Perkembangan perbankan di Jawa Barat pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya maupun dengan triwulan yang sama tahun
2007, dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Hal ini tercermin dari pertumbuhan
beberapa indikator seperti aset, DPK dan kredit, yang lebih pesat baik secara triwulanan qtq maupun tahunan yoy.
Sebagian besar aset perbankan 94 di Jawa Barat merupakan aset bank umum konvensional. Sementara itu, sisanya sebesar 6 berasal dari aset bank umum syariah dan BPRS
dengan porsi masing-masing 3. Perkembangan bank umum konvensional, bank umum syariah dan BPRS di Jawa Barat pada triwulan II-2008 meningkat baik secara triwulanan maupun tahunan.
Dana pihak ketiga DPK yang dihimpun bank umum konvensional di Jawa Barat pada triwulan ini kembali mengalami pertumbuhan positif setelah pada triwulan sebelumnya
mengalami penurunan. Pertumbuhan positif terjadi pada semua jenis simpanan, terutama
tabungan. Peningkatan DPK tersebut, khususnya pertumbuhan produk tabungan, diperkirakan terkait dengan kegiatan promosi oleh perbankan dalam rangka meningkatkan penghimpunan DPK.
Demikian pula halnya dengan penyaluran kredit juga mengalami peningkatan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Outstanding kredit tumbuh lebih tinggi
jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada triwulan sebelumnya dan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Tingginya pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh pembiayaan
perbankan untuk kegiatan usaha produktif, sebagaimana tercermin pada tingginya pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit investasi baik secara triwulanan qtq maupun tahunan yoy
Meningkatnya kegiatan penghimpunan dana DPK dan penyaluran kredit yang relatif tinggi pada triwulan ini, mendorong LDR bank umum di Jawa Barat naik dari 69,75 pada triwulan
I-2008 menjadi 73,52 pada triwulan II-2008. Penyaluran kredit yang relatif tinggi selanjutnya
berpengaruh pada penurunan rasio NPL gross dari 3,78 pada triwulan I-2008 menjadi 3,63 pada triwulan II-2008.
Perkembangan bank umum syariah di Jawa Barat masih tetap tumbuh meski belum sebagaimana yang diharapkan. Secara triwulanan maupun beberapa indikator utama tetap
mengalami kenaikan. Program akselerasi perbankan syariah masih belum mampu meningkatkan perkembangan perbankan syariah secara signifikan.
Perkembangan bank perkreditan rakyatsyariah BPRS di Jawa Barat tetap mengalami peningkatan, baik secara tahunan maupun triwulanan. Hal ini dicerminkan oleh meningkatnya
total aset, DPK maupun penyaluran kreditpembiayaan. Kegiatan intermediasi yang tercermin dari rasio LDR masih cukup baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Di lain pihak, risiko
kreditpembiayaan BPRS di Jawa Barat masih cukup tinggi.
48
1. B