Seperti triwulan sebelumnya, dari tiga subkelompok, subkelompok makanan jadi mendominasi inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau Grafik
2.13. Inflasi subkelompok makanan jadi yang sebesar 5,05, menyumbang inflasi sebesar
0,68, terutama karena kenaikan harga nasi rames, roti manis, ayam goreng, sate, bubur, makanan gorengan, dan gado-gado. Peningkatan harga bahan baku adalah penyebab utama
kenaikan harga berbagai makanan jadi tersebut.
c. Kelompok Bahan Makanan Inflasi kelompok bahan makanan pada
triwulan II-2008 mencapai 3,21, melambat dibandingkan inflasi pada
triwulan sebelumnya yang sebesar 6,30 Grafik 2.14. Kelompok ini menyumbang
inflasi 0,83 atau membentuk 50 dari
inflasi Jawa Barat yang sebesar 4,41 Grafik 2.15.
Grafik 2.14. Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan di Jawa Barat
2,65 4,74
3,21 6,30
-2,41 3,00
-4 -2
2 4
6 8
Tw.I Tw.II
Tw.III Tw.IV
Tw.I Tw.II
2007 2008
qtq
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat.
Grafik 2.15. Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan di Jawa Barat
Menurut Subkelompok Triwulan II-2008
0,06 0,08
0,02 0,00
0,02 0,14
0,00 0,017
3,21 5,55
4,58 10,42
1,00 5,72
-0,19 0,00
0,83 0,37
0,14 0,20
0,92
3,37 6,06
-0,11
-4 -2
2 4
6 8
10 12 KEL.BAHAN MAKANAN
Padi-padian Daging hasilnya
Ikan segar Ikan diawetkan
Telur,susu hasilnya Sayuran
Kacang-kacangan Buah-buahan
Bumbu-bumbuan Lemak minyak
Lainnya
Su b
kel o
m p
o k
qtq
Inflasi
Andil
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat.
Grafik 2.16. Inflasi Beras dan Mie Instan di Jawa Barat
-10 -5
5 10
15
1 2 3
4 5 6 7
8 9 10 11 12 1 2 3
4 5 6
2007 2008
mtm Beras
Mie instan
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan subkelompok, subkelompok padi-padian adalah penyumbang terbesar inflasi kelompok bahan makanan Grafik 2.15. Pada subkelompok ini, sumbangan inflasi
beras dan mie kering instan adalah yang terbesar. Setelah masa panen raya padi sejak pertengahan triwulan I-2008 hingga awal triwulan II-2008, harga beras mulai mengalami kenaikan
pada bulan Mei dan Juni 2008 Grafik 2.16. Salah satu pendorong kenaikan harga beras adalah kebijakan pemerintah pada tanggal 22 April 2008 yang menetapkan kenaikan Harga Pembelian
34
Pemerintah HHP untuk komoditas beras. Berdasarkan Instruksi Presiden Inpres No.12008 tentang Kebijakan Perberasan, harga gabah kering panen di tingkat petani yang sebelumnya
ditetapkan Rp2.000 per kilogram Inpres No32007 naik menjadi Rp2.200 per kilogram. Harga gabah kering giling di gudang Bulog naik dari Rp2.600 per kilogram menjadi Rp2.840 per
kilogram, sedangkan harga beras di gudang Bulog juga naik dari Rp4.000 per kilogram menjadi Rp4.300 per kilogram.
d. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya, yakni dari 2,27 menjadi 3,15 pada triwulan II-2008 Grafik 2.17. Kelompok ini menyumbang 0,75 terhadap inflasi Jawa Barat Grafik 2.18. Subkelompok
penyumbang inflasi terbesar pada kelompok ini adalah subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air Grafik 2.18. Pada subkelompok tersebut sumbangan inflasi terbesar berasal dari kenaikan
harga elpiji dan minyak tanah, yang masing-masing naik 46,11 dan menyumbang inflasi 2,18.
Grafik 2.17. Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan
Bakar di Jawa Barat
0,40 3,15
2,27 0,45
2,19
0,28 0,0
0,5 1,0
1,5 2,0
2,5 3,0
3,5
Tw.I Tw.II
Tw.III Tw.IV
Tw.I Tw.II
2007 2008
qtq
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat.
Grafik 2.18. Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan
Bakar di Jawa Barat Menurut Subkelompok Triwulan II-2008
0,75 0,24
0,44 0,01
0,06
3,15 1,79
0,92 2,89
6,14
1 2
3 4
5 6
7 KEL.PERUMAHAN,DSB
Biaya tempat tinggal Bhn bkr, penerangan
air Perlengkapan RT
Penyelenggaraan RT
S ubk
e lom
p ok
qtq
Inflasi
Andil
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat.
e. Kelompok Kesehatan Inflasi kelompok kesehatan mengalami penurunan signifikan dibandingkan triwulan
sebelumnya, yaitu dari 6,18 menjadi 1,81 Grafik 2.19. Relatif rendahnya inflaai kelompok ini menyebabkan sumbangannya terhadap inflasi Jawa Barat hanya sebesar 0,07
Grafik 2.20. Subkelompok penyumbang terbesar inflasi pada kelompok kesehatan adalah subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik, meskipun hanya sebesar 0,054 Grafik 2.20.
Pada subkelompok tersebut, kenaikan terjadi pada berbagai alat kosmetika dan alat kebersihan tubuh, seperti parfum dan sabun mandi.
35
Grafik 2.19. Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan
di Jawa Barat
1,81 6,18
1,20 0,64
1,13 1,65
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
Tw.I Tw.II
Tw.III Tw.IV
Tw.I Tw.II
2007 2008
qtq
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat.
Grafik 2.20. Inflasi dan Andil Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan di Jawa
Barat Menurut Subkelompok Triwulan II-2008
0,07 0,003
0,009 0,001
0,054
1,81 0,21
1,72 0,21
3,40
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 KEL.KESEHATAN
Jasa kesehatan Obat-obatan
Jasa prwtn jasmani
Prwtn jasmani kosmetik
sub k
e lom
pok
qtq
Inflasi
Andil
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, diolah
f. Kelompok P