Gambaran Umum Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok

C. Gambaran Umum Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok

Kabupaten Melawi mempunyai daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan oleh pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata yaitu Bukit Matok di Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi. Hingga kini tidak diketahui dengan pasti sejarah penamaan bukit ini dengan nama Bukit Matok. Letak daya tarik wisata alam Bukit Matok strategis karena berada di sekitar jalan lintas provinsi menuju Kota Pinoh sebagai Ibu Kota Kabupaten Melawi baik dari arah Kota Pontianak maupun dari arah Kota Sintang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8. Jalan lintas provinsi ini merupakan satu – satunya jalan yang menghubungkan Kota Nanga Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi dengan Kota Pontianak Selaku Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat dan kota – kota kabupaten lainnya di Kalimantan Barat. Jadi dapat dipastikan jika masyarakat Kabupaten Melawi bepergian ke kota – kota kabupaten lainnya selalu melewati kawasan Bukit Matok ini. Jarak antara Bukit Matok dan Kota Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi adalah ± 17 km Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30. Luas kawasan Bukit Matok adalah ± 500 Ha Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8. Bukit Matok memiliki ketinggian 690 meter dan berbentuk seperti paruhpelatuk Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30. Dari puncak bukit akan terlihat celah berdinding batu yang sangat tinggi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8. Dengan kontur yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu curam serta telah dibangun jalan melingkari Bukit Matok maka sangat cocok untuk olahraga cycling , camping ground, trekking, hiking, dan outbond Dinas Perhubungan dan Pariwisata, 2008:30. Tofografi kawasan Bukit Matok yang berbukit – bukit dengan hutan tropis dan semak belukar yang masih lebat dan alami membuat Bukit Matok sangat cocok untuk kegiatan berpetualang di alam terbuka. Sumber : www.melawikab.go.id Gambar IV.2 Bukit Matok Bukit Matok banyak ditumbuhi jenis tanaman macaranga tumbuhan perdu merambat dan sangat baik untuk pengembangan agro wisata yang didukung oleh keadaan alam yang masih asli dengan kekayaan berbagai jenis flora dan fauna yang khas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, 2008:II-8. Selain itu berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah dilakukan diketahui bahwa kawasan Bukit Matok memiliki potensi wisata alam yang dapat dikembangkan yaitu gua, bukit batu, hutan, dan sungai. Gua yang ada di Bukit Matok adalah gua yang kering artinya tidak mengandung air di dalamnya dan bukit batu yang ada di Bukit Matok berukuran besar, sedang, hingga kecil. Jika wisatawan berada di bukit batu maka akan terlihat pemandangan alam yang indah. Wisatawan juga dapat melihat pemandangan alam yang berupa hutan yang masih alami dan pemandangan perbukitan yang indah karena kawasan Bukit Matok merupakan bagian dari rangkaian perbukitan Matai Panjang. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati pemandangan kota Nanga Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi dan pedesaan – pedesaan yang ada di sekitar kawasan Bukit Matok dari atas bukit batu. Pemandangan alam akan terlihat lebih indah jika wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok pada pagi hari. Dengan semilir angin yang sejuk dan pemandangan alam yang indah membuat perasaan menjadi lebih damai dan tenang. Namun dibalik keindahan yang tersimpan di daya tarik wisata alam Bukit Matok sangat disayangkan gua dan bukit batu terdapat banyak coretan dan sampah. Banyak wisatawan yang mengabadikan kunjungannya ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dengan membuat tulisan atau coretan namanya pada dinding – dinding gua dan bukit batu. Selain itu banyak wisatawan yang juga membuang sampah sembarangan di dalam gua atau lingkungan sekitar gua maupun di sekitar bukit batu. Sungai di Bukit Matok masih terjaga kebersihannya. Sungai ini berbatu – batu namun aliran airnya tidak begitu deras. Di sekeliling sungai masih terdapat hutan yang lebat. Sungai ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih. Ada pula masyarakat yang memperjual belikan air sungai ini secara bebas sebab air sungai di Bukit Matok sudah terkenal dan dipercaya tingkat kebersihannya oleh masyarakat. Selain itu ada pula perusahaan swasta lokal yang bergerak di bidang usaha air minum dengan memiliki hak kelola air dari pemerintah daerah di sungai Bukit Matok tersebut. Di kawasan Bukit Matok khususnya di sekitar jalan menuju daya tarik wisata alam Bukit Matok juga terdapat batu – batu yang berukuran sedang dan berukuran kecil. Batu – batu ini dimanfaatkan oleh para penambang batu untuk dijual kepada pihak yang membutuhkan batu tersebut baik perusahaan, kontraktor, ataupun perseorangan. Batu – batu ini biasanya dimanfaatkan untuk mengaspal jalan. Jika hal ini terus dibiarkan oleh pemerintah daerah melalui instansi yang terkait maka dapat berpotensi merusak keutuhan dan keasrian kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok. Kondisi jalan menuju Bukit Matok dari kota Nanga Pinoh selaku Ibu Kota Kabupaten Melawi dalam kondisi beraspal. Setelah memasuki kawasan Bukit Matok kondisi jalan masih merupakan jalan tanah sertu yang berbatu dan berpasir dengan kondisi tanah yang berundak – undak. Walaupun demikian kendaraan roda empat dan roda dua dapat melintasi kawasan ini dengan tetap menjaga kewaspadaan mengingat kondisi jalan yang berbatu, berpasir, dan berundak – undak tersebut. Kondisi jalan menuju gua, bukit batu, dan sungai masih merupakan jalan setapak. Jalan setapak ini berbukit – bukit, menanjak, dan melewati lereng bukit sehingga membutuhkan stamina yang kuat dan kewaspadaan yang tinggi. Ketersediaan fasilitas penunjang utama daya tarik wisata seperti gazebo untuk pengunjung, tempat sampah, toiletkamar mandi umum, dan tokowarung yang menjual kebutuhan wisatawan juga masih sangat jauh dari harapan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ketika perubahan cuaca terjadi misalnya turun hujan atau panas yang sangat terik maka wisatawan di daya tarik wisata alam Bukit Matok berlindung di bawah pohon yang rindang, di dalam gua batu, atau di sela – sela bukit batu. Apalagi dipersulit dengan kondisi jalan yang berbukit – bukit, menanjak, dan melewati lereng bukit. Wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok juga cenderung membuang sampah sembarangan. Bagi wisatawan yang sadar akan kebersihan lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok maka tidak meninggalkan sampahnya begitu saja namun membawa sampahnya pulang atau membuang sampah tersebut di tempat sampah terdekat. Selain itu wisatawan juga cenderung membawa makanan dan minuman sendiri untuk dinikmati ketika sedang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Ada pula wisatawan yang membeli makanan dan minuman di warungtoko di luar kompleks daya tarik wisata alam Bukit Matok misalnya di warungtoko di Desa Pemuar atau Desa Batu Buil. Lahan parkir banyak ditumbuhi tanaman ilalang dan kondisi tanahnya berundak – undak. Lahan parkir hanya bisa menampung ± 5 kendaraan roda empat dan ± 20 kendaraan roda dua sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Walaupun demikian tidak perlu dikhawatirkan karena kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok aman. Berdasarkan hasil observasi mengenai usia wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok maka tidak ditemukan wisatawan berusia tua. Wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok relatif berusia muda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik daya tarik wisata yang merupakan daya tarik wisata alam terbuka dengan tofografi yang berbukit – bukit sehingga menantang kekuatan fisik, mental, dan stamina wisatawan. 87

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN