22
Grafik 1.26. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran
2.000.000 4.000.000
6.000.000 8.000.000
10.000.000 12.000.000
14.000.000 16.000.000
18.000.000
T. I T. II T.III T.IV T.I T. II T.III T.IV T. I T. II 2006
2007 2008
Rp juta
5 10
15 20
25 30
35 40
Posisi Kredit Pertumbuhan yoy
Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum LBU, KBI Bandung
Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh 34,30 yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2008 dan triwulan II-
2007 yang masing-masing sebesar 27,31 dan 20,14 Grafik 1.27. Posisi kredit bank umum di Jawa Barat ke sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada Juni 2008 mencapai Rp16,97 triliun
Grafik 1.27.. Kredit di sektor perdagangan, hotel, dan restoran ini didominasi oleh kredit ke subsektor perdagangan eceran.
2.4. Sektor Keuangan Sektor keuangan, persewaan, dan jasa dunia usaha diperkirakan tumbuh 3,62 yoy,
terutama didorong oleh membaiknya kinerja subsektor keuangan Tabel 1.3. Kinerja
subsektor keuangan selama triwulan II-2008, yang tercermin dari nilai tambah bank umum di Jawa Barat, mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Tabel 1.11. Nilai tambah
bank umum di Jawa Barat pada akhir triwulan II-2008 mencapai Rp3,1 miliar, atau tumbuh 28,68 yoy, namun lebih lambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2008 yang sebesar 36,95.
Tabel 1.11. Nilai Tambah Bank Umum di Jawa Barat Rp Juta
Pertumbuhan , yoy Nilai Tambah
T.I-07 T.II-07
T.I-07 T.II-08
T.I-08 T.II-08
Bank Umum Pemerintah 634 1.432 870 1.878
37,35 31,17
Bank Swasta Nasional 394 914 544 1.158
38,21 26,67
Bank Asing Campuran 33 70 37 72
13,75 3,92
Total 1.060 2.415 1.452 3.108
36,95 28,68
Sumber: LBU , Bandung.
Meskipun tekanan inflasi di Jawa Barat mengalami peningkatan, stabilitas sistem keuangan di Jawa Barat hingga triwulan II-2008 masih tetap terjaga. Hal ini mendorong sektor keuangan,
persewaan, dan jasa dunia usaha tumbuh 13,75, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Tabel 1.3. Indikator kinerja perbankan masih menunjukkan perkembangan yang
cukup baik. Meskipun tekanan inflasi mengalami peningkatan, NPL bank umum di Jawa Barat masih
23 terjaga pada level yang cukup rendah. Di sisi lain, nilai tambah bank umum di Jawa Barat masih
tumbuh cukup tinggi, yaitu mencapai 28,68 yoy Tabel 1.11.
2.5. Sektor Bangunan Meningkatnya pertumbuhan invetasi di Jawa Barat, mendorong sektor bangunan dan
konstruksi pada triwulan II-2008 tumbuh 13,75 yoy, jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2008 yang tumbuh 2,12 dan triwulan II-2007 yang tumbuh 10,08
yoy. Peningkatan laju pertumbuhan sektor bangunan dan konstruksi tercermin dari hasil Survei
Properti Komersial Bank Indonesia SPKom. Hasil SPKom mengindikasikan bahwa perkembangan properti komersial pada triwulan II-2008 mengalami peningkatan yang signifikan, terutama untuk jenis
properti perkantoran sewa dan apartemen jual Tabel 1.12.
Tabel 1.12. Perkembangan Properti Komersial Tw I
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II
Perkantoran Sewa m
2
17.271 18.216
18.216 18.230
18.680 26.563
45,83 Pusat Perbelanjaan Sewa dan Jual m
2
104.836 101.926
103.617 104.693
106.260 104.040
2,07 Apartemen Jual unit
393 393
393 403
408 558
41,98 Hotel Bintang 3,4, dan 5 jumlah kamar
1.251 1.364
1.266 1.261
1.274 1.420
4,11
Sumber: Survei Properti Komersial Kota Bandung.
Jenis Properti Pertumbuhan
Tw II-08 - Tw II-07 2007
2008
Grafik 1.27. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Konstruksi
500.000 1.000.000
1.500.000 2.000.000
2.500.000
T. I T. II T.III T.IV T.I T. II T.III T.IV T. I T. II 2006
2007 2008
Rp juta
10 20
30 40
50 60
Posisi Kredit Pertumbuhan yoy
Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum LBU, KBI Bandung
Sejalan dengan perkembangan di atas, pembiayaan yang dilakukan oleh bank umum di Jawa Barat ke sektor bangunan dan konstruksi tumbuh 22,13 yoy. Penyaluran kredit sektor ini
mencapai Rp1,56 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,94 triliun Grafik 1.28. Sebagian besar kredit disalurkan ke subsektor konstruksi lainnya, dan subsektor
perumahan sederhana.
24
2.6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan II-2008 diperkirakan tumbuh 8,13
yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008 yang tumbuh 0,53 namun lebih rendah dibandingkan triwulan II-2007 yang sebesar 12,06 yoy Tabel 1.3.. Pertumbuhan
sektor ini terutama ditopang oleh pertumbuhan sektor komunikasi, yang diperkirakan tumbuh 27,65 yoy. Sementara itu, beberapa indikator sektor pengangkutan masih menunjukkan
perkembangan yang cukup baik Tabel 1.13-1.15. Khusus untuk angkutan kereta api, jumlah penumpang kereta api selama triwulan II-2008 mengalami peningkatan seiring dengan penurunan
tarif yang dilakukan oleh PT. KAI. Sementara itu, sejalan dengan dibukanya rute baru, penumpang pesawat udara dengan tujuan internasional mengalami peningkatan yang signifikan.
Tabel 1.13. Jumlah Kendaraan Golongan II yang Masuk dan Keluar dari Beberapa Gerbang Tol
Masuk Keluar
Masuk Keluar
Masuk Keluar
Padalarang 161.925
117.815 229.631
205.344 41,81
74,29 Padalarang Barat
83.973 129.771
149.773 207.832
78,36 60,15
Cileunyi 128.194
122.014 229.631
235.735 79,13
93,20 Pasir Koja
106.378 93.692
151.819 106.095
42,72 13,24
Sumber: PT. Jasa Marga Kantor Cabang Purbaleunyi.
Gerbang Tol Tw. II-2007
Tw. II-2008 Pertumbuhan
Tabel 1.14. Jumlah Penumpang Kereta Api DAOP Jawa Barat Bandung dan Cirebon Juta Penumpang
Eksekutif 0,22
0,30 35,32
Bisnis 0,17
0,26 53,22
Ekonomi 0,33
0,59 82,21
Lokal Bisnis 0,30
0,27 9,30
Lokal Ekonomi 1,52
1,88 23,42
Total 2,54
3,30 30,13
Sumber: PT. Kereta Api DAOP Jawa Barat.
Pertumbuhan Kelas
Tw. II-2007 Tw. II-2008
Tabel 1.15. Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional di Bandara Husein Sastranegara
Keberangkatan orang 26.497
24.935 5,90
Kedatangan orang 24.384
23.745 2,62
Keberangkatan orang 11.100
20.944 88,68
Kedatangan orang 11.587
22.290 92,37
Sumber: PT. Persero Angkasa Pura II.
Internasional Tw. II-2007
Tw. II-2008 Pertumbuhan
Domestik Tw. II-2007
Tw. II-2008 Pertumbuhan
25
Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 22,77 yoy Grafik 1.29. Nilai kredit sektor ini mencapai Rp806,33 miliar, lebih tinggi
dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp955 miliar. Penyaluran kredit terbesar terutama terjadi di subsektor angkutan umum.
Grafik 1.28. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
200.000 400.000
600.000 800.000
1.000.000 1.200.000
T. I T. II T.III T.IV T.I T. II T.III T.IV T. I T. II 2006
2007 2008
Rp juta
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Posisi Kredit Pertumbuhan yoy
Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum LBU, KBI Bandung
2.7. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Sektor listrik, gas, dan air bersih LGA pada triwulan II-2008 diperkirakan tumbuh 3,27
yoy, lebih rendah dibandingkan triwulan I-2008 dan triwulan yang sama tahun sebelumnya Tabel 1.3.. Pertumbuhan kinerja sektor ini ditopang terutama oleh pertumbuhan subsektor listrik.
Indikator subsektor yang tercermin dari pemakaian listrik rumah tangga dan industri di Jawa Barat, masih menunjukkan peningkatan Tabel 1.17.
Tabel 1.17. Pemakaian Listrik di Jawa Barat tidak termasuk Banten Juta Kwh
Pertumbuhan yoy
Pengguna 2006
2007 T.II-07
T.I-08 T.II-08
2007 T.II-08
Rumah tangga 9.343 7.448 2.301
2.381 2.418
-20,28 5,08
Industri 17.761 14.160 3.616
3.621 3.805
-20,27 5,23
Total 27.104 21.608 5.917
6.002 6.223
-20,28 5,17
Sumber: PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh signifikan, yaitu sebesar 407 yoy Grafik 1.30. Nilai kredit sektor ini mencapai Rp181 miliar,
lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35,59 miliar. Penyaluran kredit ke sektor LGA masih didominasi oleh penyaluran kredit ke subsektor listrik.
26
Grafik 1.29. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
20.000 40.000
60.000 80.000
100.000 120.000
140.000 160.000
180.000 200.000
T. I T. II T.III T.IV T.I T. II T.III T.IV T. I T. II 2006
2007 2008
Rp juta
50 100
150 200
250 300
350 400
450
Posisi Kredit Pertumbuhan yoy
Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum LBU, KBI Bandung
2.8. Sektor Jasa-Jasa Sektor jasa-jasa pada triwulan II-2008 diperkirakan tumbuh 2,20 yoy, lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2008 dan triwulan II-2007 Tabel 1.3. Setelah
mengalami perlambatan di awal tahun 2008, perkembangan sektor jasa-jasa pada triwulan II-2008 mulai menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya jasa-jasa perorangan di Jawa Barat.
Grafik 1.30. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Jawa Barat ke Sektor Jasa Dunia Usaha dan Sosial
1.000.000 2.000.000
3.000.000 4.000.000
5.000.000 6.000.000
T. I T. II T.III T.IV T.I T. II T.III T.IV T. I T. II 2006
2007 2008
Rp juta
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Posisi Kredit Pertumbuhan yoy
Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum LBU, KBI Bandung
Penyaluran kredit ke sektor jasa-jasa tumbuh 35,64, sedikit lebih lambat dibandingkan triwulan I-2008 16,32, namun lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2008 18,44 Grafik
1.31. Nilai kredit sektor ini mencapai Rp1.152 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama