57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus yaitu bentuk penelitian yang memberikan gambaran
tentang keadaan atau kenyataan yang ada, kejadian – kejadian atau
kegiatan – kegiatan tentang suatu aspek lingkungan sosial, termasuk
manusia di dalamnya, yang berlangsung sebagai peristiwa keseharian ataupun menurut moment
– moment tertentu yang sifatnya temporal atau sewaktu
– waktu Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:120.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah wisatawan yang pernah atau sedang mengunjungi daya tarik wisata alam Bukit Matok dan Kepala
Dinas serta Kepala Staf Teknis Lapangan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Objek dari penelitian ini
adalah tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok, tingkat kepuasan wisatawan, perbedaan kepuasan wisatawan, dan
strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di daya tarik wisata alam Bukit Matok,
Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat.
2. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013.
D. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2010:159, variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel
dalam penelitian ini adalah : 1.
Identifikasi Variabel Identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Tujuan wisatawan
Tujuan wisatawan merupakan motif yang menjadi alasan wisatawan ketika berkunjung ke suatu tempat tertentu. Tujuan wisatawan terdiri
dari berwisata agro, berwisata belanja, berwisata budaya, berwisata iklim,
berwisata karya,
berwisata kesehatan,
berwisata konvensiseminar, berwisata niaga, berwisata olahraga, berwisata
rekreasi, berwisata petualangan, berwisata ziarah, berdarmawisata, dan berwidiawisata pendidikan.
b. Kepuasan wisatawan
Kepuasan wisatawan merupakan respon atau tanggapan wisatawan mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan wisatawan ini dinilai
melalui komponen pariwisata yaitu bentang alam daya tarik wisata
alam Bukit Matok, fasilitas penunjang daya tarik wisata alam Bukit Matok, fasilitas penunjang aktivitas di daya tarik wisata alam Bukit
Matok, aksesibilitas daya tarik wisata alam Bukit Matok. c.
Strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok Strategi pengembangan merupakan segala upaya yang dilakukan
khususnya pariwisata dalam suatu proses untuk meningkatkan efektifitas organisasi yang mengelola daya tarik wisata yaitu
pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi dengan mengintegrasikan keinginan
individu akan pertumbuhan dan perkembangan organisasi, serta secara khusus untuk mencapai tujuan yang dikehendaki yaitu
peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD. 2.
Pengukuran Dalam penelitian ini, untuk menganalisis tujuan wisatawan
berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok menggunakan Cochran Q Test
dengan kuesioner tertutup atau berstruktur dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Pilihan jawaban “Ya” diberi nilai 1
dan pilhan jawaban “Tidak” diberi nilai 0. Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan digunakan Indeks Kepuasan Konsumen dengan
skala rating yaitu skala Likert dengan menggunakan lima point jawaban yaitu sangat puas, puas, netral, kurang puas, dan tidak puas. Untuk
mengukur perbedaan kepuasan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan digunakan One
– Way Anova. Untuk menentukan
strategi pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok digunakan Diagram Kartesius.
E. Definisi Operasional