Kingdom Animalia
111
Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada cacing betina. Reproduksi dilakukan secara seksual dan terjadi di dalam tubuh internal. Zigot yang
dihasilkan pada hampir semua spesies tahan terhadap kondisi buruk. Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang Ascaris lumbricoides Gambar
6.12, cacing tambang Ancylostoma duodenale, cacing kremi Oxyuris vermicularis
, dan cacing filaria Wuchereria bancrofti.
mulut lubang
genital Vagina
Uterus
Usus Anus
Ovarium
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1995
Gambar 6.12
Struktur cacing Ascar is
lumbr icoides .
Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm –35 cm ini memiliki
warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200
ribu telur dalam satu kali pengeluaran.
Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan atau telapak kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil.
Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga
tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit ascariasis.
Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh manusia. Cacing filaria Wuchereria bancrofti hidup di pembuluh
darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah elephantiasis Gambar 6.13. Cacing ini
disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.
5. Filum Annelida
Dua ciri utama pada Filum Annelida adalah memiliki rongga tubuh sejati
dan tubuhnya bersegmen. Setiap segmen ini dinamakan somit. Struktur somit-somit pada cacing disebut metameri. Annelida memiliki peredaran
darah tertutup yang dilengkapi pembuluh darah. Sistem saraf terdiri atas otak dan tali saraf yang disebut sistem saraf tangga tali. Annelida dibagi
menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
a. Kelas Polychaeta
Polychaeta berasal dari kata poly yang artinya banyak dan chaeta yang artinya rambut. Semua anggota Polychaeta hidup di laut. Tubuhnya memiliki
rambut-rambut pada setiap parapodia. Parapodia merupakan struktur seperti daging pada setiap segmen tubuh Polychaeta yang dapat berfungsi sebagai
alat gerak. Pada banyak Polychaeta, parapodia berfungsi juga sebagai insang yang merupakan perpanjangan area kulit untuk pernapasan. Contoh
Polychaeta, antara lain Nereis virens Gambar 6.14, cacing wawo Lysidice oele
, dan cacing palolo Eunice viridis.
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian,
dan Persekitaran, 1 9 9 5
Gambar 6.13
Penyempitan pembuluh limfa oleh cacing filaria yang
menyebabkan penyakit kaki gajah
elephantiasis .
Sumber: Biological Science
, 1986
Gambar 6.14
er eis vir ens merupakan contoh
spesies dari kelas Polychaeta.
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X
112
Otak Faring
Jantung
Testis Klitelium
Setae Ovarium
Anus
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1995
b. Kelas Oligochaeta
Oligochaeta berasal dari kata oligos yang artinya sedikit dan chaeta yang artinya rambut. Anggota Oligochaeta hidup di tanah dan beberapa spesies
hidup di air. Cacing tanah Pheretima sp. adalah spesies yang paling dikenal dari
sekitar 2500 spesies Oligochaeta Gambar 6.15. Cacing tanah bereproduksi secara seksual. Seperti pada cacing-cacing lainnya, cacing tanah adalah
hermafrodit. Perkembangan cacing tanah terjadi secara internal dan dibantu oleh klitelium yang berfungsi sebagai organ seksual. Klitelium adalah
penebalan segmen cacing, yaitu antara segmen ke 32–37. Sel telur diproduksi di ovari yang berada di segmen ke-13. Testis yang memproduksi sperma
dapat ditemukan di segmen ke-10 dan ke-11.
Gambar 6.15
Struktur tubuh cacing tanah Pher etima
sp..
Ketika kawin, dua cacing tanah akan berdampingan. Sperma pindah dari satu cacing tanah ke cacing tanah lainnya. Sperma disimpan untuk
sementara waktu pada klitelium. Setelah berpisah, setiap cacing tanah menyekresikan lendir yang setelah kering disebut kapsul coccon. Kapsul
tetap berada di sekitar klitelum. Sel telur bergerak menuju kapsul dalam tubuh cacing. Sperma yang disimpan juga dilepaskan ke dalam kapsul maka
terjadilah fertilisasi. Kapsul dilepaskan oleh cacing dan dibiarkan di atas tanah. Telur tersebut akan tumbuh menjadi cacing-cacing kecil.
c. Kelas Hirudinea
Hirudinea atau lintah dikenal sebagai parasit pengisap darah Gambar 6.16.
Lebih dari 300 spesies hidup bebas di alam. Lintah yang tidak parasit, me- makan cacing, siput, dan larva-larva serangga. Lintah parasit menempel di
permukaan tubuh binatang, seperti ikan. Lintah mengisap darah inang dan menyekresikan substansi yang dapat membuat darah tidak membeku hirudin.
Selama makan, lintah parasit menjadi beberapa kali lebih besar dari tubuhnya oleh darah yang diisapnya. Anggota Hirudinea, antara lain Hirudo
medicinalis lintah dan Haemodipsa javanica pacet.
6. Filum Mollusca
Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak. Mollusca berasal dari bahasa latin molluscus yang artinya lunak.
Tiram, siput, dan cumi-cumi adalah hewan-hewan yang termasuk dalam Filum Mollusca. Di antara Mollusca, terdapat bentuk-bentuk yang sangat
bervariasi. Selain di laut, banyak pula Mollusca yang terdapat di air tawar. Sementara itu, terdapat pula Mollusca yang hidup di darat. Bagaimana
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian,
dan Persekitaran , 1995
Gambar 6.16
Lintah yang mengisap darah manusia atau vertebrata
lainnya.
Kingdom Animalia
113
organisme yang bervariasi tersebut berada pada filum yang sama? Mollusca dikelompokkan dalam lima kelas, yaitu kelas Polyplacophora, Gastropoda,
Bivalvia, dan Cephalopoda. Namun, kali ini hanya akan dibahas 3 kelas terbesar, yaitu Gastropoda, Bivalvia, dan Chepalopoda.
a. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelompok Mollusca yang paling banyak, yaitu lebih dari 35.000 spesies. Kelompok ini memiliki variasi bentuk dan cara hidup
dibandingkan dengan kelompok Mollusca lainnya. Ada yang hidup di laut dan ada yang hidup di air tawar. Selain itu, ada pula yang hidup di daratan.
Gastropoda memiliki sistem pencernaan makanan yang lengkap dan
mulut yang dilengkapi struktur gigi yang disebut radula Gambar 6.17. Gastropoda termasuk herbivora. Namun, tidak semua Gastropoda adalah
herbivora. Beberapa Gastropoda bersifat karnivora, saprofit, dan parasit. Gastropoda memiliki sistem peredaran darah terbuka.
Radula Cangkang
Saluran pencernaan
Jantung Organ
reproduksi Kaki
Insang Anus
Mulut Radula
Sumber: Biology Concepts Connections
, 2006; www.kompas.com
• Gigi radula
• Nefridia
• Siphon
Kata Kunci
Gambar 6.17
a Struktur tubuh Gastropoda yang hidup di perairan. b
bekicot.
Jantung Ginjal
Anus
Kaki Insang
Perut
Mulut Cangkang
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1995
Gambar 6.18
Bivalvia memiliki cangkang dan kaki pedal.
Gastropoda air memiliki alat kelamin yang terpisah. Beberapa spesies melepaskan telur dan sperma langsung ke dalam air. Pada beberapa spesies,
alat kelaminnya terpisah dan fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina. Adapun pada beberapa spesies lainnya, perkembangan sel telur yang telah dibuahi
terjadi di dalam induk betina. Contoh spesies Gastropoda adalah bekicot Achatina fulica. Selain itu, terdapat Gastropoda yang tidak memiliki
cangkang, antara lain Eubranchius dan Kimax.
b. Kelas Bivalvia
Bivalvia adalah Mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan
bantuan beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang melindungi bivalvia dari predatornya Gambar 6.18.