Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: PERANCANGAN EKSPERIMEN KIMIA II
KELOMPOK KOMPETENSI J
103
-
Statif
-
Pembakar
-
Kaporit
-
HCl
b. Cara Membuat
1. Rangkailah alat seperti dibawah ini 2. Masukkan kaporit ke dalam labu bundar dan asam HCl melalui corong.
3. Biarkan kaporit bereaksi dengan asam 4. Gas klor yang terjadi dari reaksi kaporit dan asam ditampung dalam
tabung berisi air.
Gambar 3.10 Perangkat pembuatan gas klor
104
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: PERANCANGAN EKSPERIMEN KIMIA II
KELOMPOK KOMPETENSI J
DESAIN LKS TITRASI ASAM KUAT
– BASA KUAT
I. Pendahuluan
Reaksi penetralan asam atau basa dapat dilakukan dengan tepat melalui cara titrasi. Titrasi asam basa adalah penambahan larutan standar atau larutan
yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan standar ditambahkan ke dalam larutan asam atau basa sampai suasana netral. Keadaan netral pada titrasi
ditunjukkan oleh indikator yang digunakan yaituindikator yang digunakan yaitu indikator yang berubah warna pada suasana netral yaitu pH 7. Misalnya
indikator fenollftalein. Sebenarnya indikator ini memiliki trayek pH 8,2 – 10
tetapi biasa digunakan karena perubahan warnanya mudah diamati yaitu dari tidak berwarna menjadi merah.
Titrasi asam basa dapat pula dilakukan untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa yang konsentrasinya belum diketahui, sehingga kita dapat
menghitung jumlah zat pereaksi atau hasil reaksi pada suatu reaksi.
II. Tujuan
Menentukan konsentrasi HCl melalui titrasi asam basa
III. Alat dan Bahan
- Buret
50 mL 1 buah
- Pipet volumetrik
10 mL 1 buah
- Labu Erlenmeyer
100 mL 3 buah
- Klem dan statif
1 pasang -
Pipet tetes 1 buah
- HCl yang belum diketahui konsentrasinya
100 mL -
NaOH 0,1 M
200 mL -
Fenolftalein -
Kertas putih 1 lembar
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Kimia SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: PERANCANGAN EKSPERIMEN KIMIA II
KELOMPOK KOMPETENSI J
105
IV. Langkah Kerja
1. Ambil 10 mL larutan HCl yang belum diketahui konsentrasinya dengan
pipet volumetric ukuran 10 mL dan masukkan ke dalam labu Erlenmeyer
100 mL. 2. Tambahkan 2 tetes indikator
felnolftalein. 3. Siapkan buret yang telah diisi larutan
NaOH 0,1 M. Catat volume awal dengan melihat skala pada buret
4. Teteskan larutan NaOH dari buret ke larutan HCl dalam labu Erlenmeyer
sambil menggoyangkan labu Erlenmeyer agar asam dengan basa
bereaksi sempurna sampai indikator tepat berubah warna merah atau titik
akhir titrasi. 5. Catat lagi volum NaOH pada skala
buret. Hitung volum NaOH yang digunakan.
6. Ulangi percobaan sehingga diperoleh hasil yang sama atau
hamper sama