Filum Mollusca KELAS X FICTOR FERDINAND

Kingdom Animalia 117 namun pada larva Acarina terdapat tiga pasang. Bernapas dengan paru-paru buku. Darahnya mengandung hemoglobin. Arachnida dapat menjadi predator, parasit, atau pemakan bangkai. Contoh hewan yang termasuk Arachnida adalah kalajengking Thelyphonus caudatus, laba-laba Nephila Gambar 6.22, kalajengking biru Heterometrus cyaneus, dan Boophilus annulatus yang hidup parasit pada sapi. a b Sumber: www.digitalapoptosis.com Biology: Exploring Life , 1994 Gambar 6.22 a Laba-laba ephila dan b kalajengking termasuk anggota Arachnida. Antena Kepala Sefalotoraks Kaki renang Kaki Jalan Bagian mulut Abdomen Kaki gunting Contoh spesies yang termasuk dalam kelas Crustacea adalah kutu air Daphnia pulex, udang galah Macrobrachium, kepiting Portunus, dan yuyu Parathelpusa maculata.

b. Kelas Crustacea

Crustacea berasal dari bahasa latin crusta yang artinya cangkang. Terdapat lebih dari 20.000 spesies Crustacea yang telah diketahui. Sebagian besar Crustacea hidup di laut dan sebagian lagi di air tawar. Pada kepala terdapat dua pasang antena, yaitu sepasang antena panjang dan sepasang antena pendek. Tubuh udang terbagi menjadi sefalotoraks dan abdomen. Sefalotoraks adalah bagian kepala dan dada yang bersatu. Bagian ini dilindungi oleh eksoskeleton yang disebut karapak. Perhatikan Gambar 6.23. Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran , 1995 Gambar 6.23 Contoh hewan kelas Crustaceae, yaitu udang dan bagian-bagian tubuhnya. Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X 118

c. Kelas Myriapoda

Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani, yakni myria artinya banyak dan podos artinya kaki. Myriapoda adalah hewan dengan banyak kaki. Bagian tubuh Myriapoda hanya dapat dibedakan atas kepala dan tubuh. Tubuhnya panjang seperti cacing dan bersegmen. Di bagian kepala terdapat sepasang antena dan mulut bertaring. Pada tiap segmen terdapat satu hingga dua pasang kaki. Myriapoda dikelompokkan atas Ordo Diplopoda dan Ordo Chilopoda. Diplopoda memiliki dua pasang kaki pada setiap ruas dan berantena pendek. Contohnya, kaki seribu Lulus sp. Gambar 6.24a. Adapun Chilopoda hanya memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas dan berantena panjang. Contohnya kelabang Scutigera sp. Gambar 6.24b. Beberapa ahli telah mengklasifikasikan Diplopoda dan Chilipoda menjadi kelas tersendiri karena perbedaannya tersebut.

d. Kelas Insecta

Insecta meliputi dua per tiga seluruh jumlah hewan-hewan. Anggota kelas Insecta yang telah diketahui namanya, berjumlah lebih dari 700.000 spesies. Dari jumlah tersebut yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah kelompok Coleoptera. Pada umumnya, serangga hidup di tanah dan memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan biologis di tanah. Serangga ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Serangga yang merugikan antara lain serangga yang bersifat hama, vektor penyakit malaria, Trypanosoma sp., dan filariasis, dan parasit pada organisme lain. Sementara itu, serangga yang menguntungkan adalah serangga yang membantu penyerbukan pada tanaman, predator hama, dan serangga yang ikut ambil bagian dalam siklus materi di alam. Dapatkah Anda menyebutkan contoh-contoh serangga tersebut? Ciri-ciri dari serangga antara lain sebagai berikut. 1 Tubuhnya terbagi menjadi kepala, dada, dan abdomen. 2 Memiliki tiga pasang kaki. 3 Tubuhnya dilindungi oleh kulit keras dari kitin yang berfungsi sebagai eksoskeleton. 4 Kepala terdiri atas bagian mulut, antena, mata majemuk, dan mata tunggal. Larva, pada umumnya bermata tunggal dan antena pada larva nimpa tereduksi atau menjadi lebih kecil. Antena berfungsi sebagai reseptor kimia dan mekanik. 5 Umumnya memiliki sayap. 6 Bernapas menggunakan trakea. Perhatikan Gambar 6.25. Sumber: Biological Science , 1986; www.wikipedia.org Gambar 6.24 a Diplopoda, yakni Lulus sp. dan b Chilopoda, yakni Scutiger a sp. a b Gambar 6.25 Belalang dan bagian-bagian tubuhnya. Tokoh Biologi Sumber: Concise Encyclopedia ature , 1994 Rene Antoine Reaumur 1626-1697 Ia adalah seorang naturalis dan ahli fisika. Ia melakukan penelitian mendalam terhadap invertebrata, terutama serangga. Antena Sayap depan Membran timpanum Sayap belakang Spirakel Alat peraba Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran , 1995 Kingdom Animalia 119 Sungut pada serangga memiliki beberapa bentuk dan fungsi, di antaranya sebagai alat untuk menusuk dan mengisap, misalnya pada nyamuk; sebagai alat untuk menjilat, misalnya pada lalat; sebagai alat untuk menggigit atau menggunting, misalnya pada belalang; dan sebagai alat mengisap, misalnya pada kupu-kupu. Dada atau toraks pada serangga dibagi menjadi protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Sebelah lateral toraks disebut pleura, sebelah ventral toraks disebut sternum. Seranggga memiliki dua pasang spirakel stigmata pada mesotoraks dan metatoraks. Namun, pada larva serangga hanya terdapat satu pasang spirakel pada toraks. Serangga memiliki anggota gerak berupa kaki pada setiap segmen toraks dan memiliki sayap yang terletak di antara mesotoraks dan metatoraks. Berdasarkan metamorfosisnya, Insecta digolongkan menjadi ametamorfosis ametabola, metamorfosis tidak sempurna hemimetabola, dan metamorfosis sempurna holometabola. Pada kelompok Insecta ametamorfosis, bentuk tubuh larva hingga dewasa tidak berbeda, contohnya kutu buku Lepisma. Bentuk tubuh kelompok metamorfosis tidak sempurna mengalami sedikit perubahan, yaitu saat tubuhnya mengalami molting pergantian kulit dan bersayap, contohnya capung. Insecta yang mengalami metamorfosis sempurna mengalami perubahan bentuk tubuh pada tiap fasenya, yaitu telur larva kepompong pupa imago dewasa. Contohnya pada kupu-kupu dan lalat. Perhatikan Gambar 6.26. Telur Nimfa Dewasa Telur Larva Pupa Dewasa Sumber: Heath Biology , 1985 Gambar 6.26 Proses metamorfosis pada serangga. a Metamorfosis tidak sempurna dan b metamorfosis sempurna. i mana per bedaannya? Berdasarkan sayapnya, serangga dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu serangga tidak bersayap Apterygota dan serangga bersayap Pterygota. Kelompok Apterygota merupakan serangga primitif, kecil, dan pada umumnya hidup di tanah. Contoh serangga Apterygota adalah kutu buku Lepisma saccharina. Sementara itu, kelompok Pterygota adalah serangga bersayap. Meskipun demikian, terdapat juga kelompok Pterygota yang sayapnya rudimen atau tereduksi sama sekali, misalnya pada serangga yang bersifat parasit. Contoh serangga bersayap adalah lalat Musca domestica dan capung. Berikut ini Tabel 6.1 menjelaskan beberapa ordo dari Insecta. b a • Ametamorfosis • Eksoskeleton • Metamorfosis tidak sempurna • Metamorfosis sempurna • Molting Kata Kunci