dilakukan auditor berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasi.
2.3.4. Klasifikasi Auditing
Menurut Halim 1995: 6-9 atas dasar untuk siapa audit dilaksanakan, audit diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: