Prinsip-prinsip Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

15 Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENELITIAN TINDAKAN KELAS KELOMPOK KOMPETENSI J 15 4 Upaya Empirik dan Sistematik Prinsip ini merupakan penerapan dari prinsip ketiga, dengan telah melakukan SWOT berarti sudah melakukan prinsip empirik terkait dengan pengalaman dan sistematik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem pembelajaran objek yang sedang digarap. 5 SMART Ketika pendidik menyusun rencana tindakan, hendaknya mengingat hal-hal yang terkandung dalam SMART, S-spesifik: khusus, permasalahan tidak terlalu umum; M-managable, dapat dikelola, dilaksanakan. Penelitian tindakan kelas hendaknya tidak sulit, baik dalam menentukan lokasi, mengumpulkan hasil, mengoreksi, atau kesulitan dalam bentuk lain; A-Acceptable; artinya dapat diterima, dalam konteks ini dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan, artinya siswa tidak mengeluh gara-gara pendidik memberikan tindakan-tindakan tertentu dan juga lingkungan tidak terganggu. R-Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan. Penelitian tindakan kelas tidak menyimpang dari kenyataan dan jelas bermanfaat bagi diri pendidik dan siswa. T-Time-bound, diikat oleh waktu, terencana, artinya tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap siswa sudah tertentu jangka waktunya. Batasan waktu ini penting agar pendidik mengetahui bentuk hasil yang diberikan kepada siswanya.

e. Manfaat Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas

Apabila pendidik melaksanakan penelitian tindakan kelas, pendidik akan banyak memperoleh manfaat. Manfaat dari PTK antara lain adalah sebagai berikut. 1 Inovasi Pembelajaran Setiap tahun, Pendidik akan selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda, karena itu, jika pendidik melakukan PTK yang dimulai dari persoalannya sendiri, dan menghasilkan pemecahannya sendiri, maka secara tidak langsung ia telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran. 2 Peningkatan Profesionalisme Pendidik Pendidik yang profesional akan selalu mengkaji dan melakukan penilaian secara kritis terhadap praktik pembelajarannya. Apabila pendidik melihat kinerjanya sendiri, dan ia merefleksikan apa yang telah dilakukannya, lalu ia KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENELITIAN TINDAKAN KELAS KELOMPOK KOMPETENSI J 16 PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud memperbaikinya, maka pada akhirnya pendidik akan mendapatkan otonominya.secara profesional

f. Model Desain dan Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

1 Modeldesain PTK Dalam uraian ini dikemukakan beberapa modeldesain PTK menurut Kurt Lewin; Kemmis; Mc Taggart; dan John Elliot. a Model Desain Kurt Lewin Model atau desain PTK menurut Kurt Lewin ditafsirkan oleh Kemmis mencakup langkah-langkah menemukan gagasan awal yang dilanjutkan dengan menemukan fakta-fakta recoinnaissance yang selanjutnya fakta tersebut dianalisis untuk menentukan masalah dan prioritas untuk dicari pemecahanya. Langkah selanjutnya adalah menetapkan rencana umum berupa kerangka pemecahan masalah untuk ditindaklanjuti dalam tindakan pemecahan masalah. Setiap tindakan terus menerus dimonitor kemudian dievaluasi atas tindakan yang dilakukan untuk merencakan implementasi tindakan berikutnya. Secara umum bagan desain PTK menurut Lewin sebagai berikut. 17 Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENELITIAN TINDAKAN KELAS KELOMPOK KOMPETENSI J 17 Gambar 1.1 Desain PTK Model Lewin Ditafsirkan Oleh Kemmis Sumber: Rochiati Wiriaatmadja 2006:62 b Model Kemmis dan Mc. Taggart Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart tidak terlalu berbeda dengan model Kurt Lewin. Dikatakan demikian karena di dalam satu siklus atau putaran terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin. Keempat komponen tersebut adalah; perencanaan planning, tindakan acting,observasi observation, dan refleksi reflection. Model Kemmis dan Taggart dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut. Evaluasi Implementasi langkah 1 RENCANA UMUM Langkah 1 Langkah 2 Langkah dst Implementasi Langkah 2 Langkah 1 Perbaikan Rencana Langkah 2 Evaluasi dst GAGASAN AWAL RECONNAISSANCE