a. Auditing Eksternal Auditing eksternal merupakan suatu kontrol yang
memberikan jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak luar perusahaan yang diaudit. Auditor yang
melakukan audit eksternal pada suatu perusahaan adalah pihak luar perusahaan yang independen. Audit ini bertujuan
untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran informasi laporan keuangan.
b. Auditing internal Auditing internal adalah suatu kontrol organisasi yang
mengukur dan mengevaluasi efektifitas organisasi yang ditujukan kepada manajemen organisasi. Auditor yang
melakukan audit internal yaitu karyawan organisasi tersebut.
c. Auditing sektor publik Auditing sektor publik adalah suatu kontrol atas
organisasi pemerintah yang memberikan jasanya kepada masyarakat, seperti pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah.
2.4. Pengertian Audit Report Lag
Menurut Rahayu dan Suhayati 2010: 73, audit report merupakan alat komunikasi formal untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak
berkepentingan tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang
dicapai atas audit laporan keuangan. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau
memuat suatu asersi, bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Menurut Rahayu dan Suhayati 2010: 57, dalam melaksanakan tugas
audit, auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit, sedangkan manajemen perusahaan bertanggung
jawab atas laporan keuangan perusahaan dalam menerapkan kebijakan akuntansi
yang sehat,
membangun pengendalian
intern, serta
melaksanakan kewajiban mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi yang konsisten dalam laporan keuangan. Dalam melaksanakan
audit atas laporan keuangan, auditor bertujuan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan perusahaan bebas dari
salah saji material, yaitu berupa kekeliruan, kecurangan atau pelanggaran hukum.
Menurut Agoes dan Hoesada 2012: 68, untuk menentukan apakah laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi berterima umum,
auditor harus melakukan pengujian substantif untuk mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan mengandung kesalahan atau salah saji
material lainnya. Pengujian substantif dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang digunakan auditor mencapai kesimpulan tentang apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material serta untuk menerbitkan laporan audit. Lag dalam arti bahasa
Indonesia adalah keterlambatan. Keterlambatan ini berhubungan dengan